Minggu, 26 mei 2013, "akhirnya dimulai juga pertemuan ini," gumam Yusuf sambil menunggu kelompok dari Sahasradwipa di lobi pagoda mereka untuk menuju ruang rapat, "udah siap ajanih," sapa Lintang yang terlihat berjalan menuruni tangga, "udah dong, waktu bangun tidur dan bekerjaku kan memang dari jam sebelum shubuh," balas Yusuf, "kayaknya yang lain tiduran lagi sebentar sebelum berangkat hehehe," ucap Lintang, "hhh iyadeh si paling pagi, nih sarapan buat kalian," ucap Sekar sambil keluar dari lift dan membawakan beberapa roti lapis, "sejak kapan dirimu bisa masak sih Sekar!?, kurasa terakhir kali kulihat kau belum bisa," tanya Rasha yang berada dibelakangnya memakan roti lapis, "eh Rasha, duduk kalau makan," ucap Lintang, "eh maaf," balas Rasha yang kemudian mencari kursi untuk duduk dan lanjut makan, "anu sih mbak, selama pembangunan jalur kosmik kemarin aku belajar tipis-tipis, sekarang udah sering sih, tapi baru masakan praktis saja sih," ucap Sekar sambil memberikan roti lapis pada Yusuf dan Lintang, kemudian mengambilkan air untuk mereka minum. Beberapa waktu setelah itu Arya dan sisa pengawalnya turun kesana menemui empat anak itu, "kamu sudah turun kesini nak, kenapa tidak ikut kami sarapan diatas," tanya Roni pada Sekar, "hmm kami ingin makan masakan sendiri saja ayah, ini juga merupakan latihanku mengontrol pengeluaran energiku," balas Sekar, "baguslah kalau begitu, sekarang kita berangkat ke pagoda utama untuk menentukan metode pemilihan Brahma, bagi yang punya saran jangan malu-malu, aku memilih kalian untuk alasan ini juga," ucap Arya sebelum berjalan bersama grupnya menuju pagoda utama yang sangat besar.
Sesampainya di pagoda utama, mereka duduk di tempat yang disediakan menghadap kearah meja bundar didepan mereka sebelum akhirnya rapat dibuka oleh Qin Shi Huang sang Kaisar Manikabuana, "baiklah tuan-tuan dan nyonya-nyonya, sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk kehadiran kalian disini, langsung saja kita ke topik utama pembahasan ini, jadi aliansi Brahmanda membutuhkan seorang pemimpin agar anggotanya bisa berkembang lebih jauh, karena seperti yang kita tau pergolakan sudah terjadi di mana-mana, sebagai bukti dari itu negara Reksanara baru saja dikalahkan oleh negeri Jonggring Saloka dalam pertempuran beberapa hari kemarin, untungnya pertempuran tidak berakhir dengan pembantaian massal hal itu menjadi bukti bahwa aliansi kita masih sangat lemah apabila salah satu negeri yang menduduki posisi puncak dalam hierarki kekuatan bisa dikalahkan hanya dalam dua hari, karena itu kita perlu segera menunjuk seorang Brahma sebagai pemimpin kita, apakah kalian semua setuju," ucap Qin sambil menatap mata Yusuf lalu diikuti tepuk tangan orang-orang, "sebelum kita lanjut untuk memilih Brahma, mari kita renungkan apa saja yang kurang dari aliansi kita, apa ada yang ingin memberikan suara," ucap Qin, "saya Nostradamus dari negeri Reksanara ingin berpendapat, jadi diawal bulan lalu, negeri kami beradu dengan negeri Jonggring Saloka dan kami menyadari betapa pentingnya penguasaan terhadap pengelolaan sumber daya alam, dengan itu kita bisa punya biaya untuk bidang-bidang lain, hal ini bisa dibuktikan dari kuatnya negara Jonggring Saloka yang memuncaki perdagangan dan ekonomi Dunia, dengan itu biaya untuk membangun bermacam fasilitas baik dari fasilitas untuk pangan yang sangat memadai dari skala produksi maupun persebaran, fasilitas medis baik dari tenaga medis dan obat-obatan, persebaran informasi baik dari informasi formal berupa pendidikan dan nonformal berupa media, militer terutama dibidang persenjataan dan fasilitas