Pertarungan antara Alim dan Sakra berlanjut ke dimensi lain yang terbentuk akibat benturan ganas dari energi mereka, "cih, jadi begini ya rasanya terlempar ke dimensi lain akibat benturan energi yang tidak terkendali," pikir Alim sambil memusatkan ulang kontrol energinya dan mulai kembali menyerang, dia melepaskan sudharsana menuju kepala Sakra hanya untuk dihindari dan dibalas dengan sambaran petir yang sangat keras dari bajra Sakra yang berhasil menggores tangan avatar Alim yang tidak peduli dan terus melaju melayangkan tebasan pedang yang berhasil ditahan oleh Sakra dengan pedangnya namun hal itu diikuti dengan hantaman gada yang begitu kuat sehingga Sakra terhempas, tak tinggal diam Alim membentuk puluhan meriam batu yang membesar dan menangkap tubuh Sakra, tak berhenti sampai disitu Alim segera menghujani batu yang sudah menjadi planet itu dengan laser air yang berhasil melukai Sakra, "orang ini sangat digdaya, diluar tempat ini atmasenaku sedang membantu yang lain bertempur melawan Seno, para apsara, para swargasena dan pasukan sanjivani, kurasa memang benar julukannya sebagai manusia paling berbahaya," pikir Alim saat melihat Sakra mulai menerobos keluar dari penjara planet buatan Alim dan menggunakannya untuk menembaki Alim memakai api dari tinjunya dilanjutkan dengan laser air untuk memotong Alim yang berhasil mengimbangi dengan laser airnya sendiri meski pada akhirnya tekanan panas dari api Sakra sebelumnya membuat laser air milik Sakra sedikit lebih lemah dan pertahanannya bisa ditembus, setelah itu Alim langsung melesat kedepan dan meninju muka Sakra sekuat tenaga hanya untuk menyadari kalau Sakra membelah tubuhnya menjadi banyak kepingan yang tumbuh jauh lebih cepat dari sebelumnya, "hhh kesadaran selular itu cukup merepotkan," pikir Alim saat mengokang busurnya yang dia isi dengan mantra bhargavastra, "kau adalah virus yang perlu kukendalikan Sakra, mengamuklah bhargavastra," pekik Alim saat melepaskan bhargavastra yang segera berganda dengan sangat cepat membentuk hujan senjata yang membombardir kloning Sakra, namun sebagian yang masih bertahan melepaskan banyak sekali bhutaraj ke tempat itu, "apa engkau berusaha untuk mengalahkan manusia abadi seperti diriku, masih terlalu dini nak," ucap Sakra yang tubuhnya mulai bercahaya, "tapi pertumbuhan anak ini memang luar biasa, aku harus segera mengakhiri duel ini," pikir Sakra sambil melesat kearah Alim dan memberinya tendangan keras namun Alim dan avatarnya tidak bergeming dan melemparkan kembali Sakra sambil meracik janardana berelemen termal dan melepaskan sudharsana keatas yang berputar sangat cepat sambil terus memancarkan api dan membuat seluruh tempat itu terang benderang dan sangat panas, "elemen tingkat dua ya!?, mengerikan juga, aku saja baru bisa memakai elemen tingkat dua saat akan menikah, tapi sekarang sedikit berbeda," pikir Sakra sambil membuat elemen uap dan mengalirinya dengan listrik sehingga membuat elemen awan yang dia alirkan ke bajranya dan segera dia gunakan untuk melepaskan bom awan yang perlahan memenuhi tempat itu dengan tekanan dan sambaran demi sambaran energi murni yang meretakkan avatar Alim hingga akhirnya Sakra menembakkan laser awan dan sepenuhnya menghancurkan avatar Alim yang ternyata juga memanfaatkan pecahan itu untuk membuat atmasena dirinya sendiri, "lihatlah apa yang kau lakukan untuk meniru sebagian kecil kekuatanku nak, tundukkan kepalamu pada penguasamu, indra yang perkasa," ucap Sakra sambil membuat beberapa bom bhutaraj yang dia luncurkan kepada Alim, melihat hal itu Alim dan seluruh bayangan atmasenanya segera memanifestasikan ulang avatar kresna miliknya dan memperkuatnya dengan barir energi dan menstabilkan lagi dimensi yang retak sebelumnya, mengembalikan mereka ke dimensi awal, saat itulah Alim langsung mengontrol kembali energinya dan menembaki Sakra dengan meriam api dan batu, "bukankah wajar kalau kita terus belajar, apalagi yang kau lihat sekarang ini adalah anak kecil yang penuh rasa penasaran," ucap Alim sambil membuat ulang janardana miliknya untuk ditembakkan kearah Sakra yang menghindari sambil membelokannya dengan naga raksasa yang dia buat dengan menggabungkan beberapa monster bhutaraj miliknya, "hmm jadi bisa sejauh itu teknik itu dikembangkan, meski naga tadi hancur tapi