Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #18

Devasenapati

Tengah malam telah tiba meski memang tak ada siang dan malam diangkasa lepas, mereka hanya melihat jam yang berlalu dan melihat sudah pukul sebelas malam, saat itu Lintang sedang berkomat-kamit membaca mantra dari astra, lalu tiba-tiba Lintang melepaskan ribuan tombak kelangit yang segera menimbulkan ledakan api dan badai angin yang pada akhirnya menyatu dan menjadi sangat merusak, melihat hal itu Jerry segera menyentuh kedua temannya dan berpindah dari sana dengan sepi angin yang dia punya hanya untuk melihat arca kayu raksasa milik Lintang yang tumbuh besar menutupi mentari dibelakangnya dan mulai mendekati Jerry dan kedua rekannya, "sialan, medan tempur ini sudah sepenuhnya dia kuasai, bahkan aku tak bisa berpindah jauh, seharusnya aku membuat penanda energi dari tadi,"pikir Jerry yang mundur perlahan menyaksikan pemandangan mengerikan itu, tak lama kemudian Damar terpental kearah Lintang karena gempuran musuh dimana Lintang langsung dengan sigap menangkap ayahnya itu dengan salah satu tangan arcanya, Damar segera meregenerasi lukanya, "nak, kau nampaknya sangat serius kali ini,"kata Damar, "tentu saja ayah, mereka dengan bodoh mengincar kita semua, memblokir akses terhadap apa yang terjadi pada negara kita, bahkan meninggalkan rumah mereka di Dharmasraya hanya untuk menyerang kita, saat ini Yusuf juga sedang melakukan mobilisasi besar-besaran untuk menjatuhkan mereka semua dan sebentar lagi akan sampai, bahkan dengan persiapan penuh mereka masih akan kesulitan menjatuhkan kita, karena mereka lupa kalau persiapan terbaik adalah tumbuh jauh lebih kuat dari yang lain, sampai tak ada satupun yang berani menantang lagi, hadiah pertempuran hari ini jelas, mereka meninggalkan Dharmasraya yang kaya raya dengan sumber daya hanya demi menyerbu distrik kecil yang baru saja berdiri, aku kasihan pada mereka yang tidak pernah merasa cukup dengan apa yang mereka miliki dan cara terbaik untuk menunjukkan rasa kasihanku adalah dengan mencukupkan mereka dari kesombongan mereka, kali ini mereka sudah menantang kita dan kita harus melawan balik ayah, pemenangnya adalah siapapun yang bertahan hidup dari pertempuran ini,"ucap Lintang sembari mengangkat jarinya keatas dan melepaskan ribuan laser elemen ion kearah musuh-musuhnya lalu dengan segera meluncurkan ribuan tinju dari arca kayunya, musuh tak tinggal diam dan pasrah mereka membalas serangan Lintang dengan serangan pribadi mereka namun tiba-tiba logam-logam yang beterbangan diangkasa bergerak membentuk bola yang sangat besar ditangan Lintang yang mulai ikut menarik musuh, lalu tanpa basa-basi Lintang meluncurkan serangannya yang kali ini menggunakan elemen baterai yang dia ledakkan pada musuh, lalu dia gunakan bola logam besar itu untuk melapisi arca kayunya yang tiba-tiba bereaksi dengan sangat ganas lalu dimasukkan elemen ion kedalamnya sehingga kayu itu jadi semakin hidup, "ini kan elemen gabungan tiga elemen dasar, tanah, air dan listrik ya, tak salah lagi ini elemen sel,"pikir Damar, "bagaimana rasanya dihancurkan sesuatu yang kecil tapi rapi dan terus tumbuh,"ucap Lintang sembari mengangkat jemarinya dan membuat beberapa buah panel pembangkit listrik diatas tubuhnya yang kemudian bereaksi dengan cahaya dan mulai