Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #59

Irama

Pertempuran akhirnya dimulai lagi dengan jutaan drone milik Gibran melayang ke angkasa disertai perpindahan cepat Gibran, "owh, mereka mau menggunakan strategi ya, menarik juga,"pikir Zuhri sambil menjentikkan jarinya dan seketika waktu berhenti sejenak, "ahhh, teknik itu sepi angin ya, trik yang menjengkelkan,"pikir Zuhri sambil melempar Gibran keluar pertempuran lalu memulai lagi waktu, "eh!?, apa yang terjadi!?, kenapa tiba-tiba diriku terlempar!?,"pikir Gibran yang meluncur lurus ke angkasa, "ssshhh kebiasaan buruk ini kambuh lagi, kenapa aku suka bermain-main dengan mangsaku, sadar Zuhri,"gumam Zuhri yang sedang melayang bebas seusai melempar Gibran, "hah!?, bagaimana caranya dia sudah ada disitu Yusuf!?,"tanya Sekar yang kebingungan, "entahlah, itu bukan teleportasi seperti Gibran, nampaknya agak sedikit berbeda, kurasa dari posisi dan gestur tubuhnya yang berubah mungkin dia menghentikan waktu,"ucap Yusuf, "hah!?, menghentikan waktu!?, gimana caranya dia melakukannya, gimana pula cara kita mengalahkan seseorang yang bisa menghentikan waktu,"ucap Sekar, "iya juga, tapi pasti ada cara untuk mengatasi teknik itu,"balas Yusuf yang kemudian melesat kearah Zuhri untuk melanjutkan baku hantam, beberapa tembakan dari Zuhri menghujani medan pertempuran yang mulai dipenuhi pasukan dari kedua sisi, "apa-apaan!?, dia juga bersiap dengan pasukan sebanyak itu,"pikir Sekar sambil mulai menyusun misil peledak yang dia gandakan properti ledakannya lalu seketika itu pula dia luncurkan untuk membombardir musuh sampai rata dengan tanah yang segera ditumbuhi kembali dengan tanaman, "dia tidak mengendalikan kayu tapi memanipulasi faktor pertumbuhan dan perkembangbiakan makhluk hidup, ini kemampuan yang sangat berbahaya, kalau mutasinya secepat ini dia bisa terus mengamplifikasi pertumbuhan mereka, nampaknya tak ada batas waktu dari peningkatan yang dia lakukan, monster macam apa sebenarnya orang ini,"pikir Sekar sambil merasakan getaran demi getaran dari pertempuran Yusuf melawan Zuhri dengan keempat monsternya.

