-Aiza-
Namaku Aiza Az- Zahrah, biasa dipanggil dengan Aiza. Aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Aku memiliki adik laki- laki yang bernama muhammad Zaydan Hidayat, biasa kupanggil mamad. Saat ini aku masih duduk di bangku SMP kelas 2 di sebuah sekolah yang terpisah antara perempuan dan laki- laki walaupun masih dalam wilayah yang sama.
-Nafiz-
Namaku Muhammad Nafiz Abu Hisyam, biasa dipanggil Nafiz oleh semua orang. Aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Aku memiliki adik perempuan yang bernama Anissa Humairah Rahmah, biasa kupanggil Nissa. Saat ini aku masih duduk di bangku SMP kelas 2 di sebuah sekolah yang terpisah antara laki- laki dan perempuan, tetapi masih dalam satu kawasan yang sama.
-Author-
Hari sabtu pukul 15.30 WIB, saat Aiza sedang asyik- asyiknya menonton drama korea di televisi miliknya tiba- tiba mendengar ponsel ibunya berbunyi. Diambillah ponsel itu dan melihat siapa yang menelpon ibunya. Dilihatnya tulisan "Ustadzah Laila" yang membuatnya sedikit gugup, pasalnya untuk apa ustadzahnya menelpon saat ini, apakah ia memiliki kesalahan sehingga ustadzahnya menelponnya.
Banyak pertanyaan yang terlintas dikepala Aiza, diberikannya ponsel tersebut kepada Hanifah-- ibunya.
"Halo, Assalamualaikum" salam Hanifah, ibu Aiza
".........."
"Iya us, ada apa ya ustadzah?" Tanya ibu Aiza
"..........."
"Oh ngge us (oh iya us), nanti saya sampaikan ke Aiza"
".........."
"Ngge us, Waalaikumsalam" jawab Hanifah yang kemudian mengakhiri percakapan tersebut.
"Kenapa buk?" Tanya Aiza yang masih setia berdiri disamping ibunya
"Mbak, kamu dipilih ustadzah laila buat ikut lomba tartil mewakili sekolah. Disuruh ustadzah latihan mulai sekarang biar menang" ucap Hanifah kepada anaknya
"Iya buk, tapi kenapa aku? Kan mbak mutia ada" tanya Aiza lagi
"Yo nggak tau mbak, besok aja hari senin waktu lomba tanya ke ustadzah laila sendiri"