"Lo gak usah takut. Semua akan baik-baik saja" -Farel-
⭐⭐⭐
06.30
Hari masih pagi, tetapi sudah banyak orang yang berkerumun di sekitar mading. Bahkan, kerumunan orang itu hampir memenuhi seisi jalan sehingga menutup akses orang lain untuk lewat. Sebenarnya, tidak sepenuhnya dari mereka berdiri di situ untuk melihat mading melainkan untuk bergosip ria perihal berita di mading hari ini.
Tidak ada keinginan sama sekali dari dalam diri Shillda untuk melihat berita terbaru di mading. Tetapi, ia juga tidak ingin menjadi satu-satunya orang yang kurang update tentang sekolahnya sendiri. Jadi, ia memutuskan untuk menerobos kerumunan dan melihat sejenak tentang berita terbaru saat ini.
AYO! Bersiaplah untuk menjadi seorang pemimpin!
Segera daftarkan diri kamu untuk menjadi calon Ketua OSIS SMA Alvetra!
Persyaratan:
1. Calon Ketua OSIS berasal dari siswa/siswi SMA Alvetra kelas 10 semua jurusan bidang studi.
2. Mengisi formulir pendaftaran.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi nomor di bawah ini.
Reynand FE: 0872xxxxxxxx
Shillda menggeram kesal. Bagaimana bisa di poster ini tercantum nomor HP Rey sedangkan semua pesan yang ia kirimkan semalam saja tidak mendapatkan balasan sama sekali. Bukan hanya itu! Bahkan, sampai detik ini Rey masih belum menampakkan batang hidungnya. Lalu, mana mungkin dia bisa mengurus pendaftaran calon Ketua OSIS sedangkan dirinya sendiri menghilang tanpa kabar.
"Akhirnya gue bisa dapetin nomor Rey!"
"Kapan lagi coba Rey nyebarin nomornya kayak gini."
"Gue mau nanya-nanya tentang pemilihan Ketua OSIS deh biar chat gue dibales sama Kak Rey."
Shillda hanya bisa menggerutu dalam hati. Telinganya sudah panas mendengar semua ucapan dari cewek-cewek genit yang sedang gembira karena berhasil mendapatkan kontak Rey. Sudah sangat jelas jika dia mempunyai pacar, tapi masih saja berharap. Dasar cewek!
'Mungkin mereka gak sadar kalo di sini ada gue,' batin Shillda.
Tiba-tiba Shillda tidak bisa melihat apapun karena ada sepasang tangan yang menutupi kedua matanya. Shillda berusaha untuk melepaskan tangan itu dari matanya, tetapi ia berhenti bergerak ketika hidungnya mencium wangi parfum dari seseorang yang sangat ia kenal.