“Saya Calvin Mahendra, melalui video ini, ingin meminta maaf atas keributan yang pernah saya lakukan. Saya sebagai public figure sudah memberikan contoh yang tidak baik kepada masyarakat. Saya sangat menyesal telah melakukannya hal tersebut. Karena itu, saya berjanji akan berbuat lebih baik lagi kedepannya dan saya berjanji akan terus memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Sebagai permintaan maaf juga, saya akan menyanyikan satu buah lagu yang baru saja saya buat untuk kalian dengarkan. Ini karya baru saya dan saya harap kalian semua bisa menikmatinya. Atas semua respon yang kalian berikan, Calvin ucapkan terima kasih.”
Ucapan permintaan maaf Calvin lalu disambung dengan lagu baru buatan Calvin yang berjudul persahabatan. Calvin menyanyikan dengan penuh penghayatan sambil memainkan gitarnya. Calvin menulis lagu tersebut untuk mengingatkan kembali bahwa persahabatan sangatlah penting. Jangan sia-siakan mereka selagi masih ada. Jangan lupakan mereka juga yang telah setia menemanimu sekalipun engkau sudah sukses.
Video tersebut diposting di YouTube serta Instagram dan meraih respon yang beragam. Banyak netizen yang masih menghujat Calvin dengan menyebutnya sebagai pencitraan, namun banyak juga netizen yang mendukung Calvin. Mereka mendukung Calvin karena kagum dengan sikap Calvin yang gentleman dan mau meminta maaf kepada publik atas kesalahan yang sudah ia perbuat. Terlebih lagu baru yang ditulis Calvin penuh dengan makna yang baik serta easy listening membuat pujian juga mulai mengalir kembali kepada Calvin.
“Dua ratus ribu views dalam satu hari, yang nge-like juga banyak banget, hampir sepuluh ribu. Yang dislike juga ada sih, tapi gak nyampe seribu. Lo emang keren, Cal!” Alvito berseru terkejut saat melihat kembali video yang sudah Calvin buat. Tidak menyangka bahwa respon netizen cukup positif terhadap video yang Calvin buat.
“Iya dong, kan berkat kalian juga yang udah mau nerima gua lagi,” ucap Calvin tersipu malu. Calvin juga tidak menyangka perbuatan buruknya dulu tidak membuat Alvito dan Theo menjauhinya. Bahkan mereka berdua langsung menghampiri Calvin saat mengetahui bahwa Calvin sedang terkena masalah.
“Calvin-nya kita kan emang berbakat. Nulis lagu yang easy listening aja bisa, kurang jago apalagi coba,” goda Theo sambil menggoda Calvin yang masih terlihat senang karena respon netizen yang tidak sepenuhnya negatif lagi.
“Anyway, makasi juga saran outfit-nya ya. Lo emang udah cocok jadi designer yang pro,” puji Calvin kepada Theo. Dalam videonya, Calvin mengenakan desain baju yang disarankan oleh Theo. Bukan buatan sendiri tentunya, karena mereka berkejaran dengan waktu, namun Theo tetap memberikan saran pakaian apa yang sebaiknya Calvin kenakan.
“Makasih juga ya, Alvtio. Berkat saran lo, gua jadi bisa bangkit lagi,” ujar Calvin tulus. Berkat ide Alvito juga, Calvin tidak pusing lagi mencari cara untuk meminta maaf kepada publik. Cukup memanfaatkan sosial media yang ia punya, buat isi video yang menarik, lalu upload. Dan ternyata saran yang diberikan terbukti berhasil menarik perhatian netizen.
Tiga hari mereka berjuang bersama membuat video, mencarikan outfit bagi Calvin, dan juga menulis lagu. Mereka berusaha memberikan yang terbaik agar publik dapat memberikan respon positif atas kerja keras yang sudah dikeluarkan. Tidak lupa Calvin memberi credits kepada Alvito dan Theo yang sudah membantunya. Calvin ingin agar masyarakat juga mengetahui bahwa Alvito dan Theo sudah terlibat banyak dalam karirnya selama ini.
Revan yang baru mengetahui hal ini langsung menelpon Calvin untuk memastikan bahwa Calvin masih baik-baik saja. Revan sudah panik saat melihat Calvin mengeluarkan video baru di saat ia masih mendapat sentimen negatif dari publik, namun ia menarik napas lega karena ternyata pemikirannya tidak terjadi.
“Calvin! Kan gua udah bilang kalo lo tuh harusnya santai-santai dulu nikmatin hidup. Biar urusan ginian gua aja yang urusin.”
“Hahahaha, makasih untuk khawatirnya ya, Van. Tapi gua udah cukup kok setelah liburan sekian hari. Bener kata lo dulu. Temen-temen gua bakal balik lagi buat berusaha ngajak gua bangkit lagi. Karena mereka juga, jadinya gua bisa buat video permohonan maaf ini. Maaf kalo gua gak ngasih tau ke lo ya, dadakan juga soalnya.”
“Ah lo emang bisa aja ngebuat gua jantungan. Untung respon publik lumayan positif. Lain kali kalo misalkan ada apa-apa, kasih tau gua dulu, biar guanya juga gak sakit kepala kalo misalkan nanti hasilnya negatif.”
“Siap, Van. Anyway, kontrak sama job jadinya gimana?”
“Kalo yang udah di-cancel, I’m so sorry gak bisa di-teken lagi. Tapi kalo yang di-hold, gua lagi coba nego lagi sih. Kebetulan ini respon publik bagus, jadi gua rasa mereka pasti mau narik lo buat kerja sama lagi.”
“Baguslah kalo gitu. Seneng gua punya lo yang mau gua repotin. Anyway, lo lagi gabut gak? Main sini ke rumah gua, sekalian gua mau kenalin teman-teman gua ke lo. Kali aja lo bisa kerja bareng sama mereka juga kan.”
“Boleh, nanti malem gua ke sana ya.”
“Siap. See you.”
Saat Calvin menutup teleponnya dengan manajernya, ia terkejut melihat Alvito dan Theo yang menatap dirinya dengan intens.
“Lo ngerencanain apaan ke kita sama manajer lo? Tadi gua denger ada kata kerja bareng gitu,” selidik Alvito.
“Hahahaha, ada deh. Intinya ini reward karena kalian udah mau ngebantu gua ngebalikin nama baik gua. Sekaligus ini sebagai permohonan maaf dari gua atas perbuatan yang udah gua perbuat ke kalian. Jangan diprotes sekarang, tapi nanti aja pas Revan udah ke sini. Oke?” Ucapan Calvin yang langsung menyudahi pembicaraan membuat Alvito dan Theo tidak bisa protes lebih banyak lagi. Karena itu mereka memilih untuk menunggu kedatangan Revan sekaligus membicarakan apa yang Calvin rencanakan.
*****