Bertahan di tengah langkah

Andhika Tulus Pratama
Chapter #8

Bab 8: Harapan Baru

Setelah ujian akhir tahun, suasana di sekolah terasa lebih santai. Hari-hari berlalu dengan cepat, dan akhirnya, masa liburan tiba. Liburan kali ini memberi saya waktu untuk merenung dan merencanakan langkah berikutnya. Saya ingin memastikan bahwa semua usaha dan pengorbanan saya tidak sia-sia.


Di tengah kesibukan liburan, saya tidak ingin mengabaikan pelajaran yang telah saya pelajari. Riko dan saya sepakat untuk tetap belajar meskipun tidak ada sekolah. Kami merencanakan sesi belajar di rumah Riko setiap sore. Di sana, kami dapat mengulangi pelajaran yang telah diajarkan, sekaligus membahas apa yang akan kami hadapi di jenjang SMP yang baru.


Hari pertama liburan, saya berangkat ke rumah Riko dengan semangat tinggi. Ketika saya tiba, Riko sudah menunggu di depan pintu. “Ayo, Andhika! Hari ini kita belajar tentang sains!” teriaknya penuh semangat.


Kami mulai belajar dengan buku pelajaran terbuka di depan kami. Suasana belajar yang penuh tawa dan candaan membuat saya merasa nyaman. Namun, di balik keceriaan itu, ada rasa cemas yang menyelip. Saya tahu bahwa SMP adalah langkah penting dalam hidup saya, dan saya harus mempersiapkan diri sebaik mungkin.


Saat kami belajar, Riko menceritakan tentang rencananya untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah unggulan. “Aku ingin sekali bisa masuk ke SMP yang baik, Andhika. Di sana, banyak teman-teman yang cerdas dan berprestasi,” ungkapnya dengan mata berbinar.


Mendengar hal itu, saya merasa semangat saya juga semakin membara. “Aku juga ingin masuk ke sekolah yang bagus! Kita harus berusaha keras untuk itu, Riko!” jawab saya penuh keyakinan.


Kami pun terus belajar dengan tekun. Riko sering memberikan semangat kepada saya, dan kadang-kadang kami saling berkompetisi untuk menjawab soal. Meskipun kami saling bersaing, itu semua terasa menyenangkan. Belajar bersama Riko membuat saya merasa memiliki tujuan yang sama.


Saat bulan Ramadhan tiba, suasana di kampung kami menjadi lebih hangat. Banyak kegiatan sosial yang dilakukan, seperti berbagi makanan untuk berbuka puasa. Saya merasa bersyukur bisa merayakan bulan suci ini bersama keluarga dan teman-teman. Setiap sore, saya berusaha menyisihkan waktu untuk membantu ibu menyiapkan makanan berbuka puasa. Momen kebersamaan ini semakin mempererat hubungan kami.

Lihat selengkapnya