Hari Senin kali ini adalah hari yang cerah bagi Dirga karena hari ini adalah hari pertama dia masuk sekolah barunya.
Rindu dengan Freya seakan telah terhempas oleh cerahnya mentari pagi. Kerinduan pada sahabat kecilnya sekarang telah terobati. Kini, Dirga tidak perlu khawatir lagi. Setiap hari akan selalu bersama, makan bersama, pulang sekolah bersama, mengerjakan PR bersama dan akan menjalankan aktivitasnya bersama seperti dulu lagi.
Dirga bangun pagi sekali untuk menyongsong semangat di sekolah barunya. Setelah siap dengan penampilanya, Dirga segera meluncur untuk menjemput sahabat kecilnya.
.....
Freya juga telah siap dengan seragam putih abu- abunya -Ia berjalan menuju dapur -mendarat di kursi untuk sarapan. Ponselnya berdering. Ia melongok pada layar. Ada panggilan masuk dari Dirga. Sebuah senyum lebar langsung mengembang di bibirnya. Freya pun langsung menerima panggilan itu.
“ Ada apa, siswa baru? ” tanya Freya menekankan.
“Gue mau ke rumah lo sekarang! Jangan bilang, lo belum bangun!”
“Enak aja, gue udah bangun dari tadi kali. Gue juga udah siap berangkat sekolah, nih! ” Freya menjadi sewot sendiri. Namun masih senyam-senyum.
“ Tumben rajin, ”
“Yaudah kalau gitu, Gue jemput lo sekarang, ya, gue mau on the way, nih, ke rumah lo. ” Lanjut Dirga.
Freya langsung mengiyakan. Setelah panggilan berakhir. Freya memegangi pelipisnya karena Rico juga akan menjemputnya pagi ini.
Duh, gimana dong? Gumam Freya bingung. Freya langsung mengirimkan pesan kepada Rico untuk jangan menjemput dirinya karena Ia berangkat sekolah bersama Mamanya. Ia terpaksa berbohong. Freya langsung menyantap sarapanya seketika. Lima menit kemudian Ia sudah selesai. Ia keluar dari rumah untuk menunggu Dirga datang menjemput.
Tidak lama kemudian, Dirga sudah nongol bersama motornya. Freya dibuat tercengang dengan penampilan Dirga pagi ini. Ia belum pernah melihat Dirga bisa sekeren ini.
“ Lo keren banget sumpah, ” ujar Freya. “ Kok lo bisa sekeren ini, sih? Padahal dulu itu, lo culun banget tau, nggak kaya gini.” Freya meneruskan sambil berdecak kagum.
“Yang dulu-dulu, sekarang-sekarang, jangan samain dulu dengan sekarang! ” desis Dirga.
“Ayo, berangkat!” Ajak Dirga, Freya pun segera naik ke atas boncengan.
.....
Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Freya tidak berhenti memikirkan bagimana jika Rico melihat dirinya berangkat sekolah bersama seorang cowok? Karena pacarnya itu cemburuan sekali. Sedangkan tadi, dia juga sudah berbohong kepada Rico kalau dia berangkat bersama Mamanya.
Setelah hampir sampai sekolah ada sebuah ide yang tiba-tiba melintas di kepalanya. Freya pun menepuk bahu Dirga dengan keras, dia berkata kalau dia akan turun di toko depan sekolah saja. Sehingga Rico tidak akan melihat dirinya bersama seorang cowok. Dirga menurut dengan apa yang diminta oleh Freya sesaat sebelumnya sempat bingung.
“Lo mau ngapain?” tanya Dirga sehabis melepas helm.
“ Gu-gue mau motokopi tugas dulu, ” jawab Freya.
“Mau gue tunggu, ”
“Enggak usah, mending lo masuk duluan aja, ya, gue juga mau ketemu sama temen gue, sih! ”