Bab 1: Jalanan yang Menelanku
Hidup di jalanan mengajarkanku satu hal—dunia ini bukan tempat bagi mereka yang lemah. Sejak kecil, aku belajar bahwa rasa sakit adalah bagian dari kehidupan, dan satu-satunya cara bertahan adalah menjadi lebih keras daripada dunia itu sendiri. Aku bergabung dengan geng yang menguasaiku lebih dari sekadar saudara. Kami hidup dalam malam, dalam kekerasan, dalam pertempuran yang seolah tidak pernah berakhir.
Malam demi malam berlalu dalam darah, dendam, dan pelarian dari satu bahaya ke bahaya lain. Aku tidak pernah berpikir tentang masa depan—karena bagi kami, masa depan hanyalah mitos yang tidak pernah benar-benar ada. Aku hidup di tepi jurang, siap jatuh kapan saja.
Sampai suatu hari, aku bertemu dengannya....