Beruang Es

Oleh: Vivilutfia41

Blurb

CEO tampan yang berhati es sangat pantas disebut Beruang Es. Beruang es dengan aura sedingin dua kutub bumi yang membuat bulu kuduk siapapun berdiri . Amarahnya seperti beruang yang ingin menerkam mangsa kecilnya. Wajahnya yang datar tanpa ekspresi dengan suara khas jangkungnya berhasil membuat luluh para pemburu wanita untuk mendapatkan hatinya. Namun, banyak korban mati karena sikap dinginnya yang dibawah 0 derajat celcius, dialah Aidan Adnan Al-Gerald.

Lailil Qomariyah gadis dengan nama panggilan Lili. Wajah ceria nan kekanak-kanakan berbanding 180 derajat dengan beruang es. senyum hangatnya tak pernah pudar. Ia menjadi salah satu dari beberapa yang mencintai beruang es. Orang lain melihat beruang es sebagai orang yang ber-uang dengan sifat sedingin es, dan dengan ganasnya bisa menerkam mangsanya kapanpun. Namun, baginya ia melihat beruang es seperti boneka lembut nan lucu yang membuat dirinya semakin gemas untuk mendekatinya. Ia percaya bahwa sedingin apapun beruang es, tetap ada bulu yang menghangatkannya, tetap ada kasih sayang untuk melindungi yang ia sayangi. Ia sangat percaya beruang es memiliki kasih sayang tersendiri yang tak harus ditunjukkan. Jauh dari lubuk hati yang dingin itu tetap ada ruang hangat yang menyelimuti.

Obat jatuh cinta adalah menikah. Memang itu tidak semudah diucapkan. Lili harus menentang kodratnya sebagai wanita untuk melamar terlebih dahulu. Namun, apakah hal ini membuat harga diri seorang rendah? Bukankah Nabi menyuruh kita untuk ikhtiar dan tawakkal? Buat apa do'a tanpa usaha. Apa dirinya terlihat seperti wanita murahan yang mengemis cinta? Tak sedikit ujian yang ia terima untuk mendapatkan cinta beruang es. Cacian, hinaan, hingga mengarahkannya pada sebuah tragedi pertumpahan darah membuatnya mendekam dengan berselimut dinginnya jeruji besi.

Lihat selengkapnya