Setelah mengalami berbagai kesulitan di TK Elektrina, aku melanjutkan perjalanan ke jenjang yang lebih tinggi: SD Negeri 224 Kertapati. Dengan penuh harapan dan sedikit rasa cemas, aku melangkah masuk ke sekolah baru ini. Namun, kegembiraanku segera tergantikan oleh rasa takut dan tidak percaya diri. Bangunan sekolah yang besar dan suasana ramai dengan siswa yang tampak akrab satu sama lain membuatku merasa seperti ikan kecil di lautan yang luas.
Hari pertama di SD Negeri 224 Kertapati tidaklah mudah. Aku merasa seolah-olah dikelilingi oleh orang-orang yang saling mengenal, sementara aku adalah orang asing yang tidak memiliki siapa-siapa. Ketika bel berbunyi, aku duduk sendiri di sudut kelas, memperhatikan teman-teman yang lain, yang tampak bahagia bercengkerama dengan teman-teman mereka. Rasa kesepian itu menghimpit dadaku, dan aku mulai meragukan kemampuanku untuk bertahan di tempat ini.
Ketidaknyamanan ini semakin menjadi ketika aku mendapati diriku tertinggal jauh dalam pelajaran. Saat guru menjelaskan, semua teman sekelasku tampak antusias, sementara aku hanya bisa menatap papan tulis dengan tatapan kosong. Angka-angka dan huruf-huruf itu seakan-akan bergerak menjauh dariku. Dalam keadaan putus asa, aku merasa bahwa semua usaha yang kulakukan sia-sia.
Namun, di tengah kebingungan itu, ada sosok yang membuatku merasa sedikit lebih baik. Namanya Anggi, sahabatku yang selalu setia menemaniku. Dia datang menghampiriku dengan senyum hangat. "Ayo, Andhika! Kita belajar bareng!" katanya semangat. Dengan dia di sampingku, aku merasa memiliki teman. Meski awalnya aku ragu, dukungannya membuatku berusaha lebih keras.
Tanteku, Leni, yang juga sangat memperhatikan pendidikan kami, tidak tinggal diam. Melihat nilainya yang terus merosot, dia memutuskan untuk mengajakku les di luar sekolah. "Kamu harus berusaha lebih keras, Andhika. Ini adalah kesempatan untuk meraih cita-cita," katanya dengan penuh harapan. Walaupun harus berjalan lebih jauh untuk mencapai tempat les, aku tidak ingin mengecewakan bibi Leni. Dengan semangat baru, aku kembali berusaha.