Nina melihat gambar ice cream yogurt yang terlihat enak dan segar.
“Boleh, deh. Tante mau ice cream yogurt yang rasa kiwi,” ujar Nina.
“Papa juga mau,” sahut Baskara. Cantika menoleh ke Baskara dengan tatapan tidak percaya.
“Bukannya Papa tidak suka ice cream yogurt? Rasanya agak asam loh, Pa. Nanti Papa tidak suka,” kata Cantika. Cantika tahu kalau papanya tidak suka makan yang asam-asam.
“Papa mau coba. Siapa tau rasanya enak tidak seperti yogurt biasa,” jawab Baskara. Kalau dipikir-pikir benar juga apa yang dikatakan papanya. Tidak semua yogurt rasanya terlalu asam.
“Mau rasa apa?” tanya Cantika.
“Samakan saja dengan pesanan Ibu Nina,” jawab Baskara.
“Kiwi? Asam loh, Pa.” Cantika ingat papanya suka protes kalau diberi buah kiwi karena ada rasa sedikit asam.
“Tidak apa-apa. Kiwi kan bagus untuk kesehatan,” ujar Baskara. Cantika menghela napas. Biasanya kalau dibujuk untuk makan kiwi papanya sering menolak.
Nina memperhatikan perbincangan Baskara dan Cantika. Dari tadi memperdebatkan rasa ice cream yogurt.
“Mungkin Pak Baskara bisa mencoba ice cream yogurt rasa coklat. Rasanya pasti tidak terlalu asam, Pak Baskara pasti suka.” Nina mencoba memberikan pilihan rasa yang lain kepada Baskara. Baskara menoleh ke Nina lalu berpikir sejenak.
“Boleh, deh. Rasa coklat saja,” ujar Baskara kepada Cantika.
Cantika menghela napas. Dari tadi ia mencoba memberitahu kepada papanya tapi papanya tetap saja ingin rasa yang sama dengan Nina. Tapi setelah diberitahu oleh Nina barulah papanya menurut. Cantika menyebutkan semua pesanan mereka kepada pelayan. Setelah mencatat pesanan mereka, pelayan itu pun pergi.
Beberapa menit kemudian seorang pelayan datang membawa ice cream yogurt pesanan mereka. Pelayan itu menyajikan ice cream di atas meja. Baskara mencicipi ice cream yogurt rasa coklat.
“Enak tidak, Pa?” Cantika memperhatikan papanya yang sedang makan ice cream yogurt.
“Enak, tidak terlalu asam,” jawab Baskara sambil makan ice cream yogurt.
“Lain kali Papa mau coba yang rasa kiwi. Papa belum pernah mencoba ice cream yogurt rasa kiwi,” jawab Baskara.
“Kalau Pak Baskara mau coba rasa kiwi. Coba saja ice cream saya. Yang sebelah sini belum saya acak.” Nina menunjuk sisi ice cream yang belum tersentuh sendok. Wajah Baskara senang ketika Nina mempersilahkan ia mencicipi ice cream milik Nina.
“Boleh saya coba?” tanya Baskara dengan tidak percaya.
“Tentu saja boleh,” jawab Nina. Baskara mengambil ice cream Nina dengan menggunakan sendok miliknya. Lalu ia memakan ice cream tersebut.
Semua orang tertuju kepada Baskara yang sedang mencoba ice cream yogurt rasa kiwi.