Better than You

Slukepyn
Chapter #15

13 -My Dear-

"Seorang lelaki tidak selalu bisa untuk menjadi sandaran, karena ada kalanya merekalah yang justru harus bersandar"

⭐⭐⭐

"Gue main gitar terlalu berisik, yah? Maaf kalo gue udah bikin lo sama Kezia merasa terganggu," ucap Rey merasa bersalah. Shillda hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Selang beberapa menit setelah memasuki balkon kamar Devin, Kezia memutuskan untuk pulang setelah mendapat kabar bahwa ayahnya yang bekerja di luar negeri telah kembali pulang. Tentunya, Kezia tidak pulang sendiri karena masih ada Devin yang selalu setia menjadi ojek pribadi Kezia.

Shillda sama sekali tidak masalah ketika Devin pergi untuk mengantarkan Kezia. Namun, lagi-lagi Shillda harus terjebak berdua dengan ketos gila yang satu ini karena Devin sempat berpesan kepada Rey untuk menemani Shillda sampai dia kembali.

Saat ini, Rey dan Shillda tengah duduk di atas gazebo kayu yang berada di taman belakang rumah Shillda. Senja yang terlihat sangat indah dengan warna jingganya seolah melengkapi waktu yang telah mereka habiskan berdua.

"Gue pikir, yang selama ini selalu main gitar itu Kak Devin," ujar Shillda memulai pembicaraan setelah beberapa saat hanya keheningan yang menyelimuti mereka.

"Lo gak tau kalo Devin itu gak bisa main gitar?" tanya Rey sama persis dengan pertanyaan yang diajukan oleh Kezia.

'Apakah di dunia ini cuman gue yang gak tau apa-apa tentang kakak sendiri?' batin Shillda.

"Selama ini Kak Devin gak pernah beli barang yang gak di butuhin sama dia, jadi mana mungkin Kak Devin beli gitar cuman buat pajangan doang, iya kan?" sergah Shillda.

"Gitar itu punya gue," ujar Rey dengan suara yang pelan namun masih bisa terdengar oleh Shillda.

"Terus kenapa gak disimpan di rumah lo aja, Kak?" tanya Shillda. Rey menghela nafas pelan sambil menatap langit yang semakin menunjukkan warna jingganya.

"Karena bokap gue benci segala hal yang berhubungan dengan musik," jawab Rey.

Shillda memperhatikan setiap lekuk wajah Rey yang tengah memandang langit. Entah kenapa, sebuah rasa penasaran tiba-tiba menghampiri Shillda untuk terus mengupas habis semua permasalahan yang dialami oleh Rey.

Lihat selengkapnya