Beruang Es

Vivilutfia41
Chapter #35

35 What's wrong with me?

What's wrong with me?

~Aidan Adnan Al-Gerald-

Lili memajukan bibirnya sambil mengaitkan jarum pentul ke hijab pasmina panjangnya. Lalu melilitkannya seperti lolipop, tak lupa memasang jepit hijab kesayangannya. 

"Wih lo ganti-ganti style hijab aja dari kemaren."

"Mending diem deh, Yuni seneng kan Lili dimarahin Beruang galak itu!" Sewot Lili.

Yuni tertawa kecil "Eh tapi dia perhatian banget sama lo deh, dia ngejaga lo, supaya gak terjebak sama hal yang negatif. Percaya deh, Kalau ada pria yang berkomentar tentang penampilan lo, jangan marah, karena ia tau persis bagaimana mata pria memandang."

Lili berdecak kesal "Cih, gantian nih yang ceramah, lagian Lili cuma makainya di depan Pak Aidan biar dia seneng, ntar kalau gak ada dia Lili balikin ke style simple kemarin." jelas Lili. 

"Ha?! Maksudnya lo pencitraan didepannya?"

"Yoi." setelah selesai merapikan jilbabnya Lili mengambil tasnya dan berangkat. 

"Eh Lo gak-"

"Assalamualaikum!"

Brukk! 

Terdengar bantingan pintu dari kekesalan seseorang "Waalaikumus salam" 

Yuni menghirup nafas pasrah. Akhir-akhir ini tingkah laku Lili sangat berbeda. Apa sejak mengenal Arif ia jadi seperti ini? Yuni membuang pikiran buruk tentang Arif jauh-jauh. Ia tidak mau su'udzon, lagipula Lili bercerita bahwa Arif orang yang paham agama. Mungkin Yuni juga tidak harus ikut campur setiap masalah Lili. 

^v^

"Oke, Pak Ai bisa pulang dulu," Ujar Lili sambil mematikan laptopnya. 

"Ayo, kamu saya antar."

"Gak usah, Lili sudah pesen ojol." mendengar hal itu, entah kenapa membuat alis Aidan naik sebelah. 

"Bener?" 

"Iyalah, Emang Lili pernah bohong."

Aidan hanya memasang tampang datar mendengar ucapan Lili.

"Nanti langsung pulang!"

"Iya" ujar Lili sambil memasukkan leptopnya kedalam tas. 

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." ujar Lili dengan nada ceria. 

Suara deru mesin mobil bergerak menjauh dari parkiran kafe. Lili melihatnya di jendela kafe, yang kemudian mobil itu hilang di tikungan jalan. 

"Yes!" 

Lili mengambil handphonenya di tas. Ia memijat handphone dengan jari-jemarinya. 

Anda:

Assalamualaikum Arif, pekerjaan Lili sudah selesai. Arif cepat kemari, Lili tunggu di kafe biasanya ^^ 

Arif:

Waalaikumus salam, oke gas kesana🚴

Lili mengerti Arif akan secepatnya kesini. Arif tidak tega membuat seseorang menunggu lama. Akhir-Akhir ini memang Lili kembali chat dengan Arif. Namun, agar tidak ketahuan CEO-nya ia mengganti nama kontak Arif menjadi Fira.

Lili mengetik balasan chat Arif, ia baru akan menekan tanda pesawat kertas tapi sesuatu menahannya. Ia membuka bord emotikon, memilih salah satu emotikon disana, ia ragu bagaimana reaksi Arif, apa dia tidak apa mengirimkan hal seperti ini? Ah sial, Jari Lili sudah gatal memencet tombol kirim itu. 

Anda: Hati-hati ❤

Ahhhh Lili memang sudah gila. Pesannya akan ditarik balik namun tak lama centang duanya membiru. Sial, Lili menggigit jarinya. Bagaimana kalau Arif tidak suka? Ia takut Arif langsung ilfeel dengan emotikon itu.

Ctingg!

Pesan baru masuk dan Lili semakin dibuat kaget oleh jawaban Arif. Matanya terbuka lebar, jantungnya berdegup dengan keras. Ia tidak salah lihat kan? 

Lihat selengkapnya