Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #103

Teriakan dari Mahatalaloka

"HAAAAAAAHH," suara teriakan Yusuf bergema di arena pertarungan saat dirinya menghantam Sandi sekuat tenaga dan memisahkannya dari pertarungan dengan Lintang yang saat itu juga disambar oleh Qin ke sisi lain dan menimbulkan Yusuf dan Sandi berduel dengan sengit, sebuah tendangan keras dari Yusuf mendarat diperut Sandi yang dibalas dengan semburan api dari Sandi lalu dibalas dengan semprotan air dari Yusuf yang membuat keduanya terdorong kebelakang akibat tekanan uap air yang sangat tinggi, hal ini dilanjutkan dengan adu tembakan energi dari keduanya, "apa-apaan ini, bagaimana cara anak ini bisa mengimbangi diriku, bukannya ada akumulasi kesembilan navagraha didalam tubuhku, apa yang membuat dia bisa mengimbangiku, bukannya dia hanya pemilik bengkel, ini tidak masuk akal, tidak mungkin ada manusia yang sanggup melakukan semua ini hanya dengan niat dan latihan sederhana, apa itu mungkin, tuan Qin Shi Huang saja tidak sekuat ini dengan semua latihan kerasnya, aku kan lebih kuat darinya, lebih kuat dari siapapun, akulah prajurit nomor satu, akulah yang akan menjadi mahamaharathi selanjutnya setelah dua legenda itu, akulah orang yang akan memimpin Dunia, akulah yang akan menjadi Brahma," pikir Sandi sembari meningkatkan intensitas serangannya, pukulan demi pukulan dia layangkan kearah Yusuf meski Yusuf bisa menangkis serangan demi serangannya meski beberapa masih mengenai Yusuf dan membuat Yusuf sedikit terdorong menjauh kemudian mengambil ancang-ancang untuk menyerang lagi dengan pukulan yang sedari tadi dia lapisi dengan vidhata, namun belum sempat Yusuf memberikan serangan Sandi sudah membombardir Yusuf dengan serangan vinayaka, diikuti dengan membentuk puluhan atmasena, hal ini diikuti hujan meriam api ke daratan yang mengenai Yusuf dan pasukan yang ada disana, "orang ini terlalu gila, kekuatannya seperti tak terbatas, aku harus menahannya sampai kekuatanku tumbuh cukup besar, bisa saja dengan kebangkitan satyanetra milikku atau sekadar pertumbuhan normal, yang jelas aku harus tau caranya untuk menang," pikir Yusuf sembari bergerak cepat menghindari dan menangkis serangan Sandi, hal itu dia lakukan sambil melepaskan atmasena kemudian merapalkan mantra untuk vidhata dan membombardir Sandi dengannya, kemudian tensi pertarungan semakin ditingkatkan oleh Sandi dengan menggunakan naga energi yang dia panggil secara cepat untuk menghadapi Yusuf, meskipun begitu Yusuf bisa dengan tenang menghindari serangan demi serangan Sandi dan mulai menghancurkannya dengan peluru vidhata air miliknya kemudian menembakkan laser air dengan teknik yang sama kearah Sandi dan berhasil sedikit melukai pipi musuhnya itu dan membuat Sandi marah dan melemparkan ribuan naga energi yang memaksa Yusuf untuk mengimbangi dengan menggunakan bombardir vidhata miliknya sehingga angkasa semakin terang hari itu, hal ini juga diiringi teriakan dari pasukan perang yang saling melukai dan saling membunuh yang membuat medan pertempuran memerah dengan cipratan darah yang berceceran di mana-mana, "sialan, orang ini berusaha memancingku untuk menggunakan lebih banyak kekuatan dari seharusnya dengan serangan-serangan berskala besar itu, aku harus memfokuskan ulang kekuatanku, aku harus melihat dibalik hal ini, ini adalah ujianku untuk bisa mengendalikan sepenuhnya diriku, untuk menjadi lebih baik," pikir Yusuf sembari menembakkan beberapa asteroid kearah Sandi untuk membuat tabir debu, hal ini dia lanjutkan dengan menumbuhkan beberapa tangan kayu untuk mencengkram Sandi dan atmasenanya, meski Sandi yang asli berhasil kabur dan membalik keadaan dengan melepaskan beberapa naga ion untuk melenyapkan efek debu yang ditimbulkan Yusuf sekaligus