Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #28

Sang Pembaharu

Minggu, 3 Februari 2013, Steve terlihat sedang berkeliling membawa sabitnya untuk menghabisi para pengacau, "orang-orang ini tak ada habisnya, kenapa mereka masih saja berniat mengambil keuntungan disaat seperti ini, kalau ingin ikut kami mengusahakan pembebasan ya bagus, kalau mau ikut pemerintah untuk menyuarakan stabilitas ya monggo, kalaupun mau tak ikut konflik ya silahkan, jangan cuma serang sana-sini seperti sekarang, apalah orang-orang ini,"pikir Steve sembari menebas beberapa pengacau dengan sabitnya, kemudian berjalan menghabisi musuh yang menyerangnya satu persatu, "disini rupanya dirimu aden,"ucap seseorang yang baru saja datang membawa busur panahnya, "ada apa ini Mustofa, kalau tak ada hal penting pulanglah, aku sedang mengumpulkan sekutu dan menyingkirkan pengacau, serta mengevakuasi warga yang tak bisa bertempur saat ini,"ucap Steve sembari mengibaskan sabitnya yang penuh darah, "aku dapat informasi kalau ada dua vimana tempur berukuran sangat besar kini sedang menuju ke istana devaraja,"ucap pria pemanah bernama Mustofa tadi, "apa warnanya, seperti apa bentuknya,"tanya Steve, "bentuknya seperti perahu raksasa yang melayang di angkasa, oiya mereka nampaknya memakai nagamani didepan karena memiliki semburat berwarna kehijauan dilangit,"ucap Mustofa, "dua vimana tempur berbentuk perahu dan memiliki semburat kehijauan, panggil bagian aliansi yang lain saat ini juga, mungkin mereka lebih berbahaya dari yang kita kira,"ucap Steve sembari merapikan sabitnya, "kelompok Maharsi ya, ini akan melelahkan,"pikir Steve sambil berjalan menuju Mustofa dan melesat pulang menuju perkemahan.

Di perkemahan tiba-tiba Steve datang dengan dentuman keras dan meniupkan terompet kerang yang biasa dikenal dengan sebutan shanka miliknya untuk membangunkan orang-orang disana, "ada apa mas Steve kok malam-malam begini datang kesini, bukannya biasanya kau berpatroli mencari sekutu,"ucap Yusuf yang baru saja keluar dari bengkelnya membawa tiga bola kecil, "eh sudah jadi ya Yusuf, padahal belum ada bahan spesialnya loh,"ucap Steve, "baru ini sih, yang model 50 belum sempurna,"ucap Yusuf, "lah kenapa tiga yang lain sudah jadi dan yang itu belum,"ucap Steve, "belum stabil mas, bisa sih dipakai tapi hanya akan menimbulkan banyak masalah,"ucap Yusuf, "ini saja sudah membuatku kaget Suf, kukira akan memakan waktu lama,"ucap Steve, "adikmu yang gila itu bisa membuat zirah tempur dengan secepat ini, mana fiturnya lengkap pulak,"ucap Iqbal, "heeeh sudah jadi, kau bercanda kah, atau itu cuma prototipe,"tanya Mustofa yang baru saja tiba, "aku sudah berpikir kalau itu akan cepat tapi kalau secepat ini dan disituasi seperti ini aku juga akan kagum, hmm baiklah ayo kita mulai pertemuannya,"ucap Steve sembari berjalan menuju ruangan berkumpul dan menyaksikan Zahra sedang tertunduk kelelahan diatas meja, "Zahra, maafkan aku membuatmu tersiksa seperti ini,"pikir Steve sambil berjalan menuju Zahra untuk memindahkannya ke dipan namun tangan Steve segera ditepis oleh Zahra, "mulai dulu rapatnya, aku masih kuat,"ucap Zahra, "baiklah,"ucap Steve sembari memanggil para peserta rapat dan menyelimuti Zahra dengan jubahnya, "padahal dirimu sudah bekerja berhari-hari