Dentuman-dentuman keras terdengar dari puing-puing bagunan tanda bahwa duel antara Shifa dan Dira masih berlangsung tendangan dan pukulan dari keduanya mengarah ke badan mereka berdua dan sesekali bertemu di udara dan menimbulkan gelombang kejut yang menggetarkan tanah, melihat hal itu Dira segera mengarahkan pukulannya ketanah kemudian membalikkannya kearah Shifa yang memotongnya dengan laser darah lalu dengan cepat Shifa mendaratkan lututnya ke muka Dira dan memanfaatkan waktu Dira terpental untuk menghela napas dan menstabilkan pijakannya untuk melaju kearah Dira, "kekuatan anak ini sangat cepat pulih, badan atletisnya itu bukanlah omong kosong," pikir Dira sambil menyetrum dada Shifa sampai Shifa memuntahkan banyak darah tapi bukannya berhenti Shifa malah menggunakan darahnya untuk digerakkan menyayat-nyayat tubuh Dira, "elemen air tingkat tinggi untuk memanipulasi darah ya," pikir Dira sambil membuat belati dari listriknya dan mengarahkannya ke dada Shifa yang bisa membelokkan arah serangan Dira dan menyeruduk kedepan mendorong Dira sampai menghantam bumi lalu menancapkan kuku-kuku tajamnya ke perut musuhnya itu dan memompa cairan anastesi dengan elemen airnya sampai Dira mulai kehilangan kesadaran akibat overdosis dan mengakhiri duel mereka, "pertarungan yang bagus nyonya indrani Dira," gumam Shifa sambil memandang langit yang kacau akibat pertarungan Sakra dan Seno melawan Alim yang secara mengejutkan dapat mengimbangi mereka berdua bahkan berhasil mendaratkan beberapa pukulan keras, melihat itu Shifa hanya tersenyum tenang dan menjatuhkan tubuhnya ketanah untuk beristirahat sementara, "orang-orang itu membutuhkan bantuanku, aku harus bangkit dan kembali bertempur," pikir Shifa sambil perlahan berdiri meski sinar dimatanya sudah mulai pudar akibat kerusakan parah pada tubuhnya yang sedang beregenerasi sehingga nyala dimatanya mulai kembali secara perlahan bersama tubuhnya yang juga mulai pulih jauh lebih kuat dari sebelumnya, segera setelah kekuatannya stabil dia melesat keatas dan menyadari kalau Bagas juga sedang melakukan manuver yang sama sambil menahan berjuta-juta pasukan musuh hanya dengan pedangnya sekaligus, saat itulah Shifa menyadari gundukan mayat yang menjadi korban dari tebasan Bagas sebelumnya, melihat hal itu Shifa segera memanggil kembali kampaknya dan terus melesat menuju Alim yang dari tadi bertempur sendirian melawan Sakra dan Seno hingga akhirnya Shifa dan Bagas datang dan menyeruduk kedua lawan Alim itu sambil membawa gelombang pasukan musuh yang dipimpin oleh para apsara termasuk Dio dan Nel yang mengikuti Bagas kesana namun Alim dengan cepat langsung bisa merespon dengan memberikan bombardir tinjunya yang membentuk hujan meteor akibat dia campur dengan elemen magma, "eh kenapa putri Shifa ada disini, mana Dira, apakah Dira dikalahkan," pikir Sakra saat menerima serudukan dari Shifa yang terus mendorongnya membentur bombardir pukulan magma dari Alim hingga akhirnya Sakra membalikkan badannya dan menyaksikan Dira terkapar tidak berdaya bersimbah darah, "nampaknya aku tidak bisa melanjutkan bertempur, maaf Sakra, aku tak mampu bertarung lagi, anak-anak ini sudah melampaui diriku," pikir Dira saat menatap mata Sakra dengan sisa kesadarannya sebelum akhirnya pingsan, menyaksikan hal ini Sakra mengamuk melepaskan teknik bhutaraj miliknya sampai memenuhi langit dengan makhluk aneh yang kemudian digunakannya untuk menyerbu Alim, Shifa dan Bagas, saat itu Alim dan Bagas bisa dengan mudah menembus pasukan bhutaraj milik Sakra namun tidak dengan Shifa yang kelelahan sehingga Alim harus membantunya dengan membakar teknik itu namun seluruh medan tempur dipenuhi dengan keputusasaan karena bhutaraj yang ada di mana-mana, "teknik apa ini Alim," teriak Bagas sambil terus memotong bhutaraj, "bhutaraj, teknik yang bisa membuat seseorang mengubah energinya menjadi makhluk hidup atau sebaliknya, meskipun makhluk yang dihasilkan akan sangat aneh," ucap Alim