Bersua di Jannah-Nya

Rahmah Athaillah
Chapter #16

Dalam Persimpangan Rencana

Tiba-tiba, cuaca dengan segera pun memburuk. Pesawat menembus awan tebal selama satu setengah jam terakhir. Beberapa guncangan sesaat amat terasa ditambah serta lampu tanda pasang sabuk penyaman pun selalu menyala. Beberapa awak kabin terlihat berusaha untuk menenangkan diri. Nisa menatap jendela pesawat, gelap. Mungkin, diluar sana tengah hujan deras. Petir sesekali menyala, Nisa dapat melihat cahaya petir dari jendelanya.

Guncangan kembali terjadi lagi, Nisa mulai terasa pusing, ia kencangkan kembali sabuk pengamannya, seorang penumpang disampingnya pun demikian. Memejamkan matanya, berusaha tenang. Nisa kembali berdizikir, beberapa pramugari mencoba menenangkan beberapa penumpang yang terlihat khawatir. Beberapa mulai terlihat tegang, tak sedikit dari wajah penumpang yang mengalir peluh dari dahi mereka.

Sesaat kemudian, guncangan hebat kembali terjadi.

Lampu peringatan kembali menyala. Terdengar himbauan agar para penumpang kembali tenang dan memasang erat sabuk pengaman.

Nisa serta teman-teman penerima beasiswa yang sama pun kembali berdizikir. Berharap, itu hanya guncangan biasa dan keadaan akan segera membaik.

Nyatanya dugaan tersebut salah.

Di tengah badai yang tengah menerjang, pesawat kehilangan kendali. Terdengar dentuman keras dari sayap kanan pesawat.

Guncangan semakin hebat.

Sekuat tenaga, pilot berusaha menstabilkan keadaan.

Gagal.

Pesawat itu kemudian terjun bebas ke hutan belantara yang luas. Entah, Nisa tidak mengerti di daerah mana sekarang.

Lihat selengkapnya