Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #19

Devasenapati #2

Kedatangan Yusuf dan pasukan yang dia bawa berhasil untuk membuat kondisi jadi berimbang, Lintang akhirnya bisa menghela napas setelah berjam-jam harus bertempur mati-matian melawan para pedagang Dharmasraya yang mengamuk, Ihsan yang juga sangat kelelahan akhirnya lega melihat Yusuf, tak berselang lama lengan Ihsan ditusuk, "tenang saja, ini obat,"ucap Shifa yang sedang menusuk lengan Ihsan dengan cakar logamnya, "kalian tiba juga akhirnya, berhati-hatilah, pasukan mereka terus berdatangan seperti semut yang menemukan gula,"ucap Ihsan, "kau harus menyembuhkan Ihsan dengan cepat Shifa jangan main-main, kita tak bisa menahan mereka cukup lama dengan kekuatan kita saat ini, "ucap Shafa sembari menghirup napas panjang dan menghembuskan api dari mulutnya, "terimakasih sudah terus membantuku pejuang kesayanganku,"ucap Ihsan, "terimakasih, sekarang cepat sembuhlah,"ucap Shafa sembari melompat kearah Chris dan Gede dengan kedua pedangnya yang membara, beberapa tebasan apinya berhasil menjauhkan kedua orang itu sampai akhirnya Chris menyemburkan air dari tangannya dan seketika menghempaskan Shafa menjauh, untungnya saat itu Sekar menangkap temannya itu dan memberikan beberapa tembakan jarak jauh kepada Chris hanya untuk membutakan matanya dan akhirnya Shafa melesat dengan cepat dan memberikan tusukan kuat kedada Chris, namun sebuah pukulan mengenai wajah cantik Shafa tepat dipipinya, "cih, berpikir serangan seperti ini akan bisa melukaiku adalah hal yang aneh, memangnya apa yang bisa dilakukan gadis cantik sepertimu selain menjadi pusat perhatian,"ucap Chris sembari menyiapkan tembakan air lainnya tepat yang kemudian dia tembakkan tepat kejantung Shafa dan membuat Shafa langsung memuntahkan banyak darah dan terjatug, "oi Chris, jangan kau bunuh dia, dia adalah hadiah kita kalau menang,"ucap Gede, "hhh kupikir dia akan sekuat Ihsan dan mementalkan serangan tadi tapi aku salah menilai, gadis kecil itu sangat lemah dibandingkan dengan Ihsan, berdirilah nak, aku tau kau masih hidup,"ucap Chris yang tiba-tiba membuka rsinetranya dan kembali mengarahkannya lagi kepada Shafa yang berusaha berdiri, namun tiba-tiba sebuah tembakan bholenath mengenai tangannya, untungnya Chris bisa mundur meski tangannya hancur dan harus beregenerasi, "cih, ada yang marah ya, Windi, kau atasi perempuan sialan itu, aku akan mengatasi bocah pemarah ini,"ucap Chris sembari mengisi daya listrik dalam tubuhnya, "aku sudah sembuh lagi pak tua, tujuannya hanya untuk menahanmu beberapa saat agar energiku pulih,"ucap Ihsan yang saat itu dimana Shafa juga sudah mulai berdiri dan tiba-tiba Ihsan memusatkan kekuatannya untuk membuat bholenath kecil ditangannya yang kemudian dinyalakan oleh Shafa dengan apinya, "yagya bholenath,"ucap Ihsan sembari menembakkan serangannya yang membakar angkasa dan Chris yang berusaha menghindarinya namun masih terpental sangat jauh dan mengalami luka bakar yang serius, "haaaahhh orang gila, serangan ini panas sekali, aku padahal sudah menghindarinya, untung saja bukan tidak sekuat maruta bholenath tadi,"pikir Chris sembari menyembuhkan luka bakar yang melahap tangannya hingga habis, "pria bodoh itu hampir saja mati karena serangan bola api tadi,"pikir Gede yang sedang melihat Ihsan membidiknya dengan yagya bholenath seperti Chris, tapi untungnya dia berhasil menghindarinya dengan perpindahan cepat namun serangan tadi masih memakan banyak korban dilintasannya membuat pasukan musuh kocar-kacir.

