Penilaian Manusia itu gak penting, yang penting kan penilaian Allah.
~Lailil Qomariyah~
Jam tangan menunjukkan pukul 4 sore hari. Lili merebahkan dirinya di kasur lantai kos-kosan putri. Rasanya telinganya berdenyut seperti nadi, mendengarkan cemooh mereka, belum lagi tadi mendapat terkaman kata yang menusuk dari beruang es. Lili mengambil benda tipis di tasnya, mengutak-atiknya sambil tidur-tiduran. Lili tau sinar birunya tidak baik untuk mata, tapi mau gimana lagi sudah dalam fase nyaman. Lili membuka sebuah grup chat, lalu mengetik beberapa kata.
Anda: Assalamualaikum gaess, Lili mau curhat nih ☹️
Atika: Waalaikum salam, curhat aja
Nazwa: Waalaikum salam, dipersilahkan 😊
Nila: Waalaikum salam, uhuy curhat apa nih ^^
Malia: Waalaikum salam, ada apa Li?
Putri: Waalaikumus salam
Lili menunggu hingga mereka semua membalas salamnya. Yah setelah memasuki dunia kerja kita jadi menerapkan sistem LDR, gak enak banget. Setelah menghabiskan waktu selama 6 tahun akhirnya kita memutuskan untuk masuk pada dunia kita sendiri. Namun berjanji untuk tetap silaturrahmi dan tetap saling mengingatkan untuk kebaikan. Lili berharap tetap menjadi teman di surga kelak.
Anda: Lili pernah cerita kan kalau Lili lagi kesemsem sama Pak Ai. Padahal ini harusnya menjadi masalah 2 orang insan. Tapi entah kenapa jadi gosip sekantor atau bisa dibilang seperusahaan kayaknya, apa salahnya sih mencintai ;( hiks
Atika: Biasa tuh Li, ujian cinta mah gitu, pasti ada aja yang gasuka
Nazwa: Ihh mulut mereka mah minta di tabok
Malia: Udah gausah dengerin mereka li, mereka yang berbicara akan keburukanmu, belum tentu mengenal pasti dirimu.
Putri: Nah bener iku, jadi tetep fokus sama tujuane Lili ae:p (Nah benar itu, jadi tetao fokus sama tujuannya Lili aja:p)
Anda: Makasih ya :’)Lili jadi terharu nih😭
Nila: Emang apa yang kamu lakuin Li? Sampai jadi booming se perusahaan?
Anda: Lili tadi ngelamar Pak Ai :v
...
...
...