"Grrrh, ampuni aku nareshwari, aku takkan mengulangi perbuatanku, maaf," teriak seorang pemuda yang dipenuhi luka saat tangan dari seorang wanita menggenggam kepalanya, "maaf rani Shafa, aku takkan mengganggumu lagi," ucap pemuda tadi saat wanita tadi yang ternyata adalah Shafa perlahan memutar kepalanya sampai putus, "ini yang terakhir, dasar para lelaki bejat, beraninya mereka mencoba menyentuhku saat tidur, kalau mereka memperlakukan seorang ratu seperti itu bagaimana dengan wanita lain, padahal aku baru saja menyembelih sapi untuk makanan Ihsan dan orang-orang keraton nanti, hhh aku harus lanjut menyiapkan makanan, dagingnya belum kukuliti, belum lagi kumasak, kalau steak lagi mungkin Ihsan bakal bosan," gumam Shafa saat berjalan melewati beberapa mayat pemuda yang segera dia bakar habis sebelum akhirnya melompat tinggi menuju keraton Suralaya.
Setibanya di keraton, Shafa segera untuk melanjutkan pekerjaannya, terlihat beberapa orang membantunya disana sedang membersihkan daging, "sudah selesai rani!?, bersihkan pakaianmu dulu baru lanjut menyentuh makanan," ucap Lina tepat sebelum Shafa menyentuh daging, "hmm baiklah," ucap Shafa, "jangan sering-sering bertindak impulsif begitu rani," ucap Lina sambil memotong daging, "baik, maafkan aku," balas Shafa sambil berjalan menuju pemandian pribadinya.
Beberapa setelah itu Shafa yang baru selesai bebersih diri kembali ke dapur untuk memasak saat Ihsan yang baru saja pulang dari patroli pagi hari menunggu dilorong keraton, "Shafa, apa dirimu sudah dengar tentang selesainya misi penaklukan indra," tanya Ihsan, "iya Ihsan, aku dengar kok, sayang sekali Shifa tidak bisa pulang, adik-adik sampai harus engkau pindahkan ke tempat yang banyak pengikutmu," ucap Shafa, "aku ingin mereka lebih dekat dengan sekolah sekaligus menjauhkan mereka dari konflik yang mungkin terjadi kalau wilayah yang kupimpin sekarang ini makar," ucap Ihsan, "jum'at besok adalah hari penobatanmu menjadi seorang Ishvara, apa semuanya sudah lengkap!?," tanya Shafa, "sudah," balas Ihsan, "lalu bagaimana tentang surat tantangan dari banyak negara itu, mana yang akan kau terima," tanya Shafa, "Reksanara, kalau kita bisa mengimbangi atau bahkan mengalahkan tantangan mereka maka Jonggring Saloka akan dianggap sebagai negara yang sangat digdaya mengingat mereka juga memegang dua navagraha, Sukracarya dan Brihaspati, persiapkan dirimu Shafa, kau akan menjadi salah satu jendralku didalam konflik antara dua negara," ucap Ihsan sambil berjalan pergi, "baiklah prabhu," gumam Shafa sambil meneruskan langkahnya menuju dapur.