berlatih, tranportasi baik umum maupun pribadi serta tata kelola negara bisa dibiayai dengan sangat baik sehingga bisa berkembang dengan pesat dan maksimal, harus kita akui bahwa selama ini kita terlalu fokus dengan penataan sistem serta hukum sehingga melupakan bahwa kita perlu kendali atas ekonomi kita untuk melakukannya dan kendali atas sumber daya alam adalah kuncinya," ucap Adam, "saya Peter dari Satyabala ingin bicara, menanggapi permasalahan yang kau hadapi dengan Jonggring Saloka aku bisa pahami itu tapi apa dirimu tidak lihat bahwa negeri itu sangat kacau dan terus terlibat dalam konflik sipil setiap saat, hanya karena satu negara bisa mengalahkanmu bukan berarti mereka benar-benar tertata, dari informasi yang kudapatkan, mereka telah menjalani banyak sekali konflik sipil setiap hari, catatan mereka adalah minimal seribu konflik yang harus ditangani negara dalam sehari dan sebagian besar adalah karena sengketa perusahaan, meski mereka menang melawan kalian bukan berarti mereka bisa ditiru, tapi kalau kalian mau juga tak apa, toh kalian yang kalah," balas seorang Ishvara dari Satyabala bernama Peter, "saint Peter, kalau dirimu meragukan kekuatan kami maka buktikanlah, lawan saja mereka kalau dirimu yakin akan menang," teriak Salsa, "Salsa, kumohon jangan langsung bicara, ini forum resmi, lakukanlah dengan resmi," bisik Adam, "baiklah ayah," balas Salsa, "baiklah, saya Salman dari Panditanagara izin berbicara, berkaitan tentang peningkatan pengelolaan sumber daya alam terutama energi, selama beberapa bulan ini kami tidak ditenagai oleh navagraha lagi dan masih menunggu rekoleksi energi navagraha untuk terbentuk lagi dan selama itu juga kami menggunakan berbagai teknologi pembangkit energi dan pengolahannya secara massal dan terbukti kalau selama ini kami masih bisa berkompetisi sebagai negara adidaya, meskipun bisa diakui kalau tenaganya tidak sebesar navagraha sehingga kami berupaya untuk melakukan rekoleksi ulang, tapi fakta bahwa semua orang bisa mengaksesnya dan mereplikasi pembangkit energinya maka bisa dikatakan kalau efisiensi teknologi pembangkit energi memang jauh lebih unggul daripada energi kuno dari navagraha, apalagi sekarang kita bisa membuat rumah dengan instalasi pengelolaan energi tersendiri yang bisa membantu sedikit demi sedikit cadangan energi negara, bahkan ada surplus yang lumayan untuk mulai membangkitkan navagraha, jadi kalau ingin maju memang kita harus tingkatkan teknologi," ucap Salman, "saya Qin Shi Huang dari Manikabuana ingin bertanya, jadi kenapa teknologi ditempat kita tidak berkembang sebaik ditempatmu, jangan coba bohongi kami, selama seratus tahun kebelakang kita sudah mengakui kalau perkembangan teknologi di negaraku adalah yang paling maju dan kami masih mengandalkan adanya navagraha, apa yang membuatmu yakin bahwa teknologi adalah solusinya," balas Qin, "saya izin melempar pertanyaan anda pada para pemuda luar biasa yang secara kreatif dapat membantu saya mengatasi ketimpangan energi sebelumnya, putra mahkotaku yang baru, Steve dan juga sang inovator kelas Dunia, Yusuf, selama ini mereka membantu perkembangan teknologi secara masif," ucap Salman, "saya Sandi dari Manikabuana izin berbicara, bagaimana caranya dua orang pemuda dapat meningkatkan teknologi kalian sampai ke taraf yang setara bahkan melebihi kami," tanya Sandi dengan kesal, "saya Yusuf dari Sahasradwipa izin menjawab, sebenarnya kuncinya disini bukan teknologi yang dipakai, melainkan bagaimana teknologi itu bisa dijangkau oleh semua kalangan, ini juga akan sekaligus menjawab saran dari tuan Nostradamus untuk meningkatkan ekonomi, jadi pemasangan