Dengan semangat baru, saya memasuki tahun kedua di SMP. Setelah beberapa bulan beradaptasi, saya mulai merasa nyaman dengan lingkungan baru ini. Saya sudah memiliki banyak teman, dan pelajaran yang diajarkan terasa semakin menarik. Riko dan saya terus belajar bersama, mengerjakan tugas-tugas kelompok, dan berkompetisi dalam berbagai lomba.
Satu hari, sekolah kami mengadakan acara lomba sains antar kelas. Saya merasa sangat bersemangat untuk berpartisipasi. Riko, yang selalu mendukung, berkata, “Kita harus ikut, Andhika! Kita bisa menunjukkan kemampuan kita!”
Saya setuju dan mulai mempersiapkan diri dengan serius. Kami mencari informasi tentang berbagai eksperimen sains yang dapat kami lakukan. Saat itu, kami menemukan proyek tentang tanaman hidroponik. Ide ini sangat menarik dan kami yakin bisa melakukannya.
Setiap sore, kami bertemu di rumah Riko untuk merencanakan dan mempersiapkan eksperimen kami. Kami menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari bahan, melakukan penelitian, dan membuat catatan. Prosesnya menyenangkan, meskipun terkadang penuh tantangan. Kami harus memastikan bahwa semua peralatan yang kami butuhkan tersedia, dan kami belajar untuk bekerja sama secara efektif.
Hari lomba pun tiba. Kami sangat gugup, tetapi juga bersemangat. Di ruang aula sekolah, suasana sangat ramai dengan berbagai proyek dari kelas lain. Ketika giliran kami tiba, kami maju ke depan dan mulai menjelaskan eksperimen kami dengan penuh percaya diri. Melihat teman-teman sekelas memberi dukungan, semangat kami semakin membara.
Setelah presentasi, kami diminta untuk menunjukkan proses eksperimen kami. Kami mempersiapkan semua alat dan bahan dengan baik. Saat menunjukkan hasil tanaman hidroponik kami, saya merasa bangga melihat bahwa usaha kami selama ini terbayar.
Setelah semua presentasi selesai, juri mulai menilai. Kami menunggu dengan cemas sambil berbincang dengan teman-teman. Tak lama kemudian, pengumuman pemenang lomba sains diumumkan. Jantung saya berdebar saat nama kelas kami disebut sebagai pemenang!