"Harusnya lo bangga punya adek yang mau belajar jadi pemimpin, gak kayak lo yang mageran!" -Bagas-
⭐⭐⭐
"LO MAU NYALONIN DIRI JADI KETUA OSIS?"
Kezia dan Devin berteriak berbarengan dengan sangat keras sehingga seluruh tatapan pengunjung El Cafe mengarah pada tempat dimana mereka duduk. Shillda yang sudah menyangka hal ini akan terjadi hanya bisa menutup wajah dengan kedua tangannya karena menahan rasa malu.
Devin dan Kezia saling berpandangan hingga akhirnya mereka menatap Shillda dengan tatapan tidak percaya. Shillda yakin keputusannya ini akan ditolak mentah-mentah terutama dari kakak satu-satunya ini. Ia juga yakin setelah ini telinganya akan panas karena mendengar berbagai macam nasihat dari Devin maupun Kezia.
"Lo gila, Shill?!" tanya Devin geram.
Ingin sekali Shillda menganggukkan kepalanya untuk menanggapi ucapan Devin. Namun, ia masih ingin terlihat waras di hadapan orang lain. Jadi, cukup dirinya sendiri yang mengetahui ketidakwarasannya saat ini.
"Kenapa lo tiba-tiba mau jadi Ketua OSIS?!" tanya Kezia.
Tentu saja supaya Rey pulang.
"Karena gue mau jadi pemimpin kayak Kak Rey," jawab Shillda asal.
Lo ngomong apaan sih, Shill?!
"Shill, Rey aja kewalahan ngurusin OSIS apalagi lo!" geram Devin.
Selama beberapa bulan menjadi pacar Rey, Shillda dapat memahami bagaimana kesibukan Rey selama menjabat sebagai Ketua OSIS. Bahkan, Rey juga sempat sakit karena kecapean mengurus pensi ulang tahun sekolah. Namun, Shillda tidak mempedulikan hal tersebut. Lagipula, ia hanya mencalonkan diri saja. Belum tentu dia terpilih dan bahkan belum tentu ada yang mau memilihnya.
"Emang lo pikir gue gak akan sanggup jadi ketos?!" tanya Shillda.
"Terserah lo, gue gak peduli!" cetus Devin.
Shillda tersenyum senang. Jika Devin sudah berkata seperti itu, artinya Devin membiarkan Shillda untuk melakukan apapun yang ia inginkan dengan syarat Shillda harus menerima segala resiko yang akan ia dapatkan nantinya.
"Eh, gak bisa gitu dong Kak! Pokoknya gue gak akan setuju lo jadi Ketua OSIS!" tegas Kezia.
"Gini yah Kak Devin, Kezia. Gue itu cuman mau nyalonin diri menjadi Ketua OSIS. Belum tentu juga gue yang kepilih 'kan? Jadi, kalian santai aja," ujar Shillda.
"SANTAI PALA LO!"