"Apakah salah kalo gue suka sama lo?" -Kezia Alva Lunaya-
⭐⭐⭐
Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Tetapi, Shillda maupun teman-temannya masih belum juga keluar dari dalam kelas membuat Rey harus menunggu sendirian di depan kelas 10 IPA 3.
Selagi menunggu, Rey tiba-tiba teringat akan percakapannya dengan Reno kemarin.
~Flashback on~
"Rey mau ketemu Mama."
"Kenapa kamu ingin bertemu dengan wanita itu lagi?! Ibu kamu sekarang adalah Bunda Kania!" bentak Reno.
"Apakah salah jika Rey mau ketemu sama ibu kandung Rey sendiri?"
"Ayah gak akan izinin kamu bertemu dengan Luna," tegas Reno.
"Kenapa?! Kenapa Rey gak boleh ketemu sama Mama Luna?"
"Kalo enggak boleh ya enggak! Kamu gak usah banyak tanya!"
"Rey mohon, Yah. Sekali ini aja tolong izinin Rey buat ketemu Mama. Apa yang bisa Rey lakukan supaya Ayah mau mengizinkan Rey?" mohon Rey.
Reno mulai menimang-nimang permohonan dari Rey hingga akhirnya ia menemukan jawaban yang bisa dipersyaratkan kepada Rey.
"Ayah akan beri tau kamu alamat rumah Luna dengan satu syarat."
"Apa?"
"Putuskan Shillda dan jangan pernah pacaran lagi dengan siapapun sampai kamu sudah benar-benar mapan."
Sial!
Reno benar-benar memanfaatkan keadaan. Tetapi, Rey tidak akan menyerah begitu saja. Masih ada seribu satu cara yang berada di dalam pikirannya.
"Jangan bawa-bawa Shillda, Yah!" geram Rey. "Bagaimanapun caranya, Rey akan cari sendiri alamat rumah Mama tanpa bantuan dan izin dari Ayah," lanjutnya.
"Silahkan saja jika kamu bisa," tantang Reno.
~Flashback off~
Pintu kelas tiba-tiba terbuka dan beberapa siswa-siswi mulai keluar dari dalam kelas membuat lamunan Rey buyar seketika.
"Kezia!" panggil Rey ketika melihat Kezia yang baru saja keluar dari kelas. "Gue mau ngomong sebentar," ujarnya.
"Ngomong apa?" tanya Kezia.
"Tunggu sebentar," kata Rey.
Sebenarnya, Rey menunggu keadaan di sekitarnya benar-benar kosong karena ia tidak ingin Kezia maupun dirinya menjadi buah bibir di SMA Alvetra.