Hari bersalju membuat York menjadi beku, orang-orang yang kerap berlalu lalang di jalanan kini menghilang. Kecuali beberapa orang yang sepertinya terpaksa harus keluar, hanya alasan mendesak yang berhasil membuat mereka meninggalkan selimut nyaman di rumah.
Kesibukan di Blackton Land tidak berubah, Cherryl keluar dari rubanah sambil mengumpat karena kedinginan, sedangkan Abby menikmati pekerjaan di dapur sambil sesekali terkikik melihat komedi stand up di televisi. Lorong-lorong di kediaman Blackton sama bekunya dengan keadaan di luar rumah, namun Bertilda terlihat baik-baik saja, seakan tidak terganggu oleh kebekuan itu. Ia masih terpaku di depan cermin, memandangi wajah dan menyisir rambutnya perlahan.
"Miss Blackton," Tegur Dianne, "Jangan terlalu berlebihan, bukankah dengan wajah seperti itu untuk usiamu saat ini sudah terlihat sangat mengagumkan?"
"Aah, Dianne," Bertilda mengerang sebal, "Tapi aku tidak boleh lengah, kamu tidak tahu apa yang sedang aku hadapi saat ini."
"Tetap saja Miss Blackton, aku rasa kamu butuh hal baru dalam hidup." Tukas Dianne dari balik pintu lemari baju Bertilda.
"Dan misalnya?"
"Carilah pria, bersenang-senanglah, Blackton Land dan isinya telah kamu urus dengan sangat baik, bukankah sekarang waktunya?"
Bertilda tersenyum sinis, "Ah, maksudmu menyerahkan jiwa dan ragaku sepenuhnya pada seorang pria lalu membentuk sebuah keluarga?"
"Ya, itu maksudku Miss Blackton."
"Hentikan Dianne, aku berjuang sekeras ini tidak untuk meneruskan jejak orang tuaku." Tukas Bertilda dingin.
"Tidak semua pernikahan seperti itu Miss Blackton."
Bertilda mengangkat tangan, mengisyaratkan Dianne agar menutup mulutnya sebelum ia merasa lebih jengkel.
"Aku harus segera pergi ke The Mainner's, Buck sudah menungguku."
"Ah, benar, acara amal akan mulai sore ini," Gumam Dianne kemudian, "Aku akan menyiapkan semuanya."
"Aku akan menyetir mobil sendiri hari ini."
"Tapi hari ini bersalju Miss Blackton."
Bertilda melirik kaca jendela, salju turun cukup deras dan membuatnya tidak punya pilihan sama sekali untuk menolak sopir paruh waktu yang sudah dipesan oleh Dianne.
***
Sekali pun turun salju, keramaian di sekitar Coney St tetap berjalan normal. Salju tidak menjadi alasan untuk berhenti berpesta atau berkumpul bersama keluarga dan kerabat, bahkan kebanyakan dari mereka justru berburu bir hangat serta minuman keras lain untuk menghalau udara dingin.
"Matt," Ujar Bertilda, "Namamu Matt, bukan?"
Sopir sewaannya yang hanya diam sejak tadi kini mulai melirik ke arah Bertilda, kemudian ia mulai gelagapan.
"Tolong cobalah lebih santai sedikit, aku tidak menggigit." Bertilda mengingatkan.
Tak lama kemudian Matt memberanikan diri, "Be, benar, namaku Matt."
"Bagus, parkirlah di halaman VIP, kartu parkir ada di kotak penyimpanan itu." Bertilda menunjuk kotak kecil yang melekat di dasbor.