"Ultimatum yang kalian lakukan untuk membuat tempat ini terisolasi adalah tindakan bodoh, kini kalian harus melawanku tanpa jaminan bahwa maharaja akan melerai kita dan menyelesaikan konflik dengan damai,"ucap Lintang sembari terus mengumpulkan lebih banyak tenaga yogi, "kenapa tenaganya terus naik, ini bukan waktunya aku mempertanyakan hal ini, ini waktunya bagiku melawan,"pikir Jerry sembari memasang kedua tinjunya, "kali ini kita akan bekerja sama, orang ini terlalu kuat,"ucap Arnu yang juga memasang kuda-kuda dengan kedua pedang ditangannya, lalu dengan cepat keduanya menyerang Lintang yang dengan sigap menangkis kedua serangan itu dengan memutar tombaknya, lalu dengan cepat Lintang segera melemparkan Jerry ke pasukan balaraja dan menusuk Arnu di kakinya, dimana Arnu langsung saja memotong kakinya yang terkena tombak Lintang dan beregenerasi dan kembali menyiapkan serangannya hanya untuk melihat ombak magma panas menghampirinya, hal ini memaksa Arnu untuk melepaskan elemen airnya hanya untuk menahan panas yang luar biasa, segera setelah itu puluhan pemburu dari Dharmasraya melayang diatas kepala Lintang dan membombardirnya dengan serangan dimana Lintang hanya melesat kedepan muka Arnu yang berusaha sekuat tenaga untuk menghindari tombak Lintang, untung saja waktu itu Jerry berhasil mementahkan serangan Lintang dan berbalik menendang Lintang dangan keras diwajahnya dan berhasil membuat Lintang sedikit menjauh, saat itulah semburat warna lavender memenuhi nyala mata Lintang dan dengan nyala itu Lintang memperkuat otot-otot dalam tubuhnya dengan memanipulasi darah dalam tubuhnya lalu Lintang mulai mengeluarkan banyak tangannya yang memegang banyak senjata, tapi tentu saja velnya menyala paling kuat dengan warna keemasan berbalut guntur yang mencekam, "Bowo, Rasha, bersiaplah, aku akan memberikan tekanan pada musuh, kalian segera siapkan manuver untuk melindungi dan menambah kecepatanku, dari yang kulihat ada seratus lebih maharathi yang berjajar dipihak musuh, kalian jangan sampai lengah, oiya Rasha, lindungi dirimu sendiri sayang, aku tak mau melihatmu terluka,"ucap Lintang sembari mengangkat velnya kelangit dan melemparkannya dengan sangat kuat, saat itulah gelegar halilintar keemasan memenuhi tempat berperang mereka, hal itu diikuti dengan Lintang sendiri yang memecah dirinya menjadi sangat banyak dengan atmasena kayu miliknya, saat itu juga paravani putih miliknya membentangkan ekornya dan mengeluarkan berbagai senjata untuk membuat musuh terpojok, lalu dengan cepat keduabelas lengan Lintang mengaliri listrik ke senjata yang dilemparkan paravaninya, bersamaan dengan itu Lintang bergerak cepat memburu Jerry dan Arnu, Jerry dengan kedua tinjunya membombardir Lintang dengan pukulan udara yang teramat kuat dan cepat kearah Lintang namun Lintang berhasil mengimbanginya dengan tinju magmanya, "arrgh, sialan, sepuluh gelang tempurku sudah terpasang,"pikir Jerry sambil bergerak cepat menghindari Lintang yang semakin ganas, saat itulah Arnu membidik Lintang dengan anjalikastra yang sunyi dan dia baluri dengan racun, namun sebelum Arnu menembakkan serangannya pak Damar menendangnya dengan kuat, untungnya para pembunuh lainnya segera menghalau serangan tambahan dari Damar, menyadari kemampuan memanah Arnu, Lintang langsung memanggil kembali velnya yang segera membuat badai semakin kuat lalu dia mengarahkan salah satu tebasan apinya kepada musuh yang berhasil dihalau dengan tembok es dari beberapa orang jendral balaraja, saat itu Rasha sudah berada disebelah Lintang, "Lintang, ayo kita menyerang lagi, aku akan membagikan sedikit tanda akan aku bisa mengimbangi pergerakanmu,"ucap Rasha sembari memberikan sebuah tanda pada bahu Lintang dengan tangannya, "persiapkan dirimu kaumari devi, aku akan bergerak dengan kecepatan penuh,"ucap Lintang yang kemudian meraung dengan sangat kuat, "aku akan ada dibelakangmu kaumara deva,"ucap Rasha sembari gelang-gelang perang ditangannya menyala kebiruan seperti matanya, lalu dengan sangat kuat Lintang menghentkkan langkahnya diangkasa disusul oleh Rasha yang tiba-tiba berubah menjadi sangat cepat, saat itu Lintang menuju Jerry yang sudah menyiapkan dirinya dan para anggota balaraja untuk adu jotos dengan Lintang, segera setelah itu pukulan Lintang dan Jerry beradu dengan sangat keras, namun satu hal yang