Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #58

Melodi

Dentuman keras terdengar di angkasa akibat dari benturan kekuatan yang luar biasa dari Yusuf dan Zuhri disertai dengan getaran kuat yang menciutkan hati orang-orang disana, "jadi sekuat ini sekarang dirimu Yusuf, terakhir kali kulihat kekuatan seperti ini adalah saat diakhir devasena pertama kita waktu itu, hari dimana para Ishvara bertempur, sejauh apa dirimu berkembang sayang, dulu dirimu hanya mekanik ambisius yang lucu dan menggemaskan, kini dirimu telah menjadi pria sejati, senang melihatmu bisa berkembang,"pikir Sekar saat melesat kebawah ketempat pertempuran Yusuf dan Zuhri diikuti oleh pasukan yang dihimpun Yusuf selama pembangunan jalur kosmik. Sementara itu ditempat Yusuf dan Zuhri berduel, "heh, kau jauh lebih kuat dari yang diceritakan oleh Rizal, apa dia berbohong padaku atau dirimu tidak menggunakan seluruh kekuatanmu waktu itu,"ucap Zuhri, "dia tidak berbohong padamu dan mana ada orang waras yang tidak menggunakan seluruh kekuatannya disaat terpojok, ini sesimpel diriku bertambah kuat saja dibandingkan waktu itu,"balas Yusuf, "hmm menarik sekali, kurasa dunia sedang sibuk membuat monster seperti kalian saat ini, siapa sangka dibalik perdamaian yang kita nikmati saat ini ada konflik-konflik kecil yang tumbuh di mana-mana, aku merasa terhormat bisa berada dizaman ini, zaman dimana orang-orang kuat berlomba-lomba menuju puncak, aku selalu bermimpi untuk hidup bersama para pejuang terkuat di zaman peperangan tapi sekarang aku menyadari bahwa dunia di zaman ini tidak melemah, kami para maharsi sedang berusaha membuat orang sekuat Dharmakusuma atau Bhataramuni untuk kembali membawa Dunia menuju perdamaian,"ucap Zuhri sambil mendorong Yusuf ke bebatuan, "perdamaian!?, maksudmu Dunia sepi yang tidak menantang itu, apa serunya Dunia kalau tidak ada tantangan, manusia pasti berkompetisi di Dunia dengan bermacam-macam alasan, itulah sifat dasar manusia yang membuat kita berkembang, persaingan dan konflik ini harusnya disyukuri, Dunia yang damai hanyalah bom yang menunggu untuk diledakkan, lebih baik kobarkan terus persaingan-persaingan kecil yang sehat agar bisa dipadamkan dengan cepat,"ucap Yusuf yang mulai mengumpulkan kekuatannya untuk membuka kundalini mahamantra miliknya, "aura ini!?, kundalini mahamantra rupanya, level ketujuh pula, satu langkah lagi menuju level delapan yang merupakan level puncaknya, anak ini luar biasa,"pikir Zuhri saat melihat tubuh Yusuf diselimuti aura putih bercahaya yang indah yang sesaat kemudian tinjunya sudah berada didepan mukanya dan meninju Zuhri dengan sangat keras, "level ketujuh adalah pembukaan total ketujuh titik cakra dalam tubuh, ah kurasa kau memang luar biasa, aku sangat tertarik dengan teknik itu,"pikir Zuhri sambil menancapkan tangannya ditanah dan mulai mengeringkan planet itu dari kehidupan, "eh jadi begitu kemampuannya, apa-apaan itu,"pikir Yusuf sambil melesat kebelakang, "biar kujelaskan padamu, surajyesta, vasishta mantra berfungsi untuk menyerap dan mengalokasikan energi kehidupan seekor makhluk hidup, biasanya orang berpikir kalau mengeringkan sebuah planet adalah kemampuan pamungkas dari teknik ini, tapi mereka salah, setiap poin kehidupan bisa digunakan untuk meningkatkan kekuatan pertumbuhan pribadi atau satu makhluk hidup yang kupilih, jadi bagaimana menurutmu jika aku menyalurkan tenaga kehidupan yang kukumpulkan ini pada makhluk sederhana seperti bakteri atau virus, tentu saja mereka akan berkembangbiak jauh lebih cepat dan pada akhirnya siap kupanen lagi tenaga kehidupannya!!,"ucap Zuhri sambil menyalurkan ulang tenaga kehidupan tadi ke perairan yang penuh lumut dan seketika jumlah lumut disana meledak dengan sangat cepat, "bagiku keabadian hanya efek samping dari vasishta mantra, sebenarnya efeknya lebih dari itu, teknik ini akan kugunakan selayaknya bernapas,"ucap Zuhri yang tiba-tiba bisa memperbesar lengannya dan menghantam keras tubuh Yusuf mengeluarkan keempat monsternya, "tidak mungkin, orang ini bisa dengan mudah memanipulasi pertumbuhan makhluk hidup, mungkinkah dia abadi,"pikir Yusuf sambil terus beradu jotos dengan keempat monster buatan Zuhri sambil menyaksikan Zuhri membuat puluhan binatang berukuran kolosal yang turut memburu Yusuf, untungnya tepat sebelum mereka menyerang Yusuf puluhan misil peledak menghantam mereka dan akhirnya Sekar dan armada kosmik datang juga untuk