Rabu, 1 mei 2013, kalasena dan mitrasena memasuki medan pertempuran bersiap untuk saling beradu serangan, saat itu Ihsan dan Adam maju ketengah medan laga lengkap dengan persenjataan mereka, lalu keduanya mempersiapkan instrumen perang mereka, sebuah genderang tangan milik Ihsan dan terompet kerang milik Adam, "sebuah kehormatan bagiku bisa menerima tantangan darimu, Exelente Nostradamus," ucap Ihsan sambil mengangkat genderang perangnya, "nampaknya memang hanya kematian yang akan membungkam dirimu Mahadewa Ihsan," balas Adam sambil memposisikan shankanya di mulutnya, "kita lihat saja nanti," ucap Ihsan sambil menyeringai lebar dan mulai membunyikan genderangnya yang segera disambut oleh shanka Adam lalu kedua pasukan turut membunyikan instrumen perang mereka yang membisingkan medan laga, tak berapa lama setelah itu Ihsan menembakkan bholenath dari jarinya kearah Adam yang menangkalnya dengan tembakan elemen debu miliknya yang menimbulkan dentuman keras tanda dimulainya pertempuran, infanteri pasukan kalasena segera maju mendobrak musuh dengan trisula mereka dan segera dibalas dengan pukulan keras dari gada infanteri pasukan mitrasena disusul dengan hujan amunisi dari kedua sisi pasukan yang memakan banyak korban, mengerti akan keberadaan artileri musuh pasukan kavaleri kalasena segera melesat kedepan membabat musuh, meski pada akhirnya sebagian besar kuda-kuda mereka harus terhenti akibat kavaleri berat dari pasukan mitrasena, hal itu segera diperparah dengan dinyalakannya bajra pasukan kalasena yang membuat langit badai tanda dari pasukan kencana untuk maju dan memberikan banyak sekali kekacauan ditengah sambaran demi sambaran petir dari bajra yang dinyalakan, hingga akhirnya muncul juga para matrika yang menggerakkan tanah untuk mengacaukan pijakan musuhnya, meskipun pada akhirnya pasukan kencana berhasil menghancurkannya dengan mulai mengeluarkan astra dari busur mereka. Sementara itu dilangit Ihsan dan Adam masih beradu serangan baik jarak dekat maupun adu tembakan dari jarak jauh yang menimbulkan retakan demi retakan di udara, "hmm, pasukannya kuat juga, kupikir mereka akan biasa saja," pikir Adam sambil menyiapkan laser elemen debunya, "elemen tingkat tiga itu sangat meresahkan, aku tak menyangka gabungan angin, api dan tanah akan sekuat ini, apapun yang terkena akan dimusnahkan sampai menjadi debu, nampaknya disini hanya aku yang bisa menahan dampak pemusnahannya," pikir Ihsan yang segera menghantam laser elemen debu itu dengan bholenath miliknya, sebelum akhirnya dari belakang dia terkena panah yang melukainya sehingga Adam bisa merangsek maju menendang dada Ihsan yang menahan dengan kedua tangannya, "terimakasih guru," ucap Adam, "fokus pada musuh tuan," balas Kevin sambil menarik kembali busurnya dan menenbaki Ihsan dengan anak panah sambil terus meluncur kebawah dan menghantam tanah dengan sangat keras, saat itu Ihsan segera mengaktifkan rajanetra miliknya dan menyemburkan darah ke muka Adam yang melesat kebelakang namun darah tadi menggumpal dan mulai membanyak, "dia akan membentuk avatar nampaknya," ucap Adam sembari mengaktivasi peningkatan netra miliknya untuk melihat struktur energi daru gumpalan tadi yang sekarang membentuk daging dan tulang, "itu menjijikkan, tak seperti avatar yang pernah kulihat sebelumnya yang merupakan energi padat, ini avatar yang terbentuk dari sel tubuh," ucap Kevin saat tiba-tiba Ihsan mengeluarkan dua tinju tulang untuk menghempaskan mereka berdua, Adam berhasil menghindari serangan itu namun Kevin terkena dampaknya dan mengalami luka fatal yang meremukkan tulang-tulangnya, "mata itu, tak salah lagi, itu satyanetra, itu akan memulihkan segala macam energi setiap seribu shiv berbanding deretan aritmatis, membuat energinya tak akan pernah habis, kecuali aku merusak sistem energinya, tapi aku harus ingat kalau dia adalah Ishvara, dia pasti memiliki lebih dari perkiraan dasar," pikir Ihsan tepat ketika Adam membombardirnya dengan elemen debu yang berhasil ditahan oleh Ihsan dengan avatarnya yang tumbuh semakin kuat seiring waktu, "mengkondisikan avatarnya agar jadi