tetap saja itu bisa sedikit membelokkan arah janardana," pikir Alim saat beberapa naga bhutaraj menangkap avatarnya dan saat itulah Alim memanaskan wujud avatar miliknya menggunakan barir elemen termal hanya untuk menyadari kalau Sakra sedang mengokang busurnya dengan aindrastra yang dilepaskan bagai hujan tombak petir yang meretakkan avatar Alim namun Alim terus memperkuatnya sehingga tidak hancur lagi sambil mempersiapkan vaishnavastra di busurnya, "melesatlah vaishnavastra," ucap Alim saat astra berkecepatan tinggi itu melesat lurus dan memotong tangan Sakra sampai musnah karena panas yang ditimbulkan gesekan vaishnavastra dengan udara tipis di angkasa, Alim belum selesai, dia kembali mencoba membentuk elemen termal miliknya lalu membentuk janardana dengan itu namun sekali lagi Sakra memampatkan elemen awan miliknya dan menggabungkannya dengan bom bhutaraj untuk diadu dengan serangan Alim yang akhirnya keduanya saling menembakkan serangan mereka dan menimbulkan ledakan yang sungguh mengerikan dan sempat melukai Alim dan Sakra meski keduanya tidak bergeming dan terus berusaha maju sementara pasukan yang bertarung didekat mereka terdorong keluar akibat benturan itu, Sakra dan Alim tak berhenti bertarung, Sakra mengeluarkan ribuan tangan untuk menyerang Alim yang merespon dengan memotongnya dengan pedang yang dia lapisi dengan api agar Sakra tidak bisa beregenerasi tapi percuma saja, dari belakang Sakra terus membelah diri dan melepaskan beberapa benang pemotong yang direspon Alim dengan memunculkan beberapa atmasena lagi yang terus dia gandakan sampai jumlahnya sama dengan Sakra dan semua kloningnya meski Alim tak berhenti sampai disitu dan terus meningkatkan jumlah atmasenanya untuk melayangkan beberapa tebasan panas kearah Sakra, namun Sakra membalasnya dengan bom bhutaraj miliknya dan menghancurkan serangan Alim sekaligus mengenai Alim dan membuat avatarnya hancur dan melukai Alim, tapi dia tidak berhenti, Alim terus merangsek maju dan menghantam Sakra dengan gadanya sambil kembali memanifestasikan avatarnya, lalu kembali menyerang Sakra yang membesar dan menangkis serangan demi serangan Alim, tak kehabisan akal Alim membentuk api hitam di tinjunya dan membombardir Sakra dengan itu meski Sakra sempat menembakkan beberapa monster raksasa yang mendorong Alim, "apa-apaan anak ini, pertumbuhan kekuatannya tidak masuk akal, bukannya diriku sudah meningkatkan pertumbuhan kekuatanku sekuat tenaga," pikir Sakra sambil menghujani Alim dengan bom bhutaraj, "kau sudah hidup terlalu lama Sakra, aku masih perlu kekuatan dan pengaruhmu untuk mengendalikan sepenuhnya Devaloka," pikir Alim sambil menahan bom bhutaraj dengan mengadunya memakai janardana, saat itu juga Alim menggabungkan beberapa avatarnya dan membuatnya semakin tangguh untuk membalas Sakra dengan tinjunya, mata Alim menyala dengan sangat kuat saat semua energinya mengalir semakin baik, "anak ini tidak biasa, mungkin dialah orangnya, pemimpin Vaikunta, mungkinkah dia orang yang pantas melakukannya, menjadi Vishnu, ahh tidak, mana mungkin sebuah aliansi antar negara dipimipin oleh anak kecil," pikir Sakra sambil menangkis serangan Alim dan menendangnya menjauh, namun Alim segera kembali berdiri dan memulihkan kekuatannya lalu menembakkan tinju api kearah Sakra yang membalas dengan tinju berlapis petir miliknya, memanfaatkan momentum itu Alim melesat keluar dari avatarnya dan menendang Sakra sekuat tenaga, "grrrhh, apa aku kalah!?, belum, aku masih sadar, bukankah masih ada klonku, eh mereka sudah habis, anak ini mengalahkan semuanya, pasukan sanjivani milikku juga sudah terpojok," pikir Sakra saat menyaksikan Alim berjalan kearahnya dan melepaskan semua atmasenanya, "menyerahlah Sakra, terima saja pengampunan dariku dan jadilah indra dibawah perintahku," ucap Alim yang dibalas dengan pukulan keras dari Sakra meski Alim berhasil menahan dan mementahkannya, "aku takkan sudi menyerah pada bocah ingusan sepertimu Alim, mana paham kau seperti apa Dunia bekerja, kau hanyalah pembual yang penuh dengan mimpi," teriak Sakra sambil terus menyerang Alim yang hanya menahan serangan demi serangan Sakra, "kemenanganku bukan menghabisimu Sakra, kemenanganku adalah menaklukkan kekuatanmu," pikir Alim sambil terus menangkis serangan Sakra dengan kedua tangannya.