dikendalikan oleh Lintang menjadi berbagai bentuk yang segera dia sebarkan ke segala penjuru seperti akar pohon lalu Lintang segera membuat teknik murugan kecil dengan elemen sel miliknya dan menembakkannya dalam bentuk tombaknya yang segera tumbuh besar dan memancarkan energi bersih yang sangat berat sampai musuh mulai tertarik kearahnya, saat itu Jerry, Lily, Soni dan Arnu masih berhasil menghindarinya tapi ledakan pertumbuhan yang terjadi sangat tidak masuk akal, tembakan teknik murugan milik Lintang tumbuh dengan sangat cepat dan membuat seluruh tempat itu seperti terendam dengan cahaya hanya karena pancarannya saja yang kemudian kembali ditarik oleh Lintang ketangannya, "apa-apaan itu Jerry, kok seseram itu sih,"tanya Lily, "kau sedang menyaksikan elemen tingkat tiga, elemen sel, prinsipnya mirip seperti elemen baterai yang bisa menyimpan dan memperbesar energi, hanya saja dia bisa menyerap energi dan tumbuh seperti elemen kayu dan juga sifat untuk mengakselerasi energi dari elemen ion, bersiaplah serangannya takkan berhenti,"ucap Jerry dan benar saja tak berselang lama beberapa arca sel mulai terbentuk seperti binatang liar dan mulai menyemburkan energi dalam jumlah besar dari mulutnya yang seperti laser kuning yang sangat kuat lalu dengan cepat Lintang membuat beberapa bola lainnya yang memancarkan sinar ultraviolet yang membakar musuh, hal itu segera dimanfaatkan Arnu untuk menembak musuh dengan petirnya yang berhasil menghancurkan beberapa arca sel tadi, tapi keputusan itu segera disesali oleh Arnu karena musuh malah semakin banyak, "jangan kau sesali itu pak Arnu, benda itu memang akan membelah tapi akan ada beberapa sel yang hancur,"ucap Soni sembari membuat elemen getarnya dengan menggabungkan angin dan petir lalu segera meninju angkasa dan membuat gelombang gempa diudara yang berhasil mengacaukan pertumbuhan arca sel milik Lintang, namun dia tidak menyadari kalau Lintang sudah disana, dan memberikan pukulan yang diperkeras dan diperberat dengan elemen tanah pada Soni yang langsung luka berat karena terkena tinju Lintang, meski pada akhirnya Soni masih sanggup beregenerasi dan malah membalas dengan tinju gempanya, "kau tau cara untuk memperlemah elemen sel ya, serangan dengan area luas memang solusi tapi kurasa elemen getar takkan cukup,"ucap Lintang sambil menendang dagu Soni, sampai akhirnya Lintang dikejutkan dengan sebuah bola termal yang hampir saja mengenainya, "tch, meleset ya, apakah itu cukup hah!?, elemen tingkat dua yang paling kuat, elemen termal,"ucap Lily sembari membuat beberapa bola termal yang memanas dengan sangat cepat dan segera diluncurkan oleh Lily kearah arca sel milik Lintang yang tentunya beberapa berhasil menghindar tapi beberapa bolong begitu saja atau bahkan terbakar habis, "bisa tau begitu dia, kayaknya aku perlu fokus ke kualitas elemen sel milikku, "pikir Lintang sembari mengkonsentrasikan penuh kekuatannya pada sisa arcanya yang secara keseluruhan langsung mengeras dan juga semakin fleksibel, beberapa saat setelah itu adu jotos kembali terjadi, badan Lintang yang tangguh menunjukkan kemampuannya yang luar biasa untuk sembuh dari berbagai macam luka dan ini diperkuat lagi dengan keberadaan jeevanetranya yang terus memberinya kesempatan untuk menyembuhkan luka dengan jauh lebih cepat