Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #66

Si Penenang Hati

"Wei, Sura, Soma, kira-kira kapan aden Alim datang ya,"gumam Amra di bandara sambil memakan ubi rebus, "mana kutau Amra, hhh kayaknya besok deh, iya gak sih mas Soma,"balas seorang pria bernama Sura, "iya sih, biasanya sehari, tapi katanya ada keadaan khusus hari ini, hmm eh apa itu kok kayaknya kesini,"balas seorang pria bernama Soma saat sebuah pushpaka vimana mendekat dan membelah awan melewati mereka menuju sebuah pangkalan dan mendarat disana, "itukan vimana aden,"ucap Amra yang kemudian langsung berlari ke pangkalan udara saat pintu gerbang baru dibuka dan memperlihatkan Alim keluar bersama dengan lima orang lainnya, "oi ngapain kau berlari kesini, hooo makhluk apa itu yang berada disebelah aden, cantiknya,"ucap Sura saat berhasil menyusul Amra bersama dengan Soma, "itu yang membuatku penasaran daritadi, putri Shifa, aku cuma dengar kabarnya dari aden selama ini, tapi melihatnya langsung serasa seperti pengalaman mistis,"gumam Amra saat masih terperangah menyaksikan Shifa, "oi, kenapa kalian bengong gitu, matane he,"ucap Alim sambil melesat dan menyadarkan mereka dengan sedikit pukulannya, "biasalah aden, gabisa lihat cewek cantik dikit,"ucap Soma yang daritadi memalingkan wajahnya, "oi mas, kau kan gak liat, coba lihat aja kalau kau gak terpesona kukasih hadiah,"ucap Sura, "karena aku tau itu makanya gak kulihat dasar aneh, kau ini gimana sih mikirnya Sur,"ucap Soma, "mereka bertiga siapa Alim,"tanya Shifa, "owh mereka bertiga ini kawan-kawanku disini, sikembar yang lebih tua itu Soma, manager pertanahan, lalu adiknya itu Sura, manager pemasaran dan itu Amra, eee dia, kau selama ini ngapain sih cok, ah apa namanya itu,"tanya Alim, "broker informasi aden,"ucap Amra, "ah iya itu, aku gak tau kerjaan broker ini apa tapi tiba-tiba dapat aja barang-barang aneh, hiasan kek, cangkul, traktor, pompa, kadang juga barang-barang unik kayak logam langka dan persenjataan bisa dapat juga dia,"ucap Alim, "ooh unik juga ya, teman-temanmu disini, kenalkan saya Shifa, temen sekelasnya Alim dulu,"ucap Shifa dengan lembut yang membuat ketiga pria itu kepanasan, "oi Alim, kau serius mereka bisa membantu kita menaklukkan seorang Ishvara, lembek banget he,"ucap Bagas, "tenang saja, mereka memang tidak sekuat kita tapi mereka adalah aset berharga, kekuatan fisik saja tidak cukup untuk memimpin, tapi kontrol terhadap aset adalah metode paling penting, oiya aku sedang mengembangkan aset pangan yang diluar memiliki ketersediaan yang sangat cepat sehingga banyak orang yang mau bermitra dengan kami, dengan modal dari grup kailash kami bisa memanfaatkannya untuk mengatur sumber daya alam hampir di semua lini, memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin adalah hal yang lebih baik daripada memiliki banyak tapi tidak dimanfaatkan dengan baik,"ucap Alim, "dan bagaimana caramu melakukan itu aden,"tanya Guntoro, "mudah saja, tingkatkan riset untuk meningkatkan kualitas dan kita akan menguasai pasar, kalau bisa ya jadi produsen utama, pegawai harus menjalani pelatihan teratur agar bisa mengoperasikan sistem sebaik mungkin serta alat-alat terbaik yang terus dikontrol, selain itu kita juga harus memastikan daya beli konsumen cukup tinggi untuk membeli barang berkualitas tinggi dengan harga yang sudah kita patok, metodenya adalah memastikan terbentuknya prakriti