membantai binatang-binatang buas disana, "trik penggandaan material milikmu sudah semakin baik saat ini Sekar,"ucap Yusuf, "memangnya kau pikir selama sebulan itu aku tidak berlatih hah, lalu apa empat makhluk aneh itu,"ucap Sekar, "hati-hati Sekar, mereka memiliki level kekuatan yang berbeda denganmu,"ucap Yusuf, "aku tau itu, tapi mungkin aku masih bisa membantu,"ucap Sekar saat menggandakan misil peledaknya untuk membombardir keempat monster andalan Zuhri hanya untuk menyaksikan Gibran dilempar kearah mereka berdua dalam keadaan terluka berat dan sedang beregenerasi, "heh, kenapa Gibran, bukannya dia bisa berpindah-pindah dengan cepat,"pikir Sekar sebelum melihat seorang laki-laki lain berjalan santai dengan mata berapi-api, "brahmarsi memang bukan isapan jempol semata, padahal dia bukan atimaharathi sepertimu loh Yusuf, pria bernama Malvin ini luar biasa kuat,"ucap Gibran sambil menatap pria tadi yang merupakan Malvin yang saat itu tubuhnya menjadi sangat kekar, "tunggu dulu, bukannya itu vishvamitra mantra, teknik yang membuat seluruh energi di sel tubuh penggunanya beresonansi dengan sangat kuat sehingga mereka bisa menggunakannya sebagai senjata atau menyembuhkan diri secara otomatis,"teriak Sekar sambil membuat beberapa perisai, "sayang sekali nona cantik, kita adalah musuh, andai kita satu kubu, mungkin kita bisa menikah,"ucap Malvin sembari mencabut salah satu rambutnya dan seketika melemparkannya dan membumihanguskan hutan buatan Zuhri, "hhh masih saja suka menggoda wanita cantik, kau memang belum berubah ya,"ucap Zuhri, "lah, mana pulak pria waras yang gak tergoda dengan wanita secantik itu, "ucap Malvin, "hahaha, benar juga, tapi saat ini dia musuh kita, lengah sedikit dan dia akan berusaha membunuh kita juga,"ucap Zuhri, "iya, iya, aku juga tidak berniat mengampuninya,"ucap Malvin sambil menembakkan kukunya yang juga berubah menjadi tsunami saat meledak lalu segera meregenerasi kukunya itu. Sementara itu di bawah, Yusuf berenang cepat untuk menyelamatkan Sekar dan Gibran dengan membawa mereka menjauh dari medan tempur, "gimana ini bro, tingkatan kekuatan mereka sangat absurd,"ucap Gibran, "raja Salman waktu itu juga sekuat ini, hmm aku tidak tau sih, dia belum sepenuhnya serius, tapi ini selevel dengan yang digunakan raja Salman waktu itu, ini kesempatan bagus, aku akan melampaui seorang Ishvara hari ini,"ucap Yusuf sambil mengaktivasi kekuatannya yang menyembur kelangit dan tiba-tiba Malvin membesar ke ukuran kosmik dan meninju Yusuf dengan keras yang ditahan Yusuf dengan mudah, "bongsor doang tapi gak terlalu kuat,"ucap Yusuf sambil membanting Malvin menjauh, saat itu juga Yusuf ingin melesat kearah Zuhri tapi tangan Sekar menghalanginya, "Yusuf, bagimu raksasa tadi mungkin tidak terlalu kuat, tapi bagiku dia adalah monster, kita bisa bertempur bersama seperti dulu kan!?, "ucap Sekar dengan serius yang membuat mata Yusuf terbelalak dan kembali melihat kekasih dan sahabatnya yang dipenuhi luka, "itu benar Yusuf, saat ini hanya dirimu yang cukup kuat untuk melawan mereka berdua, hh kalau monster itu dihitung terpisah maka akan jadi enam, ini sudah bukan sekolah lagi Yusuf, bukan waktunya bagi kita untuk saling membuktikan, ini waktunya saling melindungi,"ucap Gibran saat memanggil puluhan dronenya yang berganda dilangit, "maaf, aku terbawa suasana, aku akan melindungi kalian,"ucap Yusuf sambil mencoba meningkatkan kontrolnya terhadap energi kundalini mahamantranya yang meluap-luap waktu itu, "kita akan pakai strategi biasanya, Sekar, kau gandakan jumlah drone dan hubungkan energi kita bertiga, nanti Gibran akan bisa dengan leluasa melakukan perpindahan dan penukaran, aku yang akan maju menjadi kekuatan tempur utama, oiya Sekar, perhatikan caraku bertempur agar bisa jadi inspirasi gaya bertarung saat duelmu dengan bu Rina, mau bagaimanapun menjadikanmu savitri devi adalah salah satu tujuan utama kita dan mengalahkan mereka adalah tantangan mendadak kita,"ucap Yusuf sambil terus menstabilkan energinya dihadapan keempat monster yang terus tumbuh dan tubuh kolosal Malvin yang kembali berdiri dan tumbuh, "menarik, kukira dia akan kembali menggunakan kekuatan penuhnya, ternyata mau memakai opsi untuk lebih hati-hati, yah itulah namanya pejuang, tak perlu banyak kehancuran, kontrol juga sangat penting,"pikir Zuhri saat berjalan kearah Yusuf dan kedua temannya dan mengeluarkan tongkat saktinya.

Lihat selengkapnya