saat tiba-tiba Sakra memusatkan makhluk aneh miliknya di jemarinya lalu menembakkannya pada Alim yang waktu itu sedang menggendong Shifa sehingga tak sempat menghindar dan mengenai kakinya yang langsung dia regenerasi, "aku perlu serius," pikir Alim sambil perlahan memanifestasikan aura hitam ke seluruh medan tempur dan membentuk avatar energinya, "mrityu sanjivani," ucap Sakra yang mengumpulkan pasukan bhutarajnya membentuk banyak sekali mayat hidup, "cih, hanya ini yang bisa kubangkitkan tanpa persiapan," pikir Sakra saat membangkitkan jutaan pejuang dari masa lalu, "Alim!!, apa itu, kenapa orang-orang yang kukira sudah mati itu ada disini," ucap Shifa, "tenanglah Shifa, tak ada satupun Ishvara yang dia bangkitkan saat ini, tanpa satupun persiapan dia hanya akan bisa membangkitkan pejuang-pejuang lemah," ucap Alim sambil membuat sepasang tangan lagi lalu menepukkan tangannya dan mulai menstabilkan avatar energinya hingga muncul wujud empat tangannya yang sudah bersenjata lengkap, "membangkitkan sekelompok orang-orang lemah takkan membuat dirimu memenangkan pertempuran melawanku Sakra!!!," teriak Alim yang berdiri didalam avatar energi sempurnanya yang berukuran sebesar gunung lengkap dengan energi yang membentuk kulit dan rambutnya lalu tanpa aba-aba Alim mengalirkan kekuatan yoginya dan mencampurkannya dengan avatarnya, "apa itu," pikir Sakra saat menyaksikan avatar energi yang sedang berubah bentuk, "wahai indra, rasakanlah wujudku yang berkuasa, avatara kresna," ucap Alim saat aura kosmik yang bercahaya mulai terpancar dari avataranya sehingga medan tempur jadi terang benderang namun Sakra tidak tinggal diam, dia mulai menyerap kembali energi dari tanda yoginya yang dia berikan dimasa lalu dan memperkuat tubuhnya berkali-kali, namun anehnya Alim meski sedikit energi yoginya juga terserap tidak bergeming dan malah menstabilkan tanda yogi ditubuh Shifa, "tenanglah Shifa, kau tidak akan kehilangan kekuatanmu," ucap Alim sambil memperbaiki tanda yogi ditubuh Shifa dan seluruh pasukannya, "bagaimana caramu untuk menolak penyerapan ulang energi yogiku," teriak Sakra, "harusnya dirimu sudah mengetahui kalau aku juga menyerap tenaga yogi secara alami, sebelumnya kuucapkan terimakasih padamu Sakra karena telah memberikanku jalan untuk menjadi lebih kuat," ucap Alim, "jadi ini alasan kenapa diriku was-was selama ini, dia adalah yogi alami yang menggunakan tanda yogi untuk menyimpan energi yogi yang diserapnya sebelumnya," pikir Sakra yang berubah menjadi monster yang sangat besar akibat menyerap ulang seluruh energi yogi yang dia berikan sebelumnya, "jadi kau sudah mengantisipasi hal ini sebelumnya," tanya Sakra, "tidak, aku hanya melatih tenaga yogi secara alami untuk memperkuat mode yogiku berkali-kali lipat, sekarang energi yogiku sudah bersih," balas Alim yang memasang kuda-kuda saat wujud Sakra mulai berubah menjadi awan dengan tegangan sangat tinggi, "apa mereka berdua punya kekuatan tak terbatas, bagaimana cara mereka mendapatkannya, aku tak sanggup merasakan puncak kekuatan mereka," pikir Shifa saat Alim mulai melepasnya dari gendongannya, "do'akan kemenanganku Shifa," ucap Alim saat melesat kedepan dan beradu serangan dengan Sakra dan menimbulkan ledakan energi yang meluber ke segala arah dan meretakkan dimensi, "semoga engkau menang sayangku dan mencapai tujuanmu," gumam Shifa yang mulai tenggelam dan kehilangan kesadarannya dalam luapan energi kosmik akibat benturan energi keduanya, untung saja Alim masih sempat membuat satu atmasena untuk menyelamatkan Shifa, "Bagas!!!, ayo kita kalahkan sisa musuh," ucap atmasena Alim yang melesat keluar dari retakan dimensi membawa Shifa yang pingsan ditangannya sambil mengeluarkan ratusan atmasena lain, "dapat dimengerti," balas Bagas sambil menyalakan pedangnya dan merangsek kedepan melawan Seno, para swargasena dan apsara yang kehilangan tanda yogi mereka sementara wujud asli Alim masih bertempur habis-habisan melawan Sakra.