yang cukup kuat sebagai patokan utama daya beli, karena itu kita buat sistem pemasaran dan periklanan yang memberdayakan perempuan untuk membentuk prakriti yang tidak main-main, dengan begitu kemakmuran akan jauh lebih mudah tercapai, kita dompleng popularitas mereka agar artaguna awal masyarakat semakin besar dan pada akhirnya akan membeli barang yang sudah kita tingkatkan terus-menerus dan saat itulah usaha kita takkan punya pesaing satupun, hanya pemasok barang berkualitas tinggi saja,"ucap Alim, "itu tidak seperti cara prabhu Ihsan yang memaksa warga untuk kompetitif meraih puncak kejayaan, kau memonopoli pasar secara absolut kan!?, bukannya itu buruk,"tanya Fio, "kesempatan yang sering digaungkan Ihsan itu adalah sesuatu yang mengerikan dan menelan banyak korban serta hampir pasti akan menghasilkan seorang purusha, aku tidak suka itu, akan kutunjukkan padanya kalau jalan damai akan selalu lebih baik, dengan begini kita bahkan yang menentukan siapa orang terkaya di masing-masing planet yang kita kuasai, ini akan menguntungkan para figur publik, pekerja kreatif dan pewarta, hidup mereka akan damai dan sejahtera,"ucap Alim, "tapi metodemu ini menutup semua kemungkinan persaingan aden,"ucap Fio, "tidak kok, persaingan tetap terjadi, tapi semuanya berada dalam kondisi yang lebih terkontrol, aku bukan Ihsan, aku tidak paham metodenya untuk melakukan pengembangan habis-habisan terhadap jumlah produk yang bisa dihasilkan, semua persaingan rumit dan semua pertaruhan serta keributan yang ditimbulkan, Dunianya yang terlalu abu-abu itu hanya dia yang mengerti, hanya dia yang sanggup menjalankannya, aku lebih suka Dunia yang damai dan tenang daripada Dunia yang cepat dan menantang, apa ada yang salah dengan itu,"ucap Alim, "tak ada aden, aku hanya lama tidak bekerja bersamamu sehingga sulit memahaminya,"ucap Fio sambil melihat-lihat wilayah yang ditinggali oleh Alim sangat damai dan tertata dibandingkan dengan Jonggring Saloka, orang-orang disana makmur dan tentram, taman-tamannya indah, udaranya bersih dan warganya ramah sehingga mereka berjalan dengan aman dan tenang menuju rumah Alim.

Sesampainya di rumah Alim mereka segera merapikan barang di kamar masing-masing yang sudah disediakan oleh Alim, "selamat datang di keraton Ariloka, rumahku sekaligus pusat administrasi seluruh kubu milikku,"narayana!?, siapa ini Alim,"tanya Shifa, "entahlah, orang-orang disini menyebutku begitu, mungkin karena aku bisa istirahat dimana saja dan kadang tiduran diatas air seusai kerja, ya ada sheshnaagku sih yang sering kugunakan jadi tempat rebahan, biasalah, habis kerja dan latihan kita tiduran,"ucap Alim dengan riang, "jadi kebiasaanmu itu masih kau bawa kesini ya hahaha, masuk akal sih, namanya orang capek,"ucap Bagas, "iya begitulah, ah udahlah, ayo cepat kemasi barang kalian, kita akan segera memulai diskusi nanti malam,"ucap Alim dan segera setelah itu mereka segera bergegas menuju kamar masing-masing kecuali Shifa yang masih berdiri disana, "eh masih disini saja kamu Shifa, ada apa,"tanya Alim, "nggak kok, aku gak apa-apa, aku cuma sedikit khawatir dengan kebiasaanmu itu, jangan suka paksakan dirimu ya,"ucap Shifa sembari menatap tajam Alim, "tenang saja, aku baik-baik saja kok,"balas Alim, "baguslah,"balas Shifa lirih sambil memalingkan wajahnya untuk menuju kamarnya, "kenapa wajahnya sedih,"pikir Alim saat Shifa beranjak pergi.

