Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita, yang bekerja tanpa bayaran.
~Corrie Ten Boom~
Eh eh, lihat tuh, si Lili gak tau malu ya masa’ wanita ngelamar pria”
“Dari dulu udah geser tuh otak, apalagi yang waktu ia biang suka didepan semua peserta magang”
“Udah denger gak, Lili ngelamar Pak Aidan jadi suaminya”
“Iyah gak nyangka ya, dibalik cewek hijab ada cewek jalang”
“Harusnya malu sama hijabnya”
“Hijabnya dibuat pencitraan tuh”
“Gak banget punya istri kayak dia”
“Iyalah keliatan banget wanita penggoda, kasihan suaminya besok”
“Yah imposible banget deh Pak Aidan bakalan nerima, gak ada yang menarik gitu, tubuhnya lurus dan rata gitu, cantik aja enggak”
Sudah dua hari sejak kejadian wanita melamar laki-laki. Namun, itu menjadi trending hari ini. Semua para pekerja di perusahaan ini sudah tau semuanya. Padahal waktu itu tidak ada isu-isu apapun. Lili bersyukur Maria saat itu menyelamatkannya dari rasa malu saat itu.
“Eh maaf tadi kami hanya bercanda, jangan hiraukan” senyumnya mengembang manis “Lili kan kalau bercanda emang kelewatan, maaf sudah mengganggu ya” yang tadinya semua pada shock, kini keadaan kembali normal. Mereka kembali pada pekerjaannya masing-masing.
Walau dengan menjadi trending topik hari ini, tak harus membuat Lili untuk mengisolasi diri di ruangan atau kamar mandi, demi menghindari cibiran semua orang. Toh, Cibiran mereka juga tak akan mengenyangkan perutnya yang berdangdut ria.
“Ya ampun Lili kok lu disini?” Isa datang dengan suara seperti berbisik
“Lili laper” jawab Lili santai, kemudian melahap mie ayam itu.
“Astaga nih anak” ujar isa dengan greget, lalu ia mengambil tempat di samping Lili.
“Aku dan Maria udah bilang berkali kali gausah keluar, ihh tapi bandel tuh” Nia mengikut pembicaraan. Lili sudah kenal dengannya ketika bersama-sama saat mendaftar.
“Lagian lu tuh punya nyawa berapa sih, sampe berani ngomong kek gitu, gak mikirin penyebabnya?”
Lili mengunyah makanannya setelah masuk ke kerongongan, Lili membuka suara “Emang Lili salah nyatain perasaan Lili? Emang Lili salah kalau merjuangin Pak Ai? Emang Lili juga salah kalau Lili lamar Pak Ai?”
“Lili semua itu gak salah, cinta itu emang urusan hati, wajar jika lili mengikuti kata hati. Tapi lili jadi perempuan itu harus punya harga diri, jangan mengejar jika tidak dicari, karena kodratnya perempuan itu dikejar bukan mengejar, jangan berjuang jika sudah dibuang, harus kuat. Jangan rapuh nanti mahkotamu jatuh” Maria menasehati.
“Tuh kan gak ada ceritanya sel telur ngejar sel sperma” timpal Nia
Suara lembut Maria seperti malaikat yang memberikan cahaya pada hati Lili, apakah Lili terlihat seperti gadis penggoda yang mereka katakan? Sungguh apakah wanita memperjuangkan seorang yang dicintainya itu dilarang? Apa itu melanggar kodrat wanita?
“Wah wah wah lihat nih”
Seseorang yang tak ingin Lili temui kini muncul. Trio Garangan ini selalu mengurusi masalah orang lain. Jessy, Julia dan Jihan mereka biasanya yang menjadi radio di perusahaan ini, yang menyajikan berita terhot.