tanpa tidur, kau pasti lelah devirani,"pikir Steve yang sedikit meneteskan air matanya menyaksikan wanita yang dia sayangi sudah mulai sakit karena kelelahan mengabdikan dirinya untuk keadilan yang diimpikan oleh Steve sendiri, "baiklah tanpa berlama-lama aku ingin buka pertemuan ini dengan kabar yang tidak kita harapkan, mulailah Mustofa,"ucap Steve, "baiklah aden, saya sebagai salah satu anggota dari grup pengintai menemukan bahwa ada dua vimana tempur raksasa berbentuk seperti perahu dengan semburat hijau didepannya bergerak ke istana negara,"ucap Mustofa, "apa kau benar-benar pasti tentang hal itu Mustofa, tapi berdasarkan kabar yang kita dapat itu, bukankah itu berarti kelompok maharsi sudah tiba disini, pagi hari ini katanya mereka masih berada di Lanka,"ucap Iqbal, "itu wajar saja Iqbal, kalau mereka bisa sampai secepat itu, kecepatan pushpaka vimana sangatlah tinggi,"ucap seorang wanita disana, "tapi bentuk perahu ini adalah bentuk saubha vimana, bentuk pushpaka vimana biasanya seperti pesawat,"balas Iqbal, "eh begitu ya, kupikir pushpaka vimana itu yang penting besar dan cepat,"ucap wanita tadi, "mak, bu Jeni, nyeletuk wae lho grrrrhh,"ucap Iqbal, "sori mas, ehehehe jadi gimana emangnya kalau ada dua saubha vimana bergerak ke istana negara, siapa kelompok maharsi ini, kok kalian takut banget sih,"ucap wanita bernama Jeni tadi, "itu adalah kelompok pejuang terkuat dari negeri ashoka, sejauh ini sudah ada sekitar tujuh orang yang sudah menjadi atimaharathi di kelompok itu, artinya kekuatan tempur mereka akan berada di kisaran kekuatan tempur Steve atau raja Salman, bisa saja lebih lemah atau lebih kuat,"ucap Iqbal, "heh!?, maksudnya kita akan menghadapi mereka!?, raja Salman saja semengerikan itu dan kau bilang sekarang ada tiga orang sekuat mereka yang akan kita hadapi,"ucap seorang lelaki paruh baya disana, "tenang dulu pak Erik, kita juga sudah ada kemajuan sekarang, Yusuf, silahkan dipresentasikan model zirah terbarunya,"ucap Steve, "oh oke mas,"ucap Yusuf sembari menghidupkan fitur presentasi hologram disana dan memperlihatkan ketiga bola inti yang dia buat tadi dan membuat para peserta rapat langsung berfokus kesana, "jadi ini adalah tiga zirah viranci model terbaruku yang akan kita pakai sebagai zirah tempur utama kita, tenang saja kalian tak perlu untuk memproduksinya, zirah ini sudah dilengkapi fitur produksi sendiri yang akan membuat zirah ini berganda dan bisa dibagikan kepada banyak orang hanya dengan aktivasi energi dengan kecil, nah yang kuning ini yang model 47, dibuat berdasarkan burung raptor, peningkatan di fitur penglihatan dan meriam energi, material paling ringan dan cepat, cocok untuk para penyergap dan pemanah dengan metode replikasi berbentuk telur, bisa diledakkan juga kalau sedang terpojok termasuk inti baru berbentuk telur tadi, selanjutnya ada yang berwarna biru, ini model 48 yang dibasiskan pada anjing yang berfokus pada stamina dan kekuatan material bisa berganda dengan cara langsung sehingga memungkinkan untuk melakukan penyerbuan dan pengintaian, terakhir ada model 49 yang warna merah yang kubasiskan pada kucing yang berfokus pada daya serang dan juga menjadi zirah dengan kemampuan menghasilkan tenaga dan material paling banyak sehingga akan cepat