BERLIAN YANG TAK PERNAH KEMBALI

Iena_Mansur
Chapter #1

AWAL PERTEMUAN

Brukkk!!!

"Aaaaa ...!"

"Suara apa itu mah!" seru Tiara kaget.

Tiara beranjak dari ruang keluarga, disusul ibu dan adik-adiknya.

"Astaghfirullah ... kamu ndak papa Nak?"

Ibu Tiara berlari menghampiri seorang anak lelaki yang sedang tertindih sebuah motor matic seraya membantu untuk mengangkatkan motornya.

"Ndak papa Bu ...," jawabnya.

Saat lelaki itu mulai bangkit, dia merasakan sakit di kedua kakinya.

"Aaa ... aaaw ... Bu ... sakit banget kakiku, boleh aku beristirahat sebentar di rumah Ibu?"

"Boleh Nak, boleh ... Tiara tolong bantu pindahkan motornya ya. Biar ibu yang bantu memapahnya," ujar ibu Tiara.

"Baik Bu ...," jawab Tiara singkat. Dengan segera Tiara memarkirkan motor lelaki itu di depan rumahnya.

Kedua adik Tiara ikut serta membantu mengambilkan minum dan juga peralatan P3K untuk mengobati lukanya.

Terlihat dikedua lututnya kulit yang terkelupas dan berdarah; akibat jalan desa yang aspalnya semakin menipis, hingga nampak beberapa kerikil-kerikil tajam.

Ibu Tiara memapahnya ke ruang tamu.

"Duduk dulu Nak, kakinya dilurusin dulu. Nanti diobatin dulu ya lukanya, biar gak infeksi ...."

"Baik Bu ... terimakasih banyak Bu ... sudah bantu aku, jadi ngrepotin Ibu ...."

Dengan senyum manisnya, lelaki itu mengucapkan terimakasih.

Dari jauh terdengar suara ibu Tiara memanggilnya dengan nada berbisik.

"Tiara ... Tiara ... sini bantu ibu ...."

"Iya Bu ... kenapa Bu?"

Dengan suara lirih, ibu Tiara mendekatinya.

"Ti bantu ibu bersihkan lukanya mas-mas itu ya ... ibu geli liat kulitnya ngelotok ada darahnya juga ... hiiii ... geli Ti ... merinding ibu gak tega ah, kamu aja ya ... hehehe ...," bujuk ibu Tiara.

"Ibu aja deh ... Tiara malu Bu, kali aja dia suami orang, nanti ada yang liat dikira aku pelakor! Ndak ah, ndak mau ...."

" Ih! Kamu liat tuh dua adik kamu, masih kecil-kecil mereka belum bisa bantuin, adik kamu yang bontot masih tidur tuh! Dia juga baru belajar jalan, ayolah ... tinggal dikasih rivanol sama betadine aja kok, selesai ...," terang ibu Tiara.

"Hemm ... Iya deh ... oke boss," jawab Tiara mengiyakan.

Tiara segera menghampiri lelaki itu.

"Mas, aku ijin bersihkan lukanya ya ...."

"Emmm ... iya, makasih ya Mbak ...."

Dengan tersenyum lelaki itu memandang wajah Tiara yang terlihat manis dan kalem.

"Maaf Mbak ... nama Mbak siapa? Perkenalkan Mbak ... namaku Dion ...," sembari lelaki itu mengulurkan tangannya.

Lihat selengkapnya