Bertumbuh di Usia 21: Psikologi dan Realitas

Kirana Putri Vebrianti
Chapter #1

Pembuka

Percayalah hidup setelah kamu sudah keluar dari rumah dan keluar dari kehidupan yang bergatung pada orang tua itu sangat sulit. Kamu dituntut untuk hidup dengan uangmu sendiri, bahkan kamu juga dituntut untuk baik-baik saja bahkan saat kamu sedang stress dan tertekan. Tak heran banyak orang yang berakhir gila, saat kamu kesulitan kamu bahkan tak bisa mengatakan tolong pada siapapun. Sesulit itukah berjalan di atas duri sebelum menemui kesuksesan? Bahkan diriku sendiri mengatakan apakah akan baik jika aku tidak dilahirkan? Bahkan jika aku diberi keinginan sekarang, aku hanya ingin Kembali ke masalalu dan menegah apapun yang terjadi di masa depan yang akan menyulitkan aku.

 Tak mudah bila berusaha sendiri, dipaksa untuk maju bahkan disaat tubuh mulai lelah. Aku hanya dapat bercerita dan menuangkan isi pikiranku di kertas putih ini. Apakah aku akan bertahan? Bulan bulan akhir tahun 2024 ini sangat sulit bagiku, masalah seolah datang bersamaan. Bukan karna siapa, tapi kecerobohan dan sifat borosku lah penyebabnya. Bahkan aku ingin marah, namun bukankah itu tidak benar jika aku marah sedangkan penyebabnya adalah aku sendiri? Setiap malam aku hanya bisa berdoa dan meminta agar aku tak kesulitan saat bangun di pagi hari. Aku selalu berharap ada bantuan yang datang saat ini.

 Aku mulai berpikir mengulik masalalu, apakah ini adalah karma yang aku dapatkan setelah apa yang aku perbuat kepada orang lain? Bahkan aku bukan pribadi yang baik kepada orang tuaku sendiri. Kepada orang sekitar ku atau bahkan kepada saudaraku. Aku selalu memimpikan memiliki kehidupan yang Bahagia untuk kedepannya, namun aku tak mendapatkan itu di 2024. Aku merayakan ulangtahunku tahun ini dengan seseorang yang bahkan dulu sering kali berdebat dengan ku. Yang kuanggap sahabat, aku bingung Dimana dia sekarang? Petanyaan itu selalu bergumang di otakku.

Aku merasa bahwa sekarang aku harus selalu bersikap baik dengan orang disekitarku. Kontrol emosi yang sedang aku alami, dan selalu menjadi pribadi yang sabar. Tidakkah kehidupan akan indah jika aku dapat menjadi orang baik? Aku akan dikelilingi orang baik jugakan? Aku selalu berdoa dan berjanji pada diriku sendiri bahwa apabila aku dapat menyelesaikan masalahku secepatnya dan aku Kembali ke normalnya kehidupanku, siapapun dia yang membantuku akan selalu kukenang jasanya dan akan selalu kubantu untuk kedepannya.

Aku hanya ingin tidur dan makan dengan tenang sekarang, aku juga ingin hidup Bahagia layaknya teman teman seusiaku. Apakah akan mebahagiakan jika suatu saat itu terjadi. Aku pun selalu mengenang masalalu Dimana tawa yang ada di wajahku bukanlah rasa Bahagia yang palsu, melainkan kebahagiaan murni yang tercipta karna suasana saat itu membantuku untuk Bahagia dengan apa yang aku miliki. Kehidupan sebelum umurku yang ke 21 tahun itu sangat aku dambakan sekarang. Aku ingin sekali hidup seperti itu, mencita-citakan hal besar dan memiliki ide yang cemerlang. Bahkan dengan uang satu juta rasanya aku sudah sangat Bahagia sekali. 


Lihat selengkapnya