instalasi alat pembangkit energi bernama lingga yoni akan diperdagangkan dan saling dirangkai bersama agar menghasilkan energi jauh lebih kuat dan efisien, anggap saja instalasi kita mulai dari keluarga berada saja, satu perumahan berisi sekitar empat puluh kepala rumah tangga dan kesemuanya mengakses peralatan rumah tangga dengan daya yang bisa dihasilkan satu lingga yoni dimana itu hampir bisa kukatakan mustahil mengingat sistem rangkaiannya yang akan terus naik seiring penggunaan dan energi yang diamplifikasi, nah apabila hal ini dirangkai maka akan timbul koneksi dua lingga yoni, dan cukup dua belas lingga yoni saja dalam satu planet maka kita sudah bisa membangun metropolis kompleks sampai ruang angkasa, dengan satu perumahan yang biasanya berisi sekitar 40 rumah maka akan terjadi surplus besar-besaran untuk pembangunan , bahkan saking besarnya kita sudah menemukan bahwa energi itu apabila dimaterialisasikan maka setiap harinya bisa dihasilkan energi yang cukup untuk mentenagai meriam bintang, belum lagi mengingat fakta bahwa dengan naiknya teknologi maka akses warga terhadap berbagai fasilitas akan semakin terbuka lebar dan akan membuat jauh lebih banyak orang-orang yang cukup makmur untuk memasang instalasi lingga yoni," jelas Yusuf, "baik, saya Steve dari Panditanagara izin menambahkan, reaktor lingga yoni yang kami tawarkan sebenarnya adalah amplifikator, ini sangat bergantung dari input energi yang diberikan, semakin besar inputnya maka akan semakin kuat hasilnya, sejauh ini kami sudah mencapai level dimana seribu shiv energi saja bisa menghasilkan energi murni secara bertahap dalam pola bilangan geometris dengan rangkaian terkoneksi penuh, hanya tempat uang berani memberikan input energi yang sangat tinggi saja yang sanggup memanfaatkan secara penuh energi lingga yoni, proses ekstraksinya juga cukup mudah, sumber energi bisa dari apa saja bahkan cahaya, hembusan angin, panas api, tetesan air, sengatan listrik dan benturan batu yang akan mempermudah pemberian input serta rangkaian yang menghasilkan loop energi yang membuatnya terkesan tak terbatas, berbeda dengan baterai kontinu yang semua energinya bisa langsung dimanfaatkan konservasi energi berketerusan akan sangat penting dalam penggunaan lingga yoni, semakin sedikit persentase energi yang dipakai maka akan semakin dahsyat pertumbuhan energinya," jelas Steve, "saya izin bertanya, memangnya itu akan cukup untuk menyaingi ekstraksi energi dari navagraha yang kenyataannya merupakan tenaga tantra yang sangat masif dan terus berkembang, aku tidak yakin itu bisa," tanya Peter, "saya Arya dari Sahasradwipa izin berbicara, sebenarnya kalau dilihat secara individu bisa dikatakan tidak, tapi sebagai Ishvara dari negara yang menggunakan tenaga navagraha dan lingga yoni disaat yang sama saya bisa menyimpulkan kalau dalam skala besar dan terkoneksi, teknologi pembangkit energi akan jauh lebih bisa diandalkan, kalian perlu banyak berpikir ulang tentang kemajuan teknologi ini mengingat navagraha yang kami miliki adalah surya yang merupakan navagraha dengan energi terbesar," ucap Arya yang membuat semua orang terdiam sejenak, "menarik, oiya saya izin berbicara, kalau begitu masalah pengelolaan sumber daya mungkin bisa diatur setelah pengelolaan energi bisa selesai maka kita bisa lanjut ke isu lain, pemilihan Brahma, jadi apakah orang yang memegang kunci pengembangan lingga yoni ada disini, dia adalah calon Brahma yang sangat ideal, mungkin kita tak perlu kompetisi jika orang dengan akses teknologi sebagus itu ada disini, apakah itu dirimu nak Yusuf atau dirimu nak Steve, siapapun dari kalian yang