"Berawal dari rasa penasaran, berakhir menjadi rasa suka"
⭐⭐⭐
Berita tentang Arvan yang menyatakan perasaannya kepada Shillda sudah menyebar ke setiap sudut di SMA Alvetra. Namun, kabar yang saat ini tengah menjadi trending topic SMA Alvetra bukanlah hal yang baik karena Arvan ditolak mentah-mentah oleh Shillda.
~Flashback on~
"Gue suka sama lo," ungkap Arvan.
Shillda tidak mengeluarkan suaranya sedikit pun, dia masih menatap Arvan dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Maaf kalau pernyataan dari gue terlalu mendadak. Sebenernya gue udah sering ngirim pesan sama lo, tapi gue gak pernah dapet respon. Makanya sekarang gue nyamperin lo, biar gue bisa ngomong secara langsung," lanjut Arvan.
"Sekali lagi, gue mau bilang kalau gue suka sama lo. Shillda, lo mau gak jadi pacar gue?" ungkap Arvan lagi yang sepertinya sangat gugup untuk menanyakan hal tersebut.
"Gak," jawab Shillda singkat, jelas dan padat. Setelah itu, dia membalikkan badannya dan berjalan memasuki kelas meninggalkan Arvan yang masih terpaku berdiri di tempatnya.
~Flashback off~
Karena penolakannya, Shillda mendapatkan banyak cacian dari beberapa orang yang rata-rata adalah penggemar Arvan. Mereka tidak terima idolanya dibuat sakit hati oleh seorang Shillda yang notabene-nya masih anak kelas 10.
"Oh, jadi ini cewek yang udah nolak Arvan."
"Bego banget sih jadi cewek."
"Masih kelas 10 aja udah sok jual mahal."
"Apa sih kelebihan tuh cewek, dilihat dari sisi manapun juga tetep lebih cantikan gue kali."
"Mata dia mungkin udah gak berfungsi yah sampai gak bisa liat mana yang ganteng."
Sudah menjadi hal yang biasa ketika Shillda mendapatkan sindiran dan tatapan tajam secara terang-terangan dari kakak kelasnya terutama cewek. Awalnya kehidupan Shillda di sekolah ini baik-baik saja, namun sekarang semuanya sudah berubah drastis hanya karena dia menolak seorang Arvan.
"Lama-lama gue jahit tuh mulut," gumam Kezia yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan Shillda menuju kantin.