Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #85

Gluttony

"Hsssh, sampai kapan orang-orang kuat itu beradu, ini sudah lebih dari sehari dan mereka masih terus beradu pukulan, mana kuat banget pula," keluh Andre yang waktu itu sedang memimpin pasukan infanteri medis bersama Anas, "biarkan saja mereka, kita harus fokus ke pertarungan kita sendiri, angkat trisulamu, kita harus terus maju," ucap Anas sembari membabat pasukan didepannya dengan trisulanya sebelum akhirnya Andre turut mengikutinya.

Sementara itu ditempat Ihsan, "hmm pasukanku sudah berkembang pesat, tak lama lagi mungkin kita bisa mendominasi pertarungan," pikir Ihsan sambil mengeluarkan beberapa atmasena untuk melindungi Shafa dan Rio dari serangan Adam, "cih, pasukannya mulai meresahkan, pertumbuhan kekuatannya tidak masuk akal, aku harus segera mengubah strategi menjadi serangan total agar menghalau mereka berkembang lebih jauh lagi," pikir Adam, "Niko, Gracia, ubah strategi menjadi serangan total, aku serahkan pasukan pada kalian," teriak Adam yang segera diikuti Niko dan Gracia menyisakan Adam, Kevin dan Salsa menghadapi Ihsan, Shafa dan Rio, saat itu Ihsan membuka serangan dengan tebasan angin diikuti Rio yang melesat mencoba menghantam Adam yang berhasil memblokade Rio dengan perisai batu lalu dilanjutkan oleh Salsa yang mengubah arena pertarungan menjadi berbatu yang segera coba dilelehkan oleh Shafa, melihat Shafa kesusahan, Ihsan segera membantu dengan pusaran angin miliknya sambil mencoba menolong Rio yang dihempaskan oleh Adam sambil menyiapkan elemen debu untuk menyerangnya, untungnya Ihsan segera menyemburkan es untuk membekukan tangan Adam sambil memindahkan Rio dari jalur tembakan elemen debu yang melebur semua benda dijalurnya, lalu dengan cepat Ihsan mengeluarkan keris lurusnya dan menikam Adam yang bisa dengan mudah menangkisnya dengan gadanya, lalu dengan cepat Adam mengeluarkan sebuah tali yang terus memanjang saat dialiri energi lalu menggunakannya untuk mengikat Ihsan, namun dengan cepat Ihsan mengeluarkan keris berliuknya dan memotong tali tadi lalu menggunakan kesempatan yang singkat itu untuk kabur sebelum akhirnya Adam kembali mencoba menangkap mereka sehingga Ihsan langsung memanifestasikan avatarnya untuk melindunginya dan Rio, "Shafa, gunakan kemampuan laxmimu untuk membuat jerat," ucap Ihsan yang kemudian menyemburkan asap kearah musuh lalu meningkatkan suhunya hingga meledak, saat itu Shafa segera membuat awan merah panjang yang memadat menjadi berbentuk seperti benang, "Ihsan, tangkap," ucap Shafa sambil melemparkan benang energi itu pada Ihsan yang menangkapnya dan memasangkan keris lurusnya untuk kemudian dia ayunkan dengan cepat kearah musuh namun pijakannya segera dikacaukan oleh Salsa sehingga Ihsan harus melesat keatas, saat itu juga Rio membanjiri tempat itu sambil melesat keatas bersama Shafa, "mungkin ini saatnya, sattvam rajas bholenatha," gumam Ihsan sambil mengangkat satu tangannya kelangit membuat bola energi hijau raksasa sebelum akhirnya dia tembakkan kebawah menghantam Adam yang dengan susah payah mengatasinya dengan elemen debunya, "kenapa tiba-tiba berubah jadi sekuat ini, aku harus lebih serius memakai mode deva milikku," pikir Adam saat tiba-tiba membuat aura jingganya memenuhi langit dan membuatnya bisa menyerap cahaya jauh lebih baik untuk dia konversikan menjadi energinya sendiri, "sudah kuduga dia belum serius menggunakan raga mantranam miliknya, memang beginilah seharusnya jurus itu," pikir Ihsan saat tiba-tiba Adam sudah ada disebelahnya memukulnya dengan tinju elemen debu yang memberikan luka berat padanya dan membuat Ihsan terhempas sangat jauh keangkasa, "hhh aku nampaknya sudah menang, bagaimana gadis cantik, kau mau tinggal di istanaku atau tidak," tanya Adam sebelum akhirnya dikagetkan dengan gelombang tenaga tantra yang memenuhi angkasa, "jangan sentuh ratuku," teriak Ihsan yang suaranya bergema dilangit sebelum akhirnya tiba di medan tempur dengan mata merah membara sambil mengarahkan jarinya ke muka Adam dan menembakkan bholenath dengan sangat keras yang ditahan oleh Adam meski masih terhempas cukup jauh dan terluka berat, "anak edan, tiba-tiba saja dia mengaktivasi energi tantra, nampaknya aku juga harus menggunakannya," pikir Adam sambil membuka energi tantranya lalu kembali menyerang Ihsan yang juga sedang melesat kearahnya melayangkan pukulan kepipinya meski juga harus merasakan pukulan yang sama di pipinya juga yang membuat keduanya terpental lalu Ihsan merapalkan bholenath hijaunya dan menembakkannya sekuat tenaga dan dibalas dengan elemen debu oleh Adam yang menimbulkan tumbukan keras di angkasa, "aku harus menambahkan campuran tenaga sattvam dan rajas sekaligus untuk menyaingi jurusnya, padahal ini sudah menggunakan