Malam harinya mereka menuju ruang diskusi untuk menaklukkan Sakra, segera setelah semua orang hadir didalam rapat, Alim segera memulainya dengan mempersilahkan hadirin duduk satu persatu lalu mulai menyalakan penampil hologram miliknya, "oke, dengan ini rapat bisa dimulai, jadi alasan aku mengumpulkan kalian disini adalah untuk menaklukkan Indra dan juga berusaha mencegah inisiasi sepenuhnya dari pembentukan aliansi Vaikunta atau kalaupun tetap terbentuk, kita akan bisa mengambil peran yang cukup penting hingga setidaknya bisa mencegah pertempuran terjadi pada generasi kita, bahkan mungkin mengambil alih sepenuhnya aliansi Vaikunta apabila benar akan terbentuk, bagaimana, apakah ada pendapat,"ucap Alim saat Bagas mengangkat tangannya, "aku atas nama Bagas, izin berpendapat Alim , sebenarnya menurut keterangan dari Ihsan mencegah terbentuknya aliansi Vaikunta itu hampir mustahil dilakukan, terlalu banyak pihak yang terlibat selain Indra, kalau kita mau lebih banyak suara alangkah baiknya penaklukan Indra tidak boleh sampai menghabisi, kekuatan Sakra terlalu esensial dalam pembentukan aliansi ini, tanda yogi dan sanjivani adalah dua contoh besar yang bisa kusebutkan,"ucap Bagas, "tapi kalau begitu, teror Sakra akan terus berlangsung, orang itu dengan mudahnya melakukan eksperimen terhadap manusia, membangkitkan orang mati, memainkan nyawa makhluk hidup hanya atas alasan kemajuan, apakah benar itu kemajuan kalau tak ada moral dibaliknya, aku tidak setuju, Sakra harus mati,"teriak Sura, "Sura!!, ini diskusi, kalau mau berkomentar pakailah sebuah argumen disertai fakta, bukan hanya masalah perasaan dan masa lalu,"bentak Soma, "tapi mas, sudah berapa banyak korban orang itu,"keluh Sura, "harap tenang dan jangan membuka diskusi lain, fokus pada topik dulu,"ucap Alim, "baik, maafkan aku aden,"ucap Sura yang masih kesal, "hmm kalau begitu, kenapa engkau berpikir bahwa tidak membunuh Sakra akan bermanfaat bagi rencana kedepannya mas Bagas,"ucap Amra, "sebenarnya ini masih merupakan prediksiku, tapi pasti ada alasan kenapa Sakra begitu disegani oleh para Ishvara dari negara-negara yang dirumorkan akan bergabung ke aliansi Vaikunta,"ucap Bagas, "apa itu,"tanya Amra, "aku belum tau, aku tidak lama tinggal disini, kau mau membantuku kah Alim,"ucap Bagas, "Sakra ya, seperti yang kita tau dia punya pasukan yang sangat besar yang disebut swargasena, dan itu terdiri dari beberapa divisi termasuk apsara yang pernah kukalahkan dulu, mungkin rata-rata dari mereka bukan seorang maharathi waktu itu tapi masalahnya bukan disitu melainkan seberapa cepat mereka bisa dibentuk, orang-orang yang dijadikan bagian dari swargasena adalah orang-orang yang menjalani ritual pemberkatan dimana mereka akan diberikan tanda yogi seperti yang ada didadaku ini, prosesnya hanya perlu sehari dan apabila dibimbing oleh orang yang tepat maka mereka bisa menjadi pemilik energi yogi hanya dalam beberapa hari saja dan itu berarti seluruh warga bisa diolah menjadi pasukan dengan sangat cepat meski ya metode ini beresiko dan hanya satu persen orang yang akan mendapatkan kendali atas tenaga yogi, tapi jumlah penduduk akan bertambah dengan kecepatan tinggi dan jika waktu