Jangan pernah bilang aku melebih-lebihkan.
Kalian hanya menonton dari tribun, sedangkan aku bertarung di arena.
Kalian hanya tahu namaku, tapi tak pernah menginjak tanah tempatku tumbuh.
Hidupku bukan drama yang dibuat-buat,
tapi catatan luka yang ditulis oleh hari-hari panjang tanpa tawa.
Aku tahu rasanya menahan lapar,
karena tak ada yang bisa di makan,
tahu rasanya pura-pura kenyang demi senyum ibu yang memudar.
Jadi jangan bilang aku mengada-ngada.
Karena yang kalian tahu hanyalah permukaannya, sedangkan aku...
tenggelam di dasarnya.