memburunya, untungnya Yusuf berhasil mengecoh serangan Sandi dan menembakkan beberapa sambaran petir yang begitu kuat untuk mengecoh penyerangnya sebelum akhirnya menghilang digantikan batuan yang sangat banyak dan bergerak kearah Sandi lalu kemudian diikuti tembakan uap air untuk mengacaukan dan mendidihkan medan tempur, "hoi anak kecil, kau pikir dirimu bisa dan sanggup mengemban posisi Brahma, sebuah amanah sebesar itu takkan bisa kau tanggung hanya dengan pengalamanmu sebagai inovator yang hanya bekerja di laboratorium saja!!!," teriak Sandi sambil mulai memanifestasikan wujud avatar energi dari tubuhnya, "aku tidak peduli dengan hal itu, kali ini yang perlu kulakukan adalah mencoba, banyak orang yang berharap padaku, jadi aku akan berusaha sebaik mungkin untuk mempertahankan kepercayaan mereka padaku, soal pantas atau tidak nantinya, aku yakin akan banyak orang yang berbaik hati untuk membantuku, mungkin juga kau mau membantuku kelak, toh jika kau yang menang, aku juga mau untuk membantumu," ucap Yusuf dengan senyuman tenang yang membuat Sandi semakin jengkel dan membuat ribuan tembakan energinya untuk menyerang Yusuf yang memperbesar zirahnya untuk menghalau Sandi, hal ini dilanjutkan oleh Yusuf dengan melemparkan banyak sekali besi berkarat pada Sandi yang menangkisnya dengan mudah sambil membuat gelombang elektromagnetik yang menggerus pasukan perang dan sempat melukai para kontestan lain, melihat hal ini Yusuf segera menembakkan peluru yang diperkuat dengan elemen angin miliknya sambil bergerak cepat menuju Sandi dan mendaratkan beberapa serangan kepada Sandi sambil menembakkan gelombang energi dari matanya, hal ini diikuti dengan dirinya yang membuat mukanya dan tangannya menjadi empat untuk menyerang Sandi dengan cepat, namun hal ini bisa dihalau oleh Sandi dengan mengaktivasi raga mantranam miliknya, "tipe gandharva ya, peningkatan elemen petir, unik sekali, nampaknya orang-orang di lingkungan istana giok melatih kemampuan itu secara khusus, ini akan membuatnya menjadi sangat kuat karena dari yang kutau semakin banyak orang yang bisa menggunakan jurus yang sama maka improvisasi jurus itu akan semakin beragam, apalagi yang mengembangkan jurus itu orang-orang dilingkungan istana yang kaya raya dan punya banyak opsi dan kreativitas untuk mengembangkan diri," pikir Yusuf sambil menahan beberapa serangan Sandi, "bagaimana seseorang yang tidak dibesarkan di lingkungan istana seperti dia bisa sekuat ini, aku berusaha keras untuk mendapatkan semua hal yang kucapai, aku jadi prajurit dari usia dini dan naik posisi dengan cepat hingga menjadi panglima utama, semua pengorbanan dan experimen untuk memperkuat diri sudah kulakukan, lalu apa yang membuatnya bisa mengimbangi diriku, bukankah lingkungan istana adalah hal yang paling bisa menempa diri manusia, apa yang salah dengan metodeku, apa yang lebih dari metodenya," pikir Sandi sembari melepaskan beberapa serangan jarak jauh yang beberapa diantaranya berhasil bersarang ditubuh Yusuf sehingga Yusuf harus beregenerasi, adu serangan mereka dilanjutkan dengan tendangan menyilang dari keduanya, hal ini dimanfaatkan Yusuf untuk membuat zirahnya mencuatkan duri kecil untuk melukai Sandi sehingga Sandi mundur untuk memulihkan diri, "aku harus semakin jeli menghadapi orang ini, serangan demi serangannya semakin destruktif, mungkinkah sebenarnya aku harus menggunakan timku untuk memojokkan orang ini, mungkin itu solusinya, kerjasama timku sudah cukup teruji, perkembangan satyanetraku juga semakin mendekati sempurna, kekuatanku akan bisa efektif setelah itu," pikir Yusuf sambil menembakkan puluhan bola vidhata yang semakin lama semakin kuat, "aku akan menang," pekik Yusuf sambil memperbaiki posisi tubuhnya untuk menyerang semakin presisi.

Lihat selengkapnya