Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #84

Envy

"Hhh kenapa mereka berdua bekerjasama sebaik itu, bukannya kekuatan mereka terpaut cukup jauh," pikir Adam saat menyaksikan Ihsan dan Shafa mulai mensinergikan serangan demi serangan mereka berdua untuk membantai pasukan Reksanara, saat itulah Salsa mengkomando para matrika untuk menyerang Ihsan dan Shafa, "Shafa, sinkronkan avatar kita," ucap Ihsan sambil membentuk avatarnya untuk melindungi sang kekasih, "hah??, memangnya bisa!?," tanya Shafa, "belum tau, tapi kan energi bisa dikombinasikan, dulu aku pernah melakukannya dengan cak Alim kan," ucap Ihsan sambil mengeluarkan beberapa anak panah dari busur pinaka miliknya, namun Shafa tiba-tiba murung, "itu Alim, sahabatmu dari kecil, jelaslah dia yang punya energi paling cocok dengan energimu, sedangkan aku wanita yang bahkan tidak layak lagi berada dikeratonmu," keluh Shafa, "walaaah malah mewek, coba aja dulu ratuku, kita harus mau mencoba untuk tau hasilnya, tenanglah, kalaupun nanti kita gagal, kita akan gagal bersama setelah berusaha," ucap Ihsan sambil membuat jauh lebih banyak atmasena dan menggunakan sinkronisasi tenaga yogi untuk membuatnya jauh lebih cepat membesar lalu menepuk pundak Shafa untuk mengalirkan sebagian energinya, "hmm fokus titik cakramu muladhara rupanya, pantas saja energimu sangat kasar, meskipun jumlah energimu tetap tidak main-main, bersiaplah Shafa," ucap Ihsan sambil menyalakan rajanetra miliknya dengan sangat kuat diikuti oleh Shafa yang mulai membuka mata ketiganya saat selubung energi membungkus mereka berdua namun tiba-tiba energi itu malah meledak dengan sangat keras menyisakan keduanya berdiri bersama, "eh!?, gagal!?, hahaha kau benar, kita belum sedekat itu Shafa, kembali ke rencana awal, hajar mereka semua," ucap Ihsan yang menyeringai ganas menyerang Adam yang dari tadi bertempur melawan pasukan atmasenanya, saat Ihsan datang dengan tiba-tiba dan meninjunya memakai tangan avatarnya hanya untuk ditahan menggunakan kedua tangannya, "hhh, pantas saja daritadi kau begitu lemah, hanya kloningan rupanya," ucap Adam sambil melepaskan beberapa bola elemen debu untuk melebur avatar Ihsan, namun meski Adam berhasil melakukannya, Ihsan masih merangsek maju sambil memasang tinju yang berlapis bholenath kearah Adam yang berhasil menangkis meski harus terdorong jauh, saat itu juga Ihsan mengaktivasi lebih jauh bholenath tamasiknya dan menggunakannya pada semua kloningan miliknya sambil menyempurnakan sistem tubuh mereka dengan daging dan darahnya lalu menembaki Adam dengan jemarinya sehingga terbentuk hujan energi diudara namun Adam berhasil menghalaunya dengan elemen debu berbentuk tembok, "hsssh yang mana yang asli, bagaimana cara anak ini menggunakan atmasena dengan sebaik ini," pikir Adam saat tiba-tiba sebuah tendangan memutar mengenai kepalanya, "hhh kekuatanmu tak relevan disini prajnaparamita, jadilah gadis baik dan jangan mencoba menentang Ishvara sepertiku," ucap Adam sambil memberikan hembusan angin yang kuat dengan tatapannya sehingga Shafa yang tadi menendangnya terjerembab ketanah, "aku harus membantunya, aku harus menjadi yang terbaik untuknya, kalau tidak dia akan meninggalkan diriku," gumam Shafa sambil berusaha berdiri meski masih dipenuhi darah, namun begitu dia berdiri beberapa matrika sudah terlihat mengarahkan tebasan padanya, melihat hal itu Shafa segera menahan dengan kedua pedangnya, "parvati tantra shaktimantra, mahishasuramardini, " bisik Shafa saat tiba-tiba tubuhnya memancarkan cahaya dan panas yang membuat udara berdesis serta tubuhnya yang berubah menjadi wujud wanita bertangan sepuluh yang kemudian segera membombardir musuh dengan pukulan api beruntun dari tangannya, "astalaxmi ratnam, veeralaxmi shastra," teriak Shafa saat awan merah mulai menyelubungi tubuhnya dan mulai dipadatkan untuk membentuk berbagai senjata, trisula, chakra, kendi