Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #20

Devasenapati #3

Fajar telah menyingsing, memperlihatkan semburat jingga matahari di keraton Suralaya yang kosong dan hanya diisi oleh para abdi yang bermusik dan berkegiatan sementara dari langitnya terdengar dentuman-dentuman peperangan yang sangat berisik, karena diatas pertempuran sedang terjadi, saat itu Lintang kembali berjalan maju bersama paravani miliknya menuju musuhnya yang merupakan para maharathi, saat itu dia menyeret sisa mayat dari Lily yang hanya tersisa kakinya dan melemparkannya kearah musuhnya lalu melesat menuju musuhnya, disertai dengan asap yang dia buat untuk menutupi pandangan musuh, saat itu targetnya adalah Jerry yang elemen plasmanya cukup mengganggu, Lintang segera menembakkan pasir dari tangannya yang akhirnya membesar dan menghantam beberapa musuh dan dia ubah menjadi atmasenanya serta membuat debu yang sangat banyak, tombaknya segera melesat kearah Jerry yang berhasil menangkisnya namun Lintang segera menghempaskannya dengan semburan air diikuti dengan beberapa bola api yang mengenai Jerry dengan keras, "aku tak boleh terkena tombak mengerikan itu, Lily saja bisa dibuatnya menjadi sangat lemah, kerusakan yang ditimbulkan adalah kerusakan sistemik,"pikir Jerry sebelum akhirnya melepaskan beberapa sambaran petir kearah Lintang yang berhasil menghindarinya dan membuat berbagai tiang batu di angkasa diikuti dengan tebasan angin lalu sambaran paravani dari bawah, Jerry yang panik langsung memanggil wahananya sendiri yang berupa komodo yang menyemburkan api kearah merak albino Lintang, namun saat itu Lintang sudah melesat bersama tombaknya yang mengalir listrik yang begitu kuat yang dilemparkan kepada Jerry yang membuatnya kehilangan sebagian besar perutnya meski masih berhasil menghindar, lalu untuk menghalangi regenerasi Lintang menembakkan bola api miliknya yang sayangnya berhasil diblokade dengan komodo milik Jerry lalu dari belakang tubuhnya Lintang ditembaki memakai indrastra yang berhasil memberikan luka pada Lintang, namun tentu saja Lintang meregenerasinya dan malah menatap Arnu dengan matanya yang bercahaya sembari melepaskan beberapa atmasena elemen sel miliknya, namun tiba-tiba saja Jerry dengan brahma kavacha melepaskan banyak sekali bom asap yang menghalangi pandangan Lintang meski akhirnya Lintang beralih untuk menggunakan penglihatan inframerah yang dimiliki matanya dan kembali menghajar Jerry, "zirah buatanmu ini menyusahkan sekali Yusuf!!,"teriak Lintang sambil menyeret Jerry dan melemparkannya kearah Yusuf, "tentu saja itu akan merepotkan, zirah viranci model 14 atau dikenal sebagai brahma kavacha adalah model zirah nanopartikel yang semakin intinya dialiri energi maka akan memproduksi semakin banyak nanopartikel yang bisa dibentuk sesuka hati oleh penggunanya, ,"ucap Yusuf saat Jerry mulai menggunakan fitur untuk membesar dan menggunakan tinju plasmanya dengan lebih kuat, "lalu gimana cara mengalahkannya,"tanya Lintang, sambil membombardir musuh dengan teknik murugan, "hancurkan saja intinya, meski bisa berpindah tapi aku yakin kau bisa, tenang saja, dia bukan aku yang bisa membentuk dan memperbaiki inti zirah viranci kapan saja,"ucap Yusuf, "baiklah, hmm oiya, kau sudah tidak menjual cetak biru zirahmu lagi kan, kalau model 14 saja begini apalagi model yang kau pakai sekarang, model 46,"ucap Lintang, "tidak kok mas, aku lebih fokus ke penjualan onderdil vimana sekarang,"ucap Yusuf sembari mengaktivasi zirahnya, "terimakasih, kau atasi yang ada disisi kanan ya, aku serang bagian kiri,"ucap Lintang sembari mengaktifkan fitur cakar di zirahnya, "siap,"ucap Yusuf yang kemudian keduanya melesat kearah musuh dengan cepat, Lintang sekali lagi berusaha memojokkan Jerry yang kini menggunakan zirahnya untuk membesar dan memadat, untungnya cakar yang dimiliki oleh Lintang masih bisa merobeknya meski Lintang perlu menggunakan kekuatan yang cukup besar untuk menghantam balik Jerry dengan brahma kavacha, "apa-apaan kau ini Yusuf, kuat sekali kavacha ini, bagaimana aku bisa menghancurkannya dengan tangan kosong, eh itu dia, senjata dengan daya hancur super tinggi mungkin bisa,"pikir Lintang sembari melemparkan