Bertahan di tengah langkah

Andhika Tulus Pratama
Chapter #40

Bab 40: Menyongsong Hari Baru dengan Semangat

Setelah momen penuh refleksi di makam nenek, aku merasakan gelombang semangat baru dalam diriku. Setiap pagi, saat mentari mulai terbit, aku terbangun dengan rasa syukur dan harapan. Hari-hari yang dulu terasa kelabu kini mulai terlihat lebih cerah. Aku tahu bahwa hidup ini tidak bisa diukur hanya dari keberhasilan atau kegagalan, tetapi dari seberapa banyak kita mampu mencintai dan memberi arti bagi orang lain.


Dengan semangat yang baru, aku memutuskan untuk lebih aktif dalam kegiatan sehari-hari. Pertama-tama, aku mengatur jadwal harian agar lebih produktif. Pagi-pagi, setelah berolahraga untuk menjaga kesehatan fisik, aku menghabiskan waktu untuk berdoa dan merenung. Setiap doa kuucapkan dengan tulus, berharap agar nenekku selalu ada di sisiku dan membimbing langkahku.


Setelah itu, aku melanjutkan dengan membaca buku. Membaca bukan hanya memberiku pengetahuan baru, tetapi juga memberikan inspirasi dan pelajaran hidup yang bisa kuambil. Aku menemukan banyak kutipan bijak yang membuatku semakin percaya diri. Salah satu kutipan yang paling mengena bagiku adalah, "Kehidupan bukanlah tentang menunggu badai berlalu, tetapi tentang belajar menari di tengah hujan." Kutipan ini mengingatkanku untuk tetap bergerak maju meskipun dalam keadaan sulit.


Di sekolah, aku berusaha lebih aktif dalam berpartisipasi. Aku bergabung dengan berbagai organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler. Menghadapi teman-temanku dengan senyuman dan semangat baru, membuatku merasa lebih hidup. Aku mulai menjadi salah satu anggota tim olimpiade sekolah, di mana kami bersaing dalam berbagai kompetisi akademis. Kerja sama tim yang terjalin di sini juga memberikan pelajaran berharga tentang arti persahabatan dan saling mendukung.


Tidak hanya di sekolah, aku juga aktif dalam kegiatan komunitas. Aku bergabung dengan organisasi yang fokus pada bantuan sosial. Bersama teman-temanku, kami mengadakan penggalangan dana untuk membantu anak-anak kurang mampu. Melihat senyum di wajah mereka saat menerima bantuan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Seperti yang diajarkan nenek, berbagi cinta dan kebahagiaan adalah salah satu cara terbaik untuk menghormati hidup.

Lihat selengkapnya