Besanku Cantik Sekali

Deche
Chapter #1

1. Wisuda Rasman

Nina duduk di dalam ballroom sebuah institute tekhnologi terkemuka di kota Bandung. Ia di temani oleh Ibu Enny ibu mertuanya. Pagi-pagi sekali mereka sudah datang ke ballroom untuk menghadiri acara wisuda putra sulungnya yang bernama Rasman. Rasman baru saja menyelasaikan strata satu falkutas tehnik mesin di sebuah institute tehnologi negri yang cukup terkemuka di kota Bandung.

“Rasman Albani Erwin.” Seorang MC memanggil nama Rasman. Seketika darah Nina berdesir ketika MC memanggil nama Rasman. Rasman lulus dengan predikat terbaik. Dengan gagah Rasman maju ke depan. Rektor menyematkan toga sebagai tanda Rasman sudah lulus kuliah. Air mata Nina berlinang ketika melihat putranya diwisuda. Rasa bangga dan terharu bercampur menjadi satu.

Setelah selesai acara wisuda Rasman menghampiri mama dan neneknya. Rasman datang bersama seorang perempuan muda berhijab yang berparas cantik.

“Mama masih ingat tidak, ini siapa?” Rasman menunjuk ke perempuan cantik yang berdiri di sebelah Rasman.

Nina mengerutkan keningnya dan memandangi perempuan itu. Ia mencoba untuk mengingat-ingat. “Cantika?” tanya Nina.

“Iya, Tante. Saya Cantika teman SMA Rasman,” jawab Cantika. Cantika mencium telapak tangan Nina dan Ibu Enny.

Masyaallah, kamu bertambah cantik saja,” puji Nina. Cantika tersenyum menanggapi pujian Nina.

“Apa kabar? Sekarang kuliah dimana?” tanya Nina.

“Kuliah di falkutas kedokteran gigi universitas negeri di Bandung, Tante,” jawab Cantika. “Alhamdullilah,” Nina senang mendengarnya. Sudah lama Nina tidak bertemu dengan Cantika. Terakhir Cantika datang ke rumah ketika Rasman dan Cantika kelas dua belas.

“Semoga sukses jadi dokter gigi,” ucap Nina dengan tulus.

Aamiin terima kasih, Tante,” jawab Cantika.

“Oh, ya Tante. Nanti malam Papa mengajak Tante sekeluarga makan malam bersama,” kata Cantika. Nina kaget mendengar undangan Cantika.

“Makan malam bersama?” tanya Nina. Nina tidak mengenal papa Cantika tapi mengapa papa Cantika mengundang mereka sekeluarga.

“Iya, Tante. Untuk merayakan kelulusan Rasman,” jawab Cantika.

“Tidak usah repot-repot. Kelulusan Rasman tidak usah dirayakan!” kata Nina. Rasanya ganjil Rasman yang diwisuda, tapi mengapa papa Cantika yang sibuk merayakan kelulusan Rasman. 

“Tidak apa-apa, Tante. Sekalian Papa mau kenalan sama keluarga Tante,” jawab Cantika.

Sekarang Nina mengerti dengan maksud undangan papa Cantika. Nina menoleh ke arah ibu mertuanya meminta pendapat mertuanya.

“Bagaimana, Bu?” tanya Nina.

“Terima saja undangan dari orang tua Cantika. Anggap saja kita bersilahturahmi dengan keluarga Cantika,” jawab Ibu Enny.

“Baik, Bu,” jawab Nina. Nina menoleh ke arah Cantika.

Lihat selengkapnya