air, busur panah, bajra dan lain-lain yang melengkapi kedua pedangnya saat Shafa mulai menari membantai musuh, "sarasvati gita, namaha," ucap Shafa sebelum akhirnya mulai mengeluarkan gelombang energi yang begitu kuat yang membuat banyak orang kesakitan sebelum akhirnya sebuah tinju besi dari Salsa bersarang diperutnya hingga Shafa kembali memuntahkan banyak darah dan tersungkur, "kau memang berisik prajnaparamita," ucap Salsa sambil menghentakkan tanah dan membuat pilar yang melemparkan Shafa kelangit dimana Ihsan berada, melihat hal itu Ihsan kembali menyembuhkan Shafa lalu memberikan tebasan angin yang sangat kuat kepada Salsa yang berusaha menghindar meski tangannya masih tertebas bersamaan dengan medan tempur dibawahnya, "grrrrh, tanganku terpotong begitu saja, apa pulak bumi yang terpotong ini," pikir Salsa saat tiba-tiba menyaksikan Ihsan berdiri dihadapannya menggendong Shafa yang terluka dan mengangkat jemarinya yang seketika membuat Salsa mengingat semua kekejaman yang dilakukan Ihsan kepadanya dimasa lalu, untungnya Adam sempat menyingkirkan Ihsan dengan tembok batunya, "kau tak apa-apa Salsa," tanya Adam, "aku tak masalah tuan, ini tidak akan menyakitkan," ucap Salsa sembari memulihkan tangannya, "panggil aku ayah seperti biasa anakku, ayo kita kalahkan mereka bersama-sama," ucap Adam yang kemudian langsung melesat kedepan untuk memberikan bogem mentah pada Ihsan yang menahannya dengan tendangan keras sambil menumbuhkan beberapa tangan untuk memegang persenjataan sambil terus menggendong Shafa sebelum akhirnya ditimpa dengan batu besar oleh Salsa, "hmm senang melihat ayah dan anak akur di saat sulit seperti ini," ucap Ihsan saat menahan hantaman batu dikepalanya yang hancur berkeping-keping sambil menurunkan Shafa untuk bertarung bersama, "dulu aku juga akur dengan ayahku, Ihsan benar, ini hanya obsesi, bukan cinta, seharusnya kalau ini benar-benar cinta maka orang-orang yang benar seperti ayahku takkan menderita karena perbuatanku," pikir Shafa saat turun dari gendongan Ihsan namun tiba-tiba saja Rio terlempar kearah mereka, "hssssh, 1 lawan 3 lagi, akan kutunjukkan pada mereka bagaimana caranya bertarung," teriak Rio sambil menyalakan moksanetra miliknya yang sekaligus mengaktivasi mode energi miliknya dan bersiap untuk melesat kembali kearah musuh yang datang menghampiri mereka bertiga, namun sebelum Rio melesat, Ihsan segera memegang pundaknya, "Rio, kita tetap bersama saja, opsi kita menipis saat ini," ucap Ihsan, "hhhh apa sih Ihsan, aku akan mengalahkan mereka bertiga, ngapain nahan aku sih," bantah Rio saat akhirnya menatap Ihsan yang tanpa keraguan maju didepan mereka, "saat ini mungkin aku adalah yang paling kuat disini, maka dengarkan aku, Shafa, Rio, kita akan mengalahkan mereka sebagai sebuah tim, tak ada instruksi tambahan, lakukan sebaik yang kalian bisa untuk saling bekerjasama," instruksi Ihsan memakai telepati sebelum akhirnya mengecil dan menghantam Adam yang ternyata bisa melihatnya karena latihan skill deteksi yang intensif, merespon hal itu Ihsan kembali membesarkan diri dan beradu jotos dengan Adam sambil mengeluarkan banyak serangga untuk mengaburkan pandangan musuh, sayangnya hal itu malah dimanfaatkan Kevin untuk menyerangnya, untungnya Shafa bergerak cepat untuk menghalau serangan sebelum akhirnya Rio membombardir musuh dengan peluru es, tak tinggal diam Salsa membuat banyak tebing tanah mencuat tinggi yang segera dihindari oleh Ihsan, Shafa dan Rio dengan terbang keatas, "hoo jadi sekarang kita akan tim melawan tim, menarik sekali bhairava," ucap Adam, "hhh namanya saja perang, ini masalah memenangkan sebuah pasukan, harga diri individu takkan dihitung disini, karena kita bergerak sebagai pasukan yang utuh," ucap Ihsan sambil tersenyum tipis penuh percaya diri saat fajar menyingsing sebelum akhirnya kembali beradu serangan dengan musuh bersama Shafa dan Rio.

Lihat selengkapnya