"Orang ini, sangat merepotkan, selain menghentikan waktu nampaknya dia juga bisa memainkan cuaca,"pikir Yusuf saat menangkis beberapa sambaran petir dari udara sambil bermanuver cepat menjauh dari Zuhri melewati pegunungan yang saat itu dengan cepat ditumbuhi tanaman dengan tidak terkendali, "kenapa ini, ekosistemnya seperti tidak terkendali, daripada pengendalian waktu miliknya teknik vasishta mantra ini jauh lebih merepotkan,"pikir Yusuf yang mulai diburu binatang-binatang berukuran tak wajar, melihat hal itu Yusuf segera mengatur ulang energinya dan seketika butiran-butiran peluru kendali dari energi murni menyerang binatang-binatang itu, "tak ada pilihan lain, aku perlu menghancurkan planet ini dengan vidhata milikku,"pikir Yusuf sambil mengarahkan butiran energi kecil yang merupakan tekniknya itu ketanah dan seketika melebur planet tempatnya bertarung dan mengubah pijakan mereka menjadi serpihan batu diangkasa, "tidak sadarkah dirimu kalau teknikku masih berfungsi, perubahan yang kulakukan pada makhluk hidup itu permanen, sekarang berhentilah bermain-main dan gunakan seluruh kemampuanmu surajyesta,"ucap Zuhri yang sedang bersantai di salah satu serpihan planet tadi, "aku sedang berusaha melakukannya,"ucap Yusuf sambil membentuk gelang energi dengan vidhata miliknya untuk memperkuat tinjunya lalu mengubah struktur energinya menjadi energi tamasik yang mengeluarkan pancaran aura merah darah disekitar tubuhnya,"begitu dong,"ucap Zuhri sembari menyerap tenaga kehidupan yang terbentuk disekitarnya dan tersenyum girang saat tubuhnya menjadi kekar dan kemudian menyerang Yusuf dan sekali lagi menimbulkan getaran yang sangat kuat disaat keempat monster milik Zuhri mulai menyatu dengan alam dan mengakselerasi pertumbuhan makhluk hidup mikroskopis disana yang membuat batuan disana membesar dan kembali saling menarik dan membentuk ulang planet tadi, melihat kejadian itu Yusuf menyalakan elemen api di vidhatanya dan membakar kehidupan disana, disaat itu Zuhri menembakkan sebuah biji kacang yang dia perkuat kearah Yusuf dan seketika itu juga tumbuh dengan cepat dan membelenggu Yusuf, kemudian disaat bersamaan Zuhri menembakkan tenaga kehidupan miliknya kepada seekor tupai dan membuatnya tumbuh sangat besar, "alam ini sangat kuat bukan!?, kukira engkau sudah memahami itu,"ucap Zuhri sambil memukulkan tongkatnya kearah Yusuf dengan memanjangkannya, "apa-apaan itu, bukankah ini hanya tongkat dari bambu,"pikir Yusuf sambil berusaha memotong tongkat sakti milik Zuhri, "ohoho, apa engkau bertanya-tanya kenapa tongkat bambu ini begitu keras dan kuat, simpel saja surajyesta, pertumbuhan bisa kuatur apakah itu untuk membesar atau mengeras saja, yang kau lihat sekarang ini tongkat yang terus terkena energi kehidupan dari vasishta mantra, tentu saja jika dipusatkan akan jadi sangat keras,"ucap Zuhri saat ribuan binatang buas menyerang Yusuf, meski pada akhirnya Yusuf bisa membakar mereka semua dengan vidhata api miliknya yang kembali ke tangannya, lalu Yusuf gunakan untuk memakai tinju api dan mentenagai tongkatnya sendiri kemudian kembali menyerang Zuhri, namun manusia monyet milik Zuhri melesat dan menendang Yusuf dengan keras merespon hal itu Yusuf membuat beberapa atmasena dan menyerang balik keempat monster Zuhri, "hoho, dia bahkan bisa menggandakan zirah sekompleks itu dalam pertempuran, sungguh anak yang mengesankan,"pikir Zuhri sambil memperbesar tubuhnya dan menumbuhkan ribuan tangan kemudian menghentikan waktu lalu membombardir Yusuf dengan serangan sampai Yusuf terluka parah, waktu kembali berjalan namun pukulan Zuhri tak berhenti, untungnya Yusuf masih bisa bergerak dan membalas Zuhri dengan bombardir serangan api yang membuat Zuhri kepanasan dan harus beregenerasi dengan cepat meski kulit tangannya masih harus terkelupas karena panas, meski segera sembuh saat Zuhri melompat kebelakang, "anak-anak ini memang sangat kuat,"gumam Zuhri saat menyaksikan kobaran tenaga Yusuf memenuhi angkasa dan melesat kearahnya dan memberikan tendangan sangat keras sampai membuat Zuhri terhempas kebelakang menghantam beberapa batuan di langit, diikuti dengan Yusuf yang memusatkan tenaga vidhatanya namun belum sempat Yusuf menembakkan serangan vidhata api itu sebuah brahmastra menghantam punggungnya dengan sangat keras sampai membuat Yusuf kehilangan konsentrasi, "terimakasih Malvin, kukira dirimu tidak akan membantuku,"ucap Zuhri sambil meninju Yusuf sekuat tenaga, "kurasa dirimu perlu menggunakan mode tempur absolutmu Zuhri, anak ini sedikit berbeda dari yang lain, pertumbuhan kekuatannya sangat mengerikan, aku mungkin bisa menahannya beberapa saat dengan tubuh abadiku,"teriak Malvin saat melihat Yusuf kembali memasuki medan tempur, "pertumbuhan kekuatanku semengerikan itu bagi kalian ya!?, kalian beruntung tidak melihat Ihsan atau Alim, dua anak itu nampaknya lahir untuk pertempuran,"balas Yusuf yang mendengar percakapan Malvin dan Zuhri, saat itulah Zuhri menyadari bahaya dari Yusuf, "tuan Gifar benar, anak-anak ini berbahaya, aku harus serius menghadapinya sebelum terlambat dan dia menjadi monster yang tak bisa lagi kukalahkan,"pikir Zuhri yang langsung merapal mantra dan membentuk mudranya dan saat itu juga cahaya kebiruan memancar dari tubuhnya dan keempat monsternya yang saat itu mulai menyerpih dan perlahan terserap kebadan Zuhri, melihat hal itu Yusuf langsung menyerang Zuhri dengan tongkatnya namun Malvin berhasil menjauhkan Yusuf menggunakan beberapa tembakan dari pistolnya yang membentuk varunastra untuk mendorong Yusuf dengan tekanan air yang kuat, untuk bereaksi dengan itu Yusuf menyengat gelombang air tadi dengan listriknya dan segera menyetrum Malvin dengan tembakan listrik dari jemarinya hingga Malvin terluka parah meski saat itu Malvin juga dengan cepat bisa beregenerasi dan mencoba menyerang ulang Yusuf, namun Yusuf dengan cepat menghantam Malvin dengan pukulan vidhata sampai menjebol tubuhnya, "aku harus mereduksi tubuhnya hingga tak ada lagi sel yang tersisa, selain itu kurasa dia abadi dan bisa beregenerasi dengan mudah,"pikir Yusuf yang tangannya dicengkram oleh Malvin saat menembus dada musuhnya itu hingga akhirnya aura biru dari Zuhri memenuhi angkasa dan membuat Yusuf menoleh dan menyaksikan Zuhri yang tubuhnya dipenuhi energi kehidupan dan terlihat begitu aneh karena evolusi berlebih, "apa itu, dia monyet, kadal, kecoa, jin atau manusia, kok aneh sekali bentuknya,"pikir Yusuf sebelum akhirnya Zuhri menembaknya dengan energi yang sangat kuat dan memenuhi angkasa.

Lihat selengkapnya