Di sini aku, berhadapan dengan benda tipis ini. Tanganku lihai menari di atas keyboard laptop ini. Cahayanya terang, mataku sudah lelah, tapi aku tidak mau menyudahinya dengan cepat. Aku menulis. Menulis sebuah kisah yang pernah ada dalam hidupku. Kisah yang membawaku pada banyak tanda tanya, kisah yang membawaku kembali pada tempat ini. Kafe dengan dinding biru, lampunya sudah sedikit redup. Kafe tua ini.
Aku rindu. aku rindu pada…
“Kalau ada masalah sama saya, bilang aja. Tapi kalau naksir saya, bilang juga.”
Aku termenung. Apa sih, cowo gila. Dia berdiri di sebelah mejaku.
“Kenapa diem?” Kenapa katanya?! Aku mengerutkan kening. Bingung.
“Tadi Mbaknya ngeliatin saya. Saya samperin, eh, diem-“