Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #36

Survive

"Blaaaaarrr,"sebuah ledakan mengenai sebuah planet berbatu yang membuat kawah yang cukup besar di sana, "arrrggghhh kenapa kita tidak mendarat di air saja mas Steve,"tanya Yusuf yang baru saja terjatuh, "kalau di air bukan mendarat dong namanya, jadinya mengair,"ucap Ihsan sambil memegangi punggungnya, "kau serius dikit napa Ihsan,"teriak Yusuf, "Yusuf, kita sudah mendarat di air, hanya saja efek tumbukan kita sangat kuat sampai airnya kering,"ucap Steve yang masih terengah-engah, "owh begitu ya, pantas banyak sekali uap disini, hhh dua orang yang melawan kita tadi sangat kuat ya, kurasa kita harus menghindari konfrontasi langsung dengan mereka lagi,"ucap Yusuf, "apa maksudmu Yusuf, kita harus menghadapi mereka dan mengalahkan mereka, kita akan membebaskan wilayah ini dari ketakutan juga,"ucap Ihsan, "tidak perlu begitu Ihsan, mereka itu petarung bayaran, kalau orang yang menyewa mereka mati maka misi mereka gagal, target kita hanya raja Salman saja,"bantah Yusuf, "tapi kalau kita gagal menghabisi tentara terkuat mereka bukan tidak mungkin kalau rakyat di negeri ini malah akan berada dalam ketakutan karena tau bahwa ancaman belum berakhir,"ucap Ihsan, "tidak begitu Ihsan, perkataan Yusuf kali ini benar, memang kita perlu melampaui mereka tapu tak harus di pemberontakan sekarang, meski begitu kita masih perlu berlatih dengan keras karena menembus pertahanan sebuah negara yang sangat solid, oiya melawan Ishvara takkan semudah melawan dua pembunuh bayaran tadi, pengalaman bertempur seorang Ishvara sangatlah banyak, kau harusnya bisa memahaminya Ihsan, berapa kali dirimu harus menangani ancaman dan kerusuhan internal dalam sebuah wilayah, kini bayangkan kau harus melakukannya dalam skala sebuah negara, itulah kekuatan besar yang berada dalam genggaman tangan seorang Ishvara,"ucap Steve, "owh sekarang aku paham kenapa urusan ini belum selesai juga dan kenapa pak Arya segera setelah naik jabatan jadi jauh lebih kuat,"ucap Ihsan, "tepat sekali, perlu diingat kalau ancaman yang timbul dari para manusia liar yang terbentuk dari artaguna setiap hari saja sudah sangat mengerikan, sekarang bayangkan jika mereka membentuk faksi, sebuah kekuatan terorganisir, mereka akan menghimpun kekuatan setiap hari, setiap saat, seorang Ishvara akan bertanggungjawab untuk menghancurkan semua potensi ancaman baik dengan sistem struktural, negosiasi damai atau bahkan kekerasan, tentara dan jajaran pemerintahan mungkin membantu tapi seorang Ishvara hampir bisa dipastikan akan mengatasi paling banyak ancaman, belum lagi para pemberontak seperti kita yang terjadi bukan sekali atau dua kali, tapi setiap saat, dibalik ketenangan seorang Ishvara dia harus bertarung dan berada ditempat administrasi hampir setiap saat tanpa henti, dibalik senyuman mereka ada kekuatan absolut yang bertumbuh tanpa henti merekalah pilar dunia, menjatuhkan satu saja adalah hal yang sangat sulit, belum lagi fakta bahwa mempertahankan posisi itu akan selalu jauh lebih sulit,"ucap Steve, "heeh, seram sekali lawan kita, memangnya apa kesalahan raja Salman sampai kita harus menjatuhkannya,"tanya Yusuf, "ada beberapa yang disesali oleh para warga, dan ini sudah menjadi sangat pelik, pertama monopoli perdagangan besar-besaran yang dilakukan oleh keluarga kerajaan, selama lebih dari seratus tahun, suku bangsa Ratna telah mendominasi berbagai sektor sumber daya, hal ini tidak menjadi masalah karena warga merasa aman saja karena semua purusha dan prakriti yang luar biasa bagus dan regulasi perdagangan yang rapi namun baru-baru ini katanya