Bersamalah dengannya, dan menjadi sepasang arti

Nina Karlina
Chapter #3

Malam Keakraban

Ujian Akhir Semester selesai, semester satu pun usai. Angkatanku mengadakan malam keakraban di sebuah Villa daerah Cilengkrang. Mengusung tema berbeda sama, bersama tak beda. Pahami saja olehmu makna tema tersebut yang menurutku sangat mendalam. Agendanya tepat dimalam ulang tahunku, yang aku sendiri tidak menyadarinya. Mereka menyanyikan lagu happy birthday untukku. Bukan lilin, namun api unggun yang harus aku tiup. Dasar, mereka menjahiliku, tapi aku bahagia, seperti ini aku merasakan dekapan kebersamaan bersama teman-teman angkatanku.

Usai Qiyamul-lail. Kami bertafakur kepada Allah SWT, tak terasa satu semester kami lalui bersama, semoga kami dapat bersama hingga wisuda nanti. Aamiin.

Paginya, saat aku tertidur, tiba-tiba aku diangkat oleh teman-teman cewekku, dan disuntrungkeun ke kolam ikan yang ada di Villa. Aku menjerit, lantas mereka menertawaiku, “selamat ulang tahun Nina” teriak mereka bersamaan. Air mataku mengalir, bersatu dengan air kolam, aku terharu, mereka menyiapkan ini untukku. “Terimakasih Ya Rabb, atas nikmat ukhuwah ini” batinku.

---

Sampai dirumah, banyak sekali kejutan dari sahabatku semasa Aliyah. Ada kue untukku, ternyata dari Fauzia, ia tak sempat bertemu denganku, aku mengerti akan kesibukannya. Aku bahagia, ia masih mengingatku ditengah kesibukannya. Selesai magrib, Karina, Linda dan Mimin memberikan kejutan untukku. Bahagia sekali aku memiliki sahabat seperti mereka. Tak mau ketinggalan, Eriena bersama pacarnya Lutfi, ikut memberi kejutan untukku. Kudoakan agar mereka segera halal.

---

Dan, sebagai rasa syukurku, aku dan keluargaku memakan bakso bersama.

“Teteh sudah dewasa, semoga kuliahnya dilancarkan sampai wisuda, mendapatkan jodoh yang sayang sama keluarga, dan jika pun meninggal semoga masuk syurga” doa mamah.

“Baru juga selesai semester satu mah, sudah bahas jodoh aja”. Ledek ayahku.

Kehangatan dari keluarga tak akan pernah bisa dibeli oleh apa pun. Rasa syukur tak henti aku panjatkan pada Allah SWT. Semoga aku senantiasa melihat kedua orang tuaku tersenyum.

---

Hingga hari akan berganti, Deden belum mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Apakah ia lupa? Mengapa aku menantinya, padahal dia kan bukan siapa-siapaku. Memang sudah lama kami tak berkabar, terakhir semenjak konser HIVI!. Dan itu beberapa bulan yang lalu. Hmm dasar cowok nyebelin, awas aja kalau dia lupa. Tanpa sadar aku terlelap. Dan handphoneku berdering.

“Tanjoubi omedetou! Semoga harapannya bisa tercapai ditahun ini” ucapnya.

Lihat selengkapnya