memadat,"jelas Yusuf, "tapi kalau begitu bagaimana metode penyerangannya aden Yusuf,"tanya Mustofa, "mudah saja mas, jadi semua tenaga dan material disini akan berganda setiap waktu, untuk inti raptor punya kemampuan penyerapan cahaya dan juga bisa diberikan tenaga secara manual dan pada setiap menyerap energi sebanyak pembentukan satu partikel jagatpati keinti maka akan meningkatkan jumlah penggandaan per detik sebanyak satu poin per detik tanpa harus dipantik lagi, lalu untuk model anjing akan bisa menyerap tenaga kinetik dan tenaga yang diisikan sendiri hampir sama seperti sebelumnya syarat penggandaanya tetap tenaga pembentukan satu partikel jagatpati namun sekarang kalian perlu mengalirinya secara konsisten untuk menggandakan jumlahnya berkali-kali lebih cepat sehingga bisa menghasilkan material yang jauh lebih baik, bahkan punya versi material radioaktif yang sangat berat untuk menghasilkan ledakan yang sangat mengerikan lalu terakhir ada model kucing akan lebih berfokus pada resonansi antar partikel sekali lagi syaratnya tenaga setara membentuk satu partikel jagatpati tapi sekarang resonansinya akan konstan sehingga bisa saja beracun saat diwariskan perlu waktu untuk menetralisir tapi tenaga dan penggandaanya memang paling cepat sih,"ucap Yusuf, "oke baiklah Yusuf, bagi yang ada pertanyaan tentang zirah ini, Yusuf dan aku juga sudah membuatkan file panduan pemakaian, silakan untuk dibaca dulu, nanti kita akan bagikan panduan, inti dan material awalnya untuk kalian tumbuhkan, saya perlu menyampaikan perkara lainnya yaitu bahaya dari pihak musuh, pertama kita ada ancaman dari grup maharsi yang kemungkinan sudah datang karena aku mendapatkan kabar dari Ihsan tadi pagi mengenai dua vimana dengan deskripsi sama dengan yang dilihat mas Mustofa tadi dan dia indikasikan sebagai dua vimana dari grup maharsi yang terkenal sebagai kelompok dengan individu yang memiliki kekuatan tempur yang luar biasa, kedua kita mendapatkan beberapa propaganda pemboikotan berbagai macam sumber daya sehingga kita akan kesulitan untuk membangun kekuatan tempur kita, serta kita mendapatkan cap buruk dari pemerintah sehingga kita akan kesusahan menghimpun jumlah pasukan kecuali dari artaguna masing-masing yang dihasilkan orang-orang yang sudah aktif cakra ketujuhnya, jadi saya minta orang-orang untuk memberikan data artaguna mereka segera agar kita bisa menerapkan regulasi artaguna jauh lebih baik, kalau perlu kita buat tanda pengenal pada masing-masing artaguna agar kita bisa menstabilkan pasokan sumber daya kita, ada pertanyaan!?,"ucap Steve, "Steve, bagaimana kabar tentang Ihsan, kapan kiranya bantuannya akan datang, kita sekarang hanya mengandalkan regulasi artaguna dan juga hasil perdagangan grup kailash saja, meskipun bisnis ini adalah bisnis terbesar di dunia tapi itu takkan sebanding dengan pendanaan negara dan selain itu kita juga diboikot sehingga mungkin sebagian konsumen produk dari grup kailash akan berhenti berlangganan setidaknya di wilayah pusat pemerintahan Panditanagara yang sangat ramai, perlu diingat juga bahwa hanya kelompok yang kita kumpulkan saja yang bisa loyal pada kita, melawan pemerintahan berarti kita harus melawan seluruh aparatur negara yang sudah dilatih dan dihimpun bertahun-tahun serta seluruh