untuk memastikan purusha dan prakriti yang sangat absolut ada beberapa oknum yang diketahui mengakuisisi paksa semua bisnis kecil yang berkembang sehingga ekosistem dagang yang selama ini hidup disini jadi kacau, apalagi mereka hanya tinggal di ibukota negara sehingga konsentrasi penghasilan di ibukota dan daerah pinggiran akan sangat jauh yang memaksa warga bermigrasi ke ibukota nah disitulah masalah kedua terpantik yaitu para abdi negara di wilayah pinggiran yang menjadi semakin berkuasa dan berlaku semena-mena, terutama waktu itu adalah para anggota mustikaputra yang bukannya membantu menegakkan keadilan malah turut menjadi mafia dagang yang seringkali membuat perkumpulan hanya dengan orang-orang kaya setempat yang sepaham dengan mereka saja, ini akan menekan para pedagang kecil yang ingin mandiri tak lagi bisa berkembang, terakhir adalah konflik yang sering muncul karena para mustikaputra dan para imigran yang sering berbuat kerusuhan dan aku punya indikasi bahwa mereka sebenarnya berasal dari suku bangsa yang sama denganmu Ihsan, bangsa Gana yang mudah terprovokasi, mirip denganmu, oiya ada bangsa Yadawa, suku dari Alim yang suka sekali berbuat kerusuhan, lalu bangsa Kuru yang entah kenapa selalu saja membuat organisasi aneh, kalau bangsa Gana saja rasanya wajar karena memang mereka ada di mana-mana tapi Yadawa dan Kuru adalah suku yang sering ditemukan di Sahasradwipa, intinya kita yang dianggap sering berbuat kerusuhan disini, termasuk suku bangsaku yaitu Bhootagana yang sekarang sering bersimpati dengan bangsa Gana dan malah berkonflik dengan pemerintah, situasinya malah jadi semakin pelik setelah keempat suku bangsa ini mulai mendapatkan serangan rasisme dari para mustikaputra sehingga mulai pecah konflik-konflik kecil sekitar setahun lalu dan ujungnya adalah hari ini, konflik berdarah antar warga sipil,"ucap Steve, "jadi urusannya rasisme ya, aneh sekali,"ucap Yusuf, "heh bukannya ini bukanlah masalah di Sahasradwipa,"ucap Ihsan, "ya kalian benar, tapi negara yang terbiasa membaur seperti Sahasradwipa perlu dibedakan dari Panditanagara yang sudah terbiasa hidup dikotak-kotakkan oleh pemerintah untuk mendapatkan potensi terbaik, aku tidak tau kenapa tapi nampaknya negeri Panditanagara belum siap menanggung perubahan sikap orang-orang dipinggiran negeri, tradisi-tradisi baru yang bangsa kalian bawa membuat perubahan drastis pada cara berpikir warga disini, ada tuduhan aneh juga dari para mustikaputra tentang perusahaan Kailash yang seringkali hanya merekrut orang-orang dari suku pendatang, padahal memang mereka yang memenuhi syarat dan sebenarnya jauh lebih banyak yang tidak bekerja dengan kita dan menjadi usaha-usaha kecil sendiri, lalu muncul lagi dugaan bahwa kita bekerjasama untuk membuat dominasi purusha dan prakriti di planet-planet yang kita tinggali, padahal itu hanya karena kita berkembang semakin banyak jauh lebih cepat sehingga ada tuduhan bahwa kita dengan sengaja menghimpun kekuatan untuk menumbangkan supremasi keluarga kerajaan, ditambah lagi hancurnya jalur dagang keluarga kerajaan dengan Sahasradwipa yang lewat gugusan Dharmasraya tempo hari yang membuat mereka semakin panik,"ucap Steve, "akhirnya mereka sendiri yang memantik kekuatan itu untuk melawan mereka, seseorang hanya akan takut kepada hal lain yang dia anggap lebih kuat dan tidak bisa mereka kendalikan dan memang tidak layak bagi seorang pemimpin untuk takut pada warganya sendiri yang seharusnya dia rangkul,"ucap Yusuf, "tapi Suf, kurasa kita juga bersalah, mau bagaimanapun kita juga harus sadar kalau mereka terbentuk dari artaguna kita juga, personalitas