lebih kuat seiring waktu dengan mengorbankan performanya diawal rupanya, anak yang menarik," pikir Adam sebelum akhirnya membentuk banyak meteor di angkasa lalu dilepaskan sambil dilelehkan menjadi magma yang melelehkan tanah ketika mengenainya, "cih, kau menggunakan opsi destruktif untuk menghancurkan pasukanku ya, sayangnya diriku juga bisa melakukannya," teriak Ihsan sambil membuka mata ketiganya dan menyemburkan laser bholenath yang luar biasa darinya sebelum akhirnya berubah merah akibat dia ubah energinya menjadi energi tamasik yang segera melapisi dirinya dengan aura merah darah pekat saat dia melesat kelangit menuju Adam dengan pukulan keras yang dia arahkan pada Adam yang menahannya dengan kakinya, "bagaimana ceritanya manusia buas seperti dirimu menjadi seorang Ishvara, sungguh menjijikkan," ucap Adam sembari memanggil tombak terbang miliknya dan mengarahkannya kepada Ihsan sambil mengubahnya menjadi ribuan pisau daun yang sempat menggores kulit Ihsan meski pada akhirnya Ihsan kembali memanifestasikan avatarnya untuk menggenggam dan melemparkan Adam menjauh meski pada akhirnya Adam malah memanfaatkan kesempatan itu untuk mengubah bentuk tombaknya menjadi ribuan belati yang menghujani Ihsan, untuk menangkal hal itu Ihsan memanggil trisula miliknya dan menangkis semua belati tadi dengan trisulanya hanya untuk menyadari bahwa belati tadi segera dikendalikan lagi oleh Adam untuk menyerang Ihsan dari belakang dan kembali ke tangan pemiliknya dalam bentuk tombak, "jangan menahan dirimu nak, aku dengar kau pernah bertempur dengan Yasha, anak itu memang meresahkan ya hahaha," ucap Adam, "cih, kau mengatakan itu seolah tak bisa mengalahkannya," balas Ihsan, "hhh tapi dia menantang diriku berkali-kali, berpikir bahwa dia bisa merebut kekuasaan sebagai Tsar, manusia terkuat di Reksanara," ucap Adam sambil melepaskan badai pasir dari kakinya lalu mengarahkannya pada Ihsan dalam bentuk gelombang raksasa yang segera dibalas Ihsan memakai yagya bholenath miliknya yang melelehkan pasir-pasir itu begitu mengenainya, "ayolah nak, aku tau dirimu masih belum serius melawanku, mana energi yogimu dan mana kekuatan tantramu yang tersohor itu, kalau kau meremehkan diriku maka jangan salahkan aku jika engkau mati," ucap Adam, "hah!??, mana ada orang mati bisa protes, lagipula kau juga belum menggunakan semua kekuatanmu, baru satyanetra saja, belum menggunakan tantra dan yogi juga," balas Ihsan sambil menyalakan kekuatannya lebih besar lagi, "hahahaha, dasar anak lucu, aku sedang serius menghadapimu dari tadi, tapi kau akan melihat sedikit kemampuanku, raga mantranam, Deva," ucap Adam saat tubuhnya menyala jingga dan bergerak sangat cepat kedepan Ihsan lalu menendangnya dengan sangat keras sampai matanya memutih, "hmm, dia bisa menahan tendanganku di mode deva, aku harus berhati-hati, dia mungkin akan sangat adaptif," pikir Adam saat menyaksikan Ihsan sudah berdiri lagi, "salah satu transformasi dari raga mantranam rupanya, mode deva ya, lumayan juga, meski awalnya aku ingin melihat mode ashura yang berwarna ungu, tapi ini sudah lumayan, nomor 2 terkuat dari lima, tapi tetap saja aku ingin melihat yang lain, mode gandharva, bhoota atau tiryaka akan menarik," ucap Ihsan, "hmm kau menarik sekali tapi inilah yang kukuasai, sebuah teknik dapat menjadi kuat apabila penggunanya mahir," ucap Adam saat mengkonsentrasikan aura jingganya untuk membuat berbagai senjata yang dia gunakan untuk menghujani Ihsan yang saat itu melindungi dirinya didalam rangka avatarnya, "hmm aku juga sedang membuat cabang baru bernama veera, tapi aku perlu sampel yang lebih banyak mengenai raga mantranam, ini jurus yang sangat menarik, aktivasi otot akan membuat penggunanya memakai mode ashura, Deva dengan aktivasi tulang, sel lemak untuk Gandharva, sel neuron untuk mode Bhoota dan aktivasi sel hormonal untuk mencapai mode tiryaka, tapi belum ada yang memakai darah, padahal selnya sangat banyak dan mudah direplikasi, apa yang membuatnya tidak dipakai," pikir Ihsan sambil menahan dan menghindari serangan demi serangan Adam kemudian kembali saling serang.