dan efektif secara otomatis, sehingga sebagian besar serangan bisa dia tahan, namun Jerry berhasil memberikan pukulan elemen plasma telak ke perutnya yang sekaligus memberikan dampak berketerusan yang memperlambat regenerasi Lintang, menyadari pertempuran jarak dekat dengan Jerry adalah bunuh diri Lintang langsung melesat kebelakang hanya untuk menyadari dirinya malah ditembak dengan kuat oleh Jerry menggunakan elemen plasma saat Lintang lengah, untungnya Lintang sempat menangkisnya dengan vel miliknya dan meregenerasi tubuhnya secara manual, "orang ini bisa menggunakan elemen plasma dari jarak dekat dan jauh, ah harusnya aku ingat kedua elemen penyusun plasma itukan api dan listrik, pasti bisa ditembakkan,"pikir Lintang sembari memberikan tebasan angin kearah Jerry dengan menggunakan kakinya, Arnu tampak juga sedang membidik Lintang dengan elemen ion miliknya sendiri dan, "blaaar,"serangan bertegangan tinggi itu berhasil mengenai Lintang dan terpecah untuk mengikatnya meski tak lama kemudian Lintang bisa lepas namun tembakan panah termal dari Lily mengenai dada Lintang dengan keras, Damar berusaha untuk melindungi anaknya tapi dia dihalau oleh para pembunuh lain, Bowo juga tak bisa banyak berkutik saat itu dan Ihsan belum berhasil menembus gempuran dari Chris dan Made, saat itu Lintang dalam keadaan yang sangat kritis sampai akhirnya beberapa tembakan vimana tempur mengenai wilayah itu, beberapa anggota geng motor dari Ngalam telah tiba dimedan tempur, "hei Devasenapati yang perkasa, kau terlalu sombong sampai hanya memberitahuku tadi pagi,"ucap Yusuf yang tiba dengan penuh amarah bersama pasukan geng motor miliknya, "kupikir kau akan membaca pergerakan mereka dari gawai memakai fitur informan dari outlet kita, mereka sudah bergerak dari minggu lalu, harusnya kau paham kenapa Dharmasraya kosong, "ucap Lintang, "ahhh aku lupa itu, maaf, eh mana Ihsan sianak barbar itu mas,"tanya Yusuf, "itu dia disana, sedang melawan dua orang raja musuh,"ucap Lintang, "owh, mereka tak terlihat terlalu kuat, kurasa Ihsan bisa menangani mereka berdua sendiri, sekarang tinggal membersihkan para pembunuh ini, aku bawa Gibran untuk membantu teknik perpindahan, Sekar yang akan menolong memperbaiki senjata kalian dengan senjata genosidanya, dan beberapa lainnya yang tiba-tiba mau ikut,"ucap Yusuf dengan seringai lebar diwajahnya, "dasar edan,kau tak perlu bawa seluruh vishkanya kesini juga,"ucap Lintang, "mereka inisiatif pribadi saat kuajak Sekar kesini, lagipula ada Shifa yang ahli medis dan Shafa yang kau tau apa yang akan terjadi saat dia melihat kondisi Ihsan seperti itu,"ucap Yusuf sembari menunjuk Ihsan yang dalam kondisi buruk, "jadi kalian datang dengan sendirinya,"tanya Lintang, "kami ingin menyambut kenaikan rshi yang baru, devasenapati Lintang, aku bangga padamu nak,"ucap seorang wanita cantik yang merupakan komandan pasukan vishkanya yang kemudian melesat bersama pasukannya dengan cepat, "bu Rina itu memang menyusahkan, akhirnya setelah bertemu ibu lagi dia terus berlatih bersama ibuku,"keluh Lintang, "sekarang aku paham kenapa kau menjadi maharathi begitu cepat mas, kau pasti tertekan karena bu Rina yang terus mengajak bertarung,"ucap Yusuf, "begitulah, sekarang waktunya bersih-bersih,"ucap Lintang dengan bahagia.

Lihat selengkapnya