elemen debu, sejauh apa anak ini melatih dirinya, tunggu dulu, kalau dia fokus melatih atmasenanya semua jadi masuk akal, dia memperpendek waktu latihan dengan terus menerus memakai atmasena, itu alasan yang sangat masuk akal kenapa energinya sebesar saat ini dan penguasaan jurusnya sebaik ini, tapi itu harusnya sudah merusak fungsi tubuhnya dari sekian waktu lalu, apa sekarang dia hanya mengandalkan energinya untuk bertahan, hh kurasa memang itulah satu-satunya alasan," pikir Adam sambil menyaksikan semua kerusakan pada tubuh Ihsan, "pantas saja kau tidak banyak merasakan sakit saat kau kupukul, tubuhmu sudah serusak ini hah, kau hanya akan membunuh wanita itu jika kau memilikinya, semua sel yang hampir mati dalam tubuhmu itu sangatlah mengerikan nak, malam pertamamu dengannya mungkin akan jadi malam terakhirmu bersamanya," ucap Adam sebelum melaser Ihsan ketanah, "benar juga, kenapa aku tidak memikirkan kehidupan Shafa sebelumnya, apa ini alasan ayah dan ibunya menolak lamaranku, aku harus mencari cara untuk sembuh setelah pertempuran ini," pikir Ihsan sebelum kembali menyembuhkan lukanya dan kembali menyerang ditemani Shafa yang membawa beberapa senjata untuk membombardir Adam meski tak ada yang berfungsi dihadapan barir energi sang Tsar, hingga akhirnya Kevin menikam perut Shafa dengan pedangnya, "dia takkan mati tuan, tenang saja," ucap Kevin saat Shafa meringis kesakitan sebelum akhirnya Ihsan menghantam Kevin lalu mencincangnya hanya untuk menyadari bahwa setiap potongan tubuh Kevin berubah menjadi bayangannya saat itu Adam mengarahkan tangannya kepada Ihsan yang masih terlalu banyak pikiran sehingga Ihsan melemparkan Shafa dan menerima elemen debu itu sekali lagi sehingga Shafa yang panik langsung melesat kebawah untuk membantu Ihsan hanya untuk ditembus tombak besi yang dibuat Salsa dengan elemen tanahnya, "Shafa!!!," teriak Ihsan sebelum dihantam elemen debu sekali lagi hingga tubuhnya semakin dipenuhi luka namun Ihsan tak berhenti dan terus melangkah kearah Shafa untuk mencabut tombak dan menyembuhkannya, "maaf Ihsan, aku hanya menjadi beban untukmu, mungkin memang lebih baik kalau diriku pulang saja," ucap Shafa, "DIAM!!, berhentilah meracau di medan perang, tak ada waktu untuk mengurus ocehan perasaanmu disini," bentak Ihsan saat melemparkan balik tombak besi itu kearah Salsa meski Adam berhasil menangkapnya dan membuangnya, sesaat setelah itu tubuh Kevin melayang tepat kearah Adam yang menahannya, "oi Ihsan, ayo kita serang terus, orang ini hanya membelah diri beberapa saat saja, kekuatannya turun drastis saat itu, beda sekali dengan atmasena milikmu yang justru memperkuat dirimu akibat proses sinkronisasi," ucap Rio sambil menghentakkan trisulanya ke air untuk membuat gelombang raksasa yang dengan mudah diuapkan oleh Adam, "baik Rio!!, oiya Shafa, kau sudah melakukan sebisamu untuk membantu pertarungan orang yang jauh diatas kaliber tempurmu, aku sudah menghargai itu, kau tak perlu haus akan pengakuan dariku, lakukan apa yang bisa kau lakukan dan itu sudah cukup bagiku, kalau dirimu memaksakan diri maka dirimu hanya akan menambah bebanku," ucap Ihsan yang kemudian kembali maju menghadapi musuh meninggalkan Shafa yang masih berusaha berdiri, "benar juga, aku perlu sadar diri, ini pertempuran yang jauh diatas kaliber tempurku, tugasku adalah memberikan bantuan semampuku, sekecil apapun itu, parvati tantra, shaktimantra, annapurna," pikir Shafa sembari mengubah wujudnya lalu melesat kearah Ihsan, "wujud itu, annapurna, hehehe, kau memang wanita yang sangat peka," ucap Ihsan sambil mengunci mulai beradu serangan dengan sengit dengan Adam sebelum akhirnya Shafa menyentuh punggungnya dan seketika membuat Ihsan kembali bertenaga kemudian menendang Adam sekuat tenaga sampai terpelanting, "huh!!?, bagaimana kekuatannya kembali secepat ini, bukannya diriku sudah banyak melukainya," pikir Adam dengan kebingungan, "kau akhirnya berpikir dengan jernih Shafa, wujudmu yang ini bisa merestorasi stamina dirimu sendiri dan orang lain dalam bentuk persenan ya," ucap Ihsan, "sebenarnya ini akan merestorasi nutrisi dalam tubuh kita sehingga bisa berfungsi secara penuh lagi, syaratnya adalah aku harus menyentuh target, bisa juga untuk melakukan ini," ucap Shafa sambil menembakkan energinya ke awan yang segera membentuk sebuah entitas awan kecil yang berkeliling disekitarnya, "baiklah, ayo maju, kau restorasi kekuatan Rio juga," ucap Ihsan, "bisa dimengerti, tolong jaga aku ya," balas Shafa dengan gembira yang dibalas jempol oleh Ihsan, "kau adalah pendamping yang luar biasa Shafa, memang pantas untuk diperjuangkan, aku harus menyembuhkan penyakitku ini agar mungkin untuk bersanding denganmu," pikir Ihsan sambil kembali beradu serangan dengan Adam.

Lihat selengkapnya