Jerry kepada kedua temannya lalu dengan cepat Lintang memanggil kembali vel miliknya yang kini dia bawa bersamanya dan dengan segera dia menyerang Jerry dan menembus tangan zirahnya menggunakan adi vel miliknya, "tombak itu memang menakutkan, hhh aku harus melakukan manuver lain,"pikir Jerry sembari melepaskan gelombang kejut dari zirahnya, Lintang saat itu segera menghindari serangan tadi, meski beberapa bagian tubuhnya sempat terluka tapi Lintang bisa segera meregenerasinya bahkan zirahnya bisa dengan mudah pulih, lalu Lintang kembali mengaktifkan detail deteksi panasnya dan menyadari bahwa inti dari zirah musuhnya ada di kedua kakinya saat itu meski yang terlihat bercahaya dari luar adalah kedua tangannya, mengetahui fakta ini Lintang langsung menggabungkan air dan api untuk membuat elemen uap untuk memenuhi tempat itu dengan tekanan uap yang mendorong musuhnya, "haruskah aku menggunakan teknik ini, tapi belum sepenuhnya sempurna sih, aku bukan Ihsan yang sebrutal itu untuk memakai jurus ini sering-sering,"pikir Lintang sembari menggigit tangannya lalu memercikkan darahnya dan membuat kolam kecil yang terus membelah, "bhutaraj kah!?,"pikir Jerry dan benar saja tiba-tiba saja dari kolam itu muncul serangga-serangga kecil yang terus membelah dan segera memburu Jerry, "cih, dia menggunakan ini sebagai pengganggu ya, eh tunggu dulu, ini jenis kumbang api yang menghasilkan gas yang mudah terbakar,"pikir Jerry saat melihat Lintang memanggil seekor ayam taraka yang merupakan wahana tipe koloni miliknya dan bisa terbakar, "bakar dia taraka,"ucap Lintang sembari melemparkannya ayam taraka yang segera terbakar dan mengenai koloni serangga buatannya sekaligus memantik gas tadi dan meledak dengan sangat kuat, Lintang sendiri membuat sebagian serangganya bertahan hidup untuk menyebarkannya keseluruh musuhnya, "kau tau kalau serangan tadi takkan membunuhku kan anak bodoh,"teriak Jerry sembari memfokuskan tenaganya ke tinjunya, namun Jerry segera menyadari kalau vel tak lagi berada ditangan Lintang, "ada apa pak, kau tidak menyadarinya, owh wajar saja, vel tak bisa dideteksi dengan mudah,"ucap Lintang sembari tersenyum tipis dan saat itu tebasan vel menebas kaki dari brahma kavacha Jerry yang juga merupakan inti dari zirahnya dan membuat fungsi penciptaannya nonaktif, "kau mengoper velmu dengan atmasenamu, hah!!?,"teriak Jerry, "kau berpikir terlalu dangkal, atmasenaku selalu punya vel ditangannya, aku juga mengkopinya, aku hanya ingin menyiapkan jurus lain"ucap Lintang sembari mengulang-ulang sebuah Mudra dengan kedua belas tangannya dan mulai mengaktifkan jurusnya yang membuat seluruh tubuhnya dilingkupi aliran listrik yang luar biasa, "murugan versi tamasik hah, bukannya kau tak punya itu!!,"teriak Jerry, "aku cuma tak suka memakainya karena terlalu mencolok,"ucap Lintang sembari berjalan lalu membombardir Jerry dengan tinju bertegangan tingginya sampai brahma kavacha hancur lebur lalu Lintang mencekik Jerry dan mengalir listrik sisanya yang sangat dahsyat sampai Jerry hangus tersengat dan melebur jadi abu, "hoi mas, kau sudah mengalahkan orang yang sangat kuat itu ya, "ucap Yusuf sembari membawa kepala seorang maharathi yang baru saja dia penggal, "tch kalau bukan karena zirah buatanmu itu, mereka akan mati sebelum dirimu datang, kau memang luar biasa Yusuf, membuat teknologi yang bisa dengan mudah direplikasi dan menyebarkannya begitu saja ke penjuru dunia, mana mutakhir sekali,"ucap Lintang, "terimakasih mas, sayang sekali zirah viranci model selanjutnya belum bisa direplikasi oleh orang-orang,"ucap Yusuf, "hmm ternyata itu alasan brahma kavacha model selanjutnya belum terbit juga, kupikir aku harus memakai brahmastra tadi, yasudah berarti kita sudah mengalahkan tiga dari seratusan musuh,"ucap Lintang, "tinggal seratus lima orang, hmm bisa lah ya, hanya empat yang kau lawan dari tadi itu yang merupakan maharathi tingkat tinggi, "ucap Yusuf, "yep, jangan ganggu buruanku Yusuf,"ucap Lintang sembari berjalan maju kearah Arnu dan Soni yang sudah bersama sisa pasukan balaraja dan pasukan pembunuh dari Dharmasraya diikuti oleh Yusuf yang kembali menyesuaikan persenjataan di zirahnya.

Lihat selengkapnya