dari orang-orang yang dihasilkan artaguna akan mirip dengan yang menghasilkannya masalahnya bukan dari bangsa apa mereka tapi kita sebagai sumber mereka,"ucap Ihsan lirih, "berhenti menyalahkan dirimu sendiri Ihsan, kalau dirimu salah, kita juga salah dan sebuah kesalahan harus diperbaiki bukan hanya ditangisi, itulah penyesalan terbaik,"ucap Steve, "ya Ihsan, lagipula selama ini hanya personalitas saja yang mirip, pasti ada cara untuk saling menerima dan mereka juga tidak sanggup menerima perubahan yang terjadi, hanya karena kita berbeda bukan berarti kita buruk, kita melakukan kesalahan disana-sini dan itu wajar karena kita manusia dan kita sudah berusaha tumbuh dewasa dari waktu ke waktu, kalau dunia belum sanggup menerima kenyataan bahwa ada orang-orang seperti kita maka mereka harus kita tampar dengan fakta bahwa kita jauh lebih berpengaruh daripada mereka, kalau para pemimpi seperti kita harus mengubur mimpi kita apa bedanya dengan mereka mencoba membunuh kita, orang yang menganggap orang lain tak layak untuk hidup harus menelan fakta bahwa orang itu hidup dihadapan mereka, mereka harus menerimanya, berdamai dengannya dan bekerjasama dengannya, ayo kita berlatih,"ucap Yusuf, "tapi Suf, berapa kali tempat yang kusinggahi dibuat kacau, Jonggring Saloka, Tirtawangi, kampung Kincir, bahkan Dunia, tindakanku selalu membuat kekacauan, kurasa aku lebih baik menyepi lagi dan tidak pernah muncul lagi, setidaknya dengan begitu tak akan ada yang dirugikan lagi,"ucap Ihsan yang air matanya mulai menetes, "Ihsan, perubahan itu pasti akan terjadi, baik itu yang kecil ataupun yang besar, kalau diterima dengan baik maka hasilnya akan baik juga, tapi kalau tidak diterima dengan baik maka saat itulah Dunia akan bergejolak dengan kuat sampai orang-orang mau menerimanya atau stagnan disana, aku tak membenarkan semua tindakanmu, memang banyak yang perlu dikoreksi, tapi yang kau lakukan hanyalah merubah dirimu sendiri menjadi lebih baik, namun dirimu juga menyeret seluruh dunia dengan rencana bisnismu, wilayahmu, pengajaranmu dan kekuatanmu, sayangnya beberapa orang tidak suka dengan perubahan ini, sama seperti beberapa orang yang tak suka hujan, disaat itu juga ada orang yang berdo'a agar hujan itu membasahi ladangnya, yang harus kita lakukan bukan berhenti melakukan sesuatu melainkan mengontrolnya agar jadi bermanfaat, ayo berlatih, ada orang-orang yang merindukan keadilan dikemah pemberontakan dan mereka membutuhkan uluran tangan kita, kitalah ujung tombak mereka sekarang,"ucap Steve, "baiklah mas, baiklah Yusuf, ayo kita berlatih,"ucap Ihsan sembari berdiri dari duduknya, tak lama kemudian gawai Steve bergetar, "eh inikan Zahra, halo Zahra kalian dimana,"tanya Steve sambil mengangkat telepon dari Zahra, "kalian yang dimana, kami sudah aman dengan rute migrasi yang sudah ditentukan sebelumnya, kalian segera pulang, kami mengkhawatirkan kalian,"ucap Zahra dari gawai yang langsung ditutup, "oh oke,"gumam Steve, "kau dengar itu Ihsan, ayo kita kesana, kau masih ada kompas penunjuk keinginan itu kan, kita harus bertahan, ada orang-orang yang mengkhawatirkan kita,"ucap Yusuf sembari mengeluarkan kompasnya, "ada kok, tapi muternya gak jelas e sejak aku lulus, kayaknya rusak deh, aku cuma gantung sebagai aksesoris,"ucap Ihsan, "eh Ihsan, jarum kompasmu itu selalu mengarah ke Shafa tau, makanya gapernah bener buat nunjuk arah,"ucap Yusuf, "owh begitu ya,"ucap Ihsan, "hahaha, bisa sampai begitu ya, aku tidak heran sih, baiklah kita pakai kompasku saja,"ucap Steve sambil melihat kompasnya dan terbang diikuti Ihsan dan Yusuf pergi dari sana.

Lihat selengkapnya