tidak diprediksi oleh Jerry adalah kilatan tendangan dari Rasha untuk menghilangkan keseimbangannya, saat itulah Lintang meraih leher Jerry dan menggunakan badannya sebagai tameng hidup dari serangan demi serangan yang mengincarnya dan Rasha, tubuh Jerry yang juga berlapis brahma kavacha terbukti bisa menahan banyak serangan dari musuh, "kau tau kalau adikku sendiri yang membuat zirah yang melekat dibadanmu itu kan pak tua,"ucap Lintang sembari menusukkan velnya perlahan ke dada Jerry, "grrrrhh tombak ini menulifikasi efek semua senjata lain, arrrgh sakiit,"pikir Jerry sembari memegangi tombak Lintang dengan kedua tangannya untuk menghalanginya dari menembus dadanya, untung saja beberapa rekannya berhasil menghalangi niat Lintang dengan menembakkan puluhan astra kebadan Lintang meski itu juga melukai Jerry, "dasar orang gila, aku bisa saja mati tadi kalau dia menusukkannya dengan cepat, adi vel, senjata mengerikan itu bisa menghilangkan efek senjata apapun yang bersentuhan dengannya dan bahkan merusak sistem energiku dengan sangat dalam, padahal hanya goresan kecil saja,"pikir Jerry sembari merintih kesakitan dan berusaha menyembuhkan lukanya, "oi Jerry, kau tak apa kan!?, "ucap kawannya, "aku tak masalah Soni, tapi orang itu ada alasan kenapa dirinya dikatakan sebagai dewa perang, kemampuannya untuk mengendalikan emosinya dan menggerakkan tubuhnya dengan sangat efektif memang menyusahkan, seolah dia memegang sendiri kemenangan itu, daripada itu kita perlu untuk mengumpulkan tenaga yogi berlebib yang dia pancarkan,"balas Jerry sembari menggunakan kuda-kuda untuk melepaskan tinju anginnya lagi, "tapi mungkin saja dia memang menggunakannya untuk memancing resonansi dari kita,"ucap seorang wanita yang tiba disana, "itu hanya spekulasi saja Lily, kita perlu memanfaatkan ini daripada tidak sama sekali, memang itulah keunggulan dari tenaga yogi,"ucap Soni saat dirinya mengisi energi yoginya lebih banyak lagi, saat itulah Lintang kembali menghujani mereka dengan bhoomiastra yang membuat seluruh medan tempur dipenuhi batuan dan planet raksasa, dimana Lintang juga menggunakan itu sebagai tempatnya menyelinap untuk menyerang musuh bersama dengan Rasha, seketika itu juga suasana pertempuran jadi sunyi, "apa-apaan ini, kenapa semuanya jadi sunyi, dimana mereka berdua,"pikir Jerry yang berusaha mengantisipasi serangan yang tak kunjung datang seolah pertempuran telah usai, namun tiba-tiba beberapa jendral biasa terbunuh begitu saja dengan dada yang bolong atau kepala tertebas benda panas, "lariii,"teriak Jerry sembari mencoba pergi dari area berbatu itu yang juga mulai merekah dengan pepohonan, beberapa sosok prajurit pohon berukuran raksasa memburu mereka, itu adalah atmasena kayu Lintang yang membesar dengan cepat, terlihat dari kilauan ungu dimatanya yang seperti bunga lavender yang mengusir nyamuk-nyamuk yang merupakan musuhnya, beberapa tembakan api dan petir dari Chris dan Gede akhirnya terdengar, namun Lintang segera menangkisnya, "kalian adalah target adikku, jangan mengganggu pertempuranku, "bentak Lintang sembari melemparkan velnya yang mengoyak lengan Gede dan membuatnya terkapar tidak berdaya hari itu berusaha menyembuhkan diri, hal inilah yang dimanfaatkan oleh Jerry, Soni dan Lily untuk menyerang balik Lintang yang sedang tidak memegang velnya, mereka terlibat adu jotos dengan kedua belas lengan Lintang yang terus mengeluarkan senjata, bahkan membentuk cakar logam dijemarinya untuk tambahan senjata namun akhirnya seluruh tim balaraja tiba untuk menghalau Lintang sendirian, "mundurlah Rasha, bagian belakang bisa saja diincar kali ini,"ucap Lintang dengan serius dan mulai memfokuskan pandangannya kepada musuhnya dan melihat enam puluh enam orang dengan kekuatan mirip dengan Jerry mengepungnya, "tapi Lintang,"ucap Rasha berusaha membantah namun begitu Rasha menyaksikan Lintang yang menggunakan wujud enam kepalanya dengan penuh fokus, Rasha langsung menyadari ini bukan lagi medan tempurnya, tanda yang dia buat dengan Lintang juga memudar saat itu sehingga kekuatannya turun drastis dan kembali kepada kekuatan dasarnya, Lintang sudah mencapai puncak kekuatannya, "kalian akan merasakan akibatnya menyerangku dan orang-orang yang kusayangi,"pikir Lintang dengan tatapan yang begitu tajam seperti pemangsa yang kelaparan memandang buruannya.