pelatihan hanya perlu beberapa hari saja maka personel militer Devaloka harus diwaspadai karena jumlah pasukan mereka yang tidak main-main, selain itu ada juga sanjivani yang memungkinkan Sakra untuk melakukan ritual pemanggilan personel militer dari alam kematian dan itu berarti orang-orang seperti Ishvara dimasa lalu bisa dibangkitkan juga inilah masalah yang sangat pelik untuk dihadapi, kekuatan militer Sakra seperti tidak ada batasnya, karena itu meski tidak pernah dimasukkan kategori orang terkuat tapi dia selalu menjadi seseorang yang sangat berbahaya, selama ini aku berusaha mempelajari ulang tanda yogi dan membagikannya, tapi tak ada metode aman untuk melakukannya sehingga binatang percobaannya mati semua, entah itu karena stress selama prosedur transfer atau stress karena over informasi saat dilepasliarkan, "ucap Alim, "aku Shifa, izin berpendapat, kalau begitu tinggal selangkah lagi agar dirimu bisa melakukan transfer tanda yogi dan itu adalah kontrol, ingat Alim, dulu dirimu dan diriku juga merasakan sakit dan stress berlebihan karena otak kita dipaksa berpikir oleh energi yogi yang belum terkendali, tapi ada metode untuk mengendalikan itu, katamu Sakra pernah datang padamu untuk menstabilkan tanda yogimu tapi kebenarannya adalah engkau dapat sepenuhnya mengendalikannya saat ujian kelulusan yaitu dengan melakukan praktik meditasi, itu tidak mungkin dilakukan pada hewan karena insting mereka untuk mencari makan tapi pada manusia sangat mungkin, tapi ada metode kedua yaitu menggunakan obat-obatan, keluargaku sangat ahli dalam menyusun ramuan penenang itu sehingga diriku juga sanggup mengendalikan energi yogi, bahannya cuma kunyit dan susu, itu bisa membantu meditasi dan pada akhirnya mengontrol tanda yogi, tapi ini hanya untuk menekan pengaruh sementara saat proses pengendalian dan usaha memfokuskan pikiran masih diperlukan,"ucap Shifa, "eh bisa begitu, hmm aku akan uji coba dulu sih, baiklah apa ada pendapat lain,"ucap Alim, "umm Alim, izin bertanya, kalau susunan kekuatan kita sendiri bagaimana,"tanya Irene, "mungkin aku saja yang akan jelaskan, satu hal yang kita unggul adalah suplai logistik, sistem agroteknologi yang kita kembangkan bersama sudah bisa menyaingi siapapun, kedua yaitu sukarelawan yang lebih masif karena berkembangnya kaum Yadawa selama kedatangan aden kesini, mereka mungkin merupakan faktor liar tapi sebagian besar dari mereka bergabung dengan kelompok kita karena menganggap bertani disini jauh lebih menguntungkan, terakhir adalah baru-baru ini dibangun jalur kosmik dari Jonggring Saloka tepat menuju tempat ini, wilayah yang kita sebut ksira sagara dan ini meningkatkan perekonomian di seluruh area ksira sagara dengan sangat masif bahkan mungkin bisa menjadi penyuplai pasukan kita yang kita sebut dharmasena,"ucap Amra, "ya itulah semua kekuatan kita saat ini, jujur saja yang terakhir itu sangat berguna, Ihsan sudah mendanai kita dan membangunkan jalur yang memungkinkan untuk terjadinya perubahan, mumpung ada momentum ini kita bisa melakukan perlawanan habis-habisan, yang harus kita lakukan sekarang adalah berusaha sekuat tenaga untuk menang,"ucap Alim dengan penuh keyakinan.

Lihat selengkapnya