warga yang tidak berpihak pada kita, mau bagaimanapun secara kekuatan tempur kita sangatlah jauh,"ucap Zahra yang mulai pucat, "Zahra, kamu istirahat dulu ya,"ucap Steve, "tolong jangan halangi diriku membantu kalian, aku tak bisa membantu banyak, kekuatan tempurku tak seberapa dibandingkan dirimu, aku sudah kehilangan kedua orang tuaku gara-gara pejabat bodoh itu, aku tidak suka mereka, aku benci mereka, tapi aku tidak kuat, kau mencari masalah gara-gara diriku Steve, kau ingin menjadi pembaharu karena diriku, ini masalahku, jangan hentikan diriku berjuang Steve,"bentak Zahra, "mbak Zahra, jangan begitu pada mas Steve, jangan berlagak seolah kita tidak menderita juga, kau jangan egois dan berpikir bahwa ini hanya masalahmu, ayah ibumu yang sudah jadi korban hanyalah satu diantara banyak orang yang dibunuh dengan alasan tidak jelas oleh devaraja, saya kehilangan dua dari lima anak saya karena mereka menerbitkan kritisi pada mereka, saya tidak terima kalau anda mengklaim ini adalah masalah anda, coba lihat anak-anak saya yang sudah menjadi tulang hari ini,"teriak bu Jeni, "sabar bu, Zahra, orang-orang mau berhadapan dengan masalah karena mereka sudah pernah terkena masalah itu, aku bukanlah pembaharu sayangku, tanpa kalian aku bukan siapa-siapa, oiya untuk pernyataanmu tadi, tak semua orang mau betempur dipihak pemerintah juga, perjuangan harus dengan niat yang kuat, kita semua bertaruh nyawa disini, petarung musuh juga punya niat yang luar biasa besar untuk berjuang, semuanya seorang pembaharu disini, bahkan musuh kita, mereka sedang membersihkan kita yang mereka anggap penghalang perkembangan mereka dan bagi kita itu agar kita juga bisa berkembang jauh tanpa opresi, kita berbahaya bagi satu sama lain, kita adalah pahlawan di pihak masing-masing dan penjahat bagi pihak musuh,"ucap Steve sembari menenangkan Zahra, "kau capek ya mbak Zahra, kau belum tidur selama sepuluh hari ini, ayo istirahat dulu, kita hanya akan jadi beban kalau kondisi pikiran kita sedang buruk,"ucap Jeni, "tapi bu,"ucap Zahra, "udah, anak kok dibilangin mbantah terus, aku tau kau lebih kuat dariku, jauh lebih kuat dariku, tapi jangan memaksakan diri jika kau, lelah kemarilah,"ucap Jeni sembari memeluk Zahra, "terimakasih bu,"ucap Zahra, "tolong bawa Zahra kedipannya ya bu, biarkan dia beristirahat,"ucap Steve diikuti anggukan dari Jeni, "maaf ya Steve, aku masih mau membantu tapi aku masih terlalu lemah,"pikir Zahra, "oiya aku baru dapat kabar kalau Ihsan sudah sampai di Madyadwipa dan dia akan menyusuri Jambudwipa untuk mencari orang-orang pemasok sumber daya langka kita, selain itu para pedagang juga akan masuk terus-menerus dan mulai difokuskan perkembangannya ke sekitar Panditanagara,"ucap Steve sembari tersenyum lebar diikuti oleh sorakan orang-orang disana.

Sementara itu di Madyadwipa, "mataneee prabhu, kok bisa loh mendarat di hutan,"ucap Amra, "ckckck yang penting kita mendarat di wilayah Madyadwipa,"ucap Ihsan, "katanya mau menghimpun pasukan, kenapa kita mendarat dihutan,"teriak Amra, "oiya sih, tapikan kita bisa mencari pemburu liar,"ucap Ihsan, "ayam kau lah bang, kita lagi mau berperang bukan membuka seminar, besok pagi kita ke perkotaan,"ucap Amra, "okee pak,"ucap Ihsan dengan sedikit lesu.

Lihat selengkapnya