Sementara itu ditengah medan tempur Lintang kembali menghela nafas panjang yang mengeluarkan asap dari mulutnya saking panasnya tenaganya, "kau bisa mengimbangiku kan Yusuf,"ucap Lintang sembari mulai berjalan kedepan menghadapi ratusan pemburu hadiah didepan matanya, "kalau mengimbangi kurasa belum wahai devasenapati, tapi kalau sekedar bantu-bantu aku bisa,"balas Yusuf sembari menyiapkan peralatannya lalu tanpa menunggu lama Lintang langsung menyerang musuhnya bersama Yusuf, velnya terlihat berkelibat cepat bersamaan dengan tembakan Yusuf yang bertujuan agar Lintang tidak terkena serangan dadakan, nyala mata Lintang yang memberikan pukulan demi pukulan sengit kepada Jerry dan Arnu berhasil memberikan luka yang serius pada mereka berdua dimana hal itu juga dialami oleh Lintang namun Lintang bisa dengan cepat beregenerasi sehingga tak perlu menahan diri, dan dengan cepat Lintang melanjutkan untuk menghajar para pasukan balaraja dan pasukan dari Dharmasraya, dan beberapa tembakan lembing dari Lintang berhasil memberikan luka serius ke dada para maharathi itu dan bergerak kebelakang untuk memulihkan tenaga sejenak saat Yusuf membombardir musuh dengan serangan teknik penyerangnya yang bernama vidhata yang saat itu digerakkan oleh Yusuf seperti koloni lebah yang menyengat musuh dengan kuat, lalu dengan dukungan dari Yusuf yang ada dibelakangnya Lintang bermanuver dengan cepat namun sunyi karena rudra kavacha di tubuhnya dan dengan sangat lihai Lintang membabat musuh dan targetnya saat itu adalah Lily yang dia anggap akan mengacaukan elemen sel miliknya paling mudah sekaligus karena Lily memang tidak terlalu kuat sehingga bisa dia singkirkan dengan cepat, "Yusuf, kau dan yang lainnya tolong halangi sebagian besar pasukan musuh, atur pengembangan pasukan dan amankan garis belakang, aku akan menyerang para pembunuh ini segera,"ucap Lintang sembari mempercepat langkahnya menuju Lily, tak berapa lama Lintang mendaratkan dua buah tinju mentah ke muka dan perut Lily lalu mencengkram lehernya dan melemparkannya kearah Gede sekaligus untuk membantu Ihsan, kemudian Lintang segera kembali menembaki Lily tanpa ampun sembari membuat bayangan untuk memimpin pasukannya, Lily yang berusaha bangun akhirnya menatap Lintang yang sudah mengarahkan velnya kedada Lily dan segera dialiri dengan murugan listrik yang kemudian menghujam dada Lily, tak berhenti sampai disitu Lintang langsung meremas kepala Lily dan mengalirinya dengan murugan listrik yang tersisa lalu melemparkannya keatas dan kemudian Lintang menepukkan kedua tangannya dan menembak kaki Lily sampai hancur dengan laser ionnya dan membiarkan Lily merangkak menjauh menunggu ketiga rekan Lily melihatnya sambil dirinya mendekati Lily yang sudah dirinya buat sekarat dan begitu Soni dan Jerry melihat Lily, Lintang langsung menarik velnya lalu memanaskannya dengan elemen plasma yang kemudian dia hujamkan berkali-kali kebadan Lily sampai hancur menjadi abu, "apa sekarang kalian marah, marahlah pada tindakan kalian sendiri yang menyerang ketenangan orang-orang disini hanya untuk keserakahan kalian,"ucap Lintang sembari menatap para penyerang dari Dharmasraya dan Vijayadwipa itu, menyaksikan hal itu Soni langsung menyerang dengan amarah yang memuncak, tapi Lintang dengan cepat menyerang balik dengan velnya, "mulyono terkam dia,"teriak Lintang memanggil merak albinonya yang langsung menerkam Soni dan membantangkan ekornya, "merak paravani adalah wahana paling sempurna untukku, setiap kali kualiri energi dia akan membuatnya semakin besar dan mengumpulkan energi itu dibulunya yang bisa dia ubah menjadi senjata kapanpun,"ucap Lintang sembari mencabut salah satu bulu meraknya dan mengubahnya menjadi tombak dan menginjak kepala Soni untuk segera menikamnya, waktu itu Soni sudah putus asa dan tak memiliki harapan namun untungnya Arnu berhasil memanah Lintang menggunakan varunastra yang menghempaskan Lintang dan meraknya serta menyelamatkan Soni, "terimakasih pak Arnu, maaf aku gegabah, aku terbawa emosi tadi,"ucap Soni sembari kembali mengangkat tinjunya yang dia lapisi dengan elemen getar, "jangan berterimakasih dulu, kita sedang melawan Skanda itu sendiri dan dia sudah menghabisi satu orang maharathi dengan sangat cepat, anak bernama Lintang ini harus kita lawan dengan sangat hati-hati,"ucap Arnu yang menyaksikan Lintang mulai mendapatkan keseimbangannya lagi dan matanya dan mata meraknya menyala dibalik asap seolah sedang memburu ular.

Lihat selengkapnya