punya akses terhadap teknologi ini mungkin bisa naik menjadi calon," ucap Qin diikuti anggukan dari para Ishvara laon, "apa!?, apa maksudmu tuan Qin Shi Huang, bukankah kau sudah mempersiapkan diriku sebelumnya untuk menjadi Brahma," bisik Sandi dengan kesal, "tidak bisa begitu, ini adalah penemuan yang luar biasa, kalau orang dengan otak secerdas dan sepeka itu terhadap permasalahan bisa memimpin kita maka itu akan jauh lebih baik," bisik Qin, "maaf menyela, saya izin berbicara, saya senang dengan pengajuan saya menjadi Brahma dari anda tuan, tapi saya harus mengatakan bahwa akses terhadap pengembangan teknologi ini adalah milik Ihsan, orang yang sama dengan yang negaranya kalian tolak untuk bergabung menjadi aliansi kita dan baru saja bertempur melawan negara Reksanara," ucap Yusuf, "sekarang semuanya jadi masuk akal, pantas saja mereka sangat kuat," gumam Adam, "apa maksudmu!!!?, kau bilang manusia bar-bar itu adalah seorang penemu teknologi paling mutakhir di Dunia, apa kau bercanda nak Yusuf!!!, tidak mungkin, kau pasti penemunya, tapi dirimu tidak ingin membagikan teknologi itu pada kami kan?, dasar anak serakah," ucap Peter, "tutup mulutmu, beraninya mulut kotormu menghina adikku saat dirimu juga memakai teknologi darinya yang mereka katakan itu benar adanya, kami berada di payung usaha yang sama, terimalah itu baru kau bisa berbicara," bentak Lintang sambil menghunuskan tombaknya ke leher Peter, "cukup Lintang!!?, jangan sampai amarahmu tersulut disini, ini forum untuk negosiasi, bukan untuk berperang," bentak Arya pada Lintang yang membuatnya menarik senjatanya, "jadi orang itu tidka ada disini, sayang sekali, dia memang terlalu ganas untuk menjadi bagian dari aliansi kita, untung saja begitu, kalau saja dia yang memimpin kita bisa kacau aliansi ini, jadi aku sarankan pemilihan dilakukan secara kompetisi," ucap Sandi sambil menyeringai bahagia, "aku Salman setuju dengan ide itu, tapi kita juga perlu menentukan aturannya dan kompetisinya seperti apa," ucap Salman, "bagaimana kalau kompetisi beregu, setiap negara berhak untuk memilih calon Brahma mereka dan berkompetisi dalam sebuah tim tiga orang seperti yang terjadi di devasena," ucap Lintang, "aku Edward dari Satyabala izin berpendapat, sebenarnya idemu untuk melakukan kompetisi beregu tiga orang itu adalah hal yang sangat bagus, tapi itu akan menguntungkan negara yang punya lebih dari satu atimaharathi seperti kalian atau Manikabuana, lebih-lebih Sahasradwipa yang punya tiga sekaligus, bagaimana kalau kita pakai sistem jawara, dimana semua calon Brahma akan dipilih oleh warga, para kontestan teratas harus bertarung dengan regu bentukannya dimana tidak boleh mengambil kontestan lain sebagai anggota, lalu mereka akan berkompetisi selama waktu yang ditentukan nanti," ucap seorang pemuda bernama Edward dari Satyabala yang diikuti anggukan dari para anggota rapat, "izin menambahkan, kompetisi ini adalah sebuah ajang untuk memilih pemimpin jadi aku sarankan kita memakai tolak ukur kekuatan sebuah peradaban yang bisa dibangun oleh regu kontestan yang bersangkutan, selain itu tidak boleh membawa peralatan dari luar, harus murni dari tangan kontestan saat berkompetisi," ucap Salsa, "aku setuju, tapi kita tetap boleh saling menyerang agar bisa mengerti bagaimana cara orang-orang mempertahankan apa yang dia bangun," ucap Sandi sambil menyeringai ganas, "SETUJU!!," ucap para peserta rapat disana, "hmmh nampaknya aku cukup dirugikan disini, aku harus membangun peralatanku dari nol," pikir Yusuf sambil memandangi ruang rapat yang saling bertepuk tangan dengan senyum sinis seolah memojokkannya.