"Melupakan itu mudah, yang sulit itu adalah memaafkan semua kesalahan yang telah dia lakukan"
⭐⭐⭐
"Lo kenapa sih dari tadi ngeliatin gue mulu?!" tanya Shillda yang merasa risih karena terus-menerus ditatap oleh Rey.
"Masih nanya kenapa? Ya karena lo cantik lah," jawab Rey tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun. Shillda memutar kedua bola matanya malas sedangkan Rey malah senyum-senyum sendiri. Nih anak udah gak waras kali yah?
Saat ini, mereka berdua sedang berada di kantin sekolah. Awalnya sih Devin dan Kezia juga bergabung bersama mereka, tapi lama-kelamaan mereka memisahkan diri hingga akhirnya hanya tersisa Shillda dan Rey dalam satu meja.
'Punya kakak sama temen kok gini amat yah, gue malah ditinggalin sama orang gila ini,' batin Shillda.
"Lo ngeganggu banget sih, Kak!!" geram Shillda karena Rey sama sekali tidak mengalihkan tatapannya dari wajah Shillda.
"Ngeganggu apaan sih?? Dari tadi gue gak ngapa-ngapain, Shill!" elak Rey.
"Gue lagi baca novel dan gara-gara lo liatin gue mulu, jadinya gue gak bisa fokus, Kak!" tegas Shillda. Untaian senyum di wajah Rey semakin melebar, Shillda yakin pasti ada yang tidak beres setelah ini.
"Dulu, lo sama sekali gak sadar waktu gue bawa kabur HP lo karena terlalu fokus baca novel. Dan sekarang gue cuman ngeliatin lo, tapi kenapa lo langsung gak fokus?" tanya Rey masih dengan senyumannya.
SKAK!
Shillda tidak bisa menjawab pertanyaan dari Rey karena memang baru kali ini Shillda kehilangan fokusnya ketika membaca novel.
"Kok gak dijawab? Oh iya, gue punya satu pertanyaan lagi buat lo. Semalem, lo kerasukan apa sampai bisa khawatir sama gue?" tanya Rey lagi.
Shillda yang merasakan pipinya memanas langsung saja menutup sebagian wajahnya dengan menggunakan novel yang dia pegang. Sungguh! Dia benar-benar malu berhadapan dengan Rey saat ini.
'Kenapa semalem gue pake ngehubungin dia segala sih?! Shillda bego!!' Shillda merutuki diri sendiri dalam hatinya.
⭐⭐⭐
~Flashback on~
"Rey kangen Mama."
Rey baru saja akan memejamkan mata, namun tiba-tiba ponsel miliknya berdering menandakan ada sebuah panggilan.
Shillda❤'s calling
Rey membelalakkan matanya ketika melihat nama Shillda terpampang jelas di layar ponselnya.