Bersua di Jannah-Nya

Rahmah Athaillah
Chapter #13

Hari Penantian

Dua bulan berlalu begitu cepat.

Nisa telah menyelesaikan karantina bahasanya selama dua bulan penuh.

Fajar merah tengah terlihat megah diantara hamparan langit yang masih terlihat gelap. Suara ayam saling bersahutan, berkokok lantang, ikut mebangunkan deretan insian yang tengah tertidur lelap. Pun seolah ikut mensyukuri nikmat pagi ini. Lantunan sholawat pun sudah terdengar di beberapa surau, sebagian lagi mengaji murottal sembari menunggu adzan maghrib.

Nisa tengah sibuk memasukkan dua tiga barang ke dalam kopernya. Hari ini menjadi hari yang dinanti-nanti sejak lama. Bulek membantu mengingatkan akan barang-barang yang belum masuk ke dalam kopernya.

“Jaket sudah?”

“Sudah bulek,” Nisa mengacungkan jempolnya.

“Mukena?”

“Sudah.”

“Berapa?”

“Aku bawa dua.”

Bulek mengangguk.

“Nanti, kabar-kabar kalau sudah ketemu Mbak Anindya.”

“Siap bulek.”

Bulek memandang Nisa dalam.

Anak itu sudah besar, batin bulek.

Nisa terus mengemasi barang-barang lainnya. Dirinya tak sabar jika ia akan bertemu dengan seorang yang ia rindukan selama ini. Sekaligus, ia akan kuliah di negeri orang, yang sebelumnya dirinya pun tidak pernah menginjakkan kaiknya disana.

Lihat selengkapnya