Sebelas tahun kemudian...
Jenny Oentoro baru saja selesai memasukkan selembar foto ke dalam bingkai. Ia mengangkat bingkai foto itu dan memastikan foto yang terpasang di dalamnya tidak miring. Ia pun mengangguk-angguk ketika melihat foto itu sudah terpasang sempurna dan rapi.
Jenny beranjak dari duduknya lalu menuju ke rak minimalis yang ada di ruang tamu, tempat ia menaruh foto-foto keluarganya. Pandangannya kemudian terarah ke deretan foto putranya dan Nicole. Ia tersenyum melihat foto-foto kedua anak yang disayanginya itu. Dari kiri ke kanan, berjejer enam foto mereka yang memakai seragam TK, putih - merah, putih - biru, putih - abu-abu, toga wisuda, dan saat mereka meniti karir pertama mereka.
Ah, itu sudah beberapa tahun yang lalu. Sekarang putranya sudah menjadi pengusaha muda yang sukses. Mengikuti jejak dan bimbingan dari ayahnya, Marco akhirnya sukses dengan bisnis e-commerce yang ia jalankan. Ia sungguh merasa bangga kepada putranya itu.
Pandangan Jenny lalu terarah ke sosok yang ada di sebelah Marco. Ia tersenyum melihat gadis yang selalu setia menemani putranya sejak mereka kecil itu. Nicole kini sudah menjadi seorang pemain biola yang terkenal dan telah memiliki orkestranya sendiri. Kekuatan media sosial membuat karya gadis itu menjadi terkenal. Nicole sudah menyelenggarakan beberapa konser, baik di dalam maupun luar negeri. Ia bahkan sudah menandatangani kontrak dengan beberapa rumah produksi untuk mengisi musik di film layar lebar.