Pikiran Negatif tidak akan memberikanmu kehidupan yang positif.
~Lailil Qomariyah~
Maria menceritakan bagaimana Edy menggendongnya dan berdebat dengan CEOnya. Tapi bagaimana dia tahu? Bukankah dia tadi berpapasan dengan Edy dan menanyakan dirinya kenapa? Apakah sebenarnya Maria tidak berpapasan sebelumnya? Artinya dia menyaksikan kejadian itu, lalu pura-pura berpapasan dan lagi maria juga mengetahui ceonya melarang siapapun mengangkatnya, ia menjelaskan dengan rinci kejadian tadi. Jika dia tahu dari orang lain itu tidak mungkin, terkait ruangan Maria jauh dari ruangan CEO. Sehingga tidak memungkinkan ada perbincangan di jam kerja. Apalagi baru saja jam istirahat artinya Maria tidak ada waktu untuk mendengarkan gosip terlebih dahulu. Jadi kesimpulannya, Maria sudah ada disana sejak ia pingsan lalu ia pura-pura papasan dengan Edy. Apakah asumsinya benar?
Banyak yang bergelayut di pikiran Lili. Namun, ia menghempas semua pikiran negatif itu ia tetap berpikir positif bahwa Maria mungkin tahu dari orang lain pada saat ke toilet.
Mungkin Lili harus membiasakan untuk terus pulang malam. Lili juga harus terus mengisi celengan ayam dendanya yang terus terusan melanggar jadwal selama menjadi asisten.
"Lili udah tahu cerita tadi, Pak Ai gak mecat Edy kan?" ujar Lili, ia mencoba memelas walau ia tahu orang didepannya tidak punya belas kasihan.
"Aku tidak bisa memecat seseorang jika pekejaannya bagus"
"Huft, syukurlah" Lili menghembuskan nafas lega. Pekerjaan Edy tak terancam karene menolongnya
"Lain kali jangan mengerjakan sesuatu jika kau sudah capek, kau harus bekerja dua kali kan" ujar Aidan enteng.
Lili terperangah mendengar ucapan Aidan tanpa dosa