Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #105

Keriuhan di Sutalaloka

Sandi bergerak menghantam Yusuf dengan kedua tangannya yang sedang dilapisi dengan sarung tangan vinayaka, merespon hal ini Yusuf segera melesat keatas sambil membawa Sekar dipelukannya, hal ini dia lakukan sambil menembakkan beberapa serangan vidhata dan sebagian juga bermanifestasi menjadi atmasena untuk membanntunya menghalau musuh dan membangun arena pertarungan meski saat itu Kevin secara tiba-tiba memanah Yusuf yang berhasil menghalaunya dengan mengendalikan vidhata miliknya menjadi perisai lalu menembakkannya pada Kevin yang dengan mudah beregenerasi, "tubuhnya itu, tak salah lagi, anantaraga, versi anugrah peningkatan tubuh yang berfokus ke regenerasi, mirip seperti tubuh yang sedang disusun oleh Ihsan," gumam Yusuf sambil membuat zirah perang yang membesar menutupi dirinya dan Sekar dalam tubuh robot raksasa yang Yusuf kendalikan dari dalam dengan pikirannya, "apa yang kau lakukan, kau tak perlu menyelamatkan diriku, aku tidak berguna Yusuf, sudahlah, berjuanglah sendiri, bahkan jika aku berusaha membantu, aku hanya jadi beban untukmu," keluh Sekar, "lalu karena alasan bodoh itu kau akan menyerah, dengan alasan murahan itu kau akan berhenti membantuku, berhenti mendampingiku, dengarkan aku sharada devi, seorang Brahma takkan bisa memimpin sendirian nantinya, bantu aku sebisamu, dengan kebijaksanaan yang engkau miliki jadilah Sarasvatiku oh devi," ucap Yusuf sambil membuat robotnya memunculkan banyak tangan untuk menyerang musuh-musuhnya, namun hal itu dihancurkan oleh Sandi dengan memperbesar dirinya juga sekaligus berubah menjadi monster meski Yusuf masih sanggup menahannya dengan banyak tangan namun saat itu Qin segera memotong tangan-tangan yang dimiliki robot Yusuf, "dengarkan aku Sekar, aku merasa beruntung kau sudah mau membantuku selama ini, kau sungguh wanita yang bisa memahami apa kebutuhanku, teruslah lakukan itu, sekecil apapun bantuan yang bisa kau berikan, asalkan engkau melakukannya dengan tulus maka itu adalah sebuah kebaikan yang harus terus kau lakukan, bahkan jika yang melihat kebaikanmu itu hanya Tuhan," ucap Yusuf sembari membuat mudra dan mulai membentuk beberapa struktur planet berbatu raksasa untuk melanjutkan pertarungan, namun hal ini justru dimanfaatkan oleh Salman untuk mengamplifikasi massa dari planet tadi dengan elemen gravitasinya sehingga robot Yusuf terjerembab ketanah sebelum akhirnya beradaptasi dan kembali berdiri tegak, namun tembakan teknik murugan petir dari Arya segera memecah udara dan merobek sebagian zirah Yusuf, hanya untuk menyadari bahwa Yusuf sudah bersiap dan langsung menghantamnya sambil menembakkan beberapa vidhata, saat itu Roni juga tiba untuk membuat asap beracun yang untungnya langsung ditiup oleh Sekar yang ada disamping Yusuf, saat itu Yusuf juga keluar membuat beberapa robot naga yang segera mengacaukan arena pertarungan saat tiba-tiba sebuah pukulan berukuran kolosal dari Sandi menuju kearahnya sehingga perlu ditahan oleh Yusuf dengan tangan mekanik yang baru dia bentuk namun Yusuf harus dikejutkan dengan pukulan keras dari Damar yang meretakkan helmnya sehingga Yusuf harus segera memperbaiki lagi helmnya dan kemudian memanfaatkan kesempatan itu untuk memberikan serangan yang sangat kuat pada Damar untuk menjauhkannya lalu dengan cepat dia mengirimkan atmasenanya untuk menyambar Damar dan mengeliminasinya seketika dengan pukulan yang sangat keras, "Sekar, saat ini mungkin dirimu bisa mengeliminasi ayahmu, lakukanlah," bisik Yusuf dengan telepati sambil menembakkan beberapa vidhata kearah Arya, sayangnya serangannya diinterupsi oleh vel dari Lintang yang diikuti hujan pasir dari Steve yang ditangkis oleh Yusuf dengan perisai energinya yang dilanjutkan dengan tatapannya yang memancarkan energi vidhata yang sangat kuat, dengan itu Yusuf turut memutarnya untuk menghabisi banyak pasukan, kemudian Yusuf menembakkan api dari tangan dan kakinya, hal ini dilanjutkan Yusuf dengan membuat badai angin untuk menyapu pasukan musuh, namun hal ini segera ditepis oleh Sandi yang berada dalam ukuran kolosalnya, hal ini juga disambut oleh Kevin yang mendekat dengan wujud raga mantranam miliknya bermaksud untuk menyerap energi Yusuf, namun Yusuf bisa merespon dengan cepat dan membakar Kevin sekuat tenaga sekaligus mengeliminasinya, "cih, dia sama sekali tak mampu memaksimalkan potensi dari anantaraga, padahal di versi imitasi yang dibuat oleh Ihsan saja anantaraga terasa sangat mengerikan, hhh aku lupa, itu Ihsan, dia menyusun sendiri anugrahnya, menempanya dengan caranya sendiri dan membangunnya sampai ke level yang mirip seperti anugrah versi aslinya, bahkan mungkin karena dia bisa memaksimalkan potensi anantaraga imitasinya, kurasa versinya bahkan menjadi lebih baik dari yang asli, dasar anak yang mengerikan, aku bangga bisa menjadi saudaramu Ihsan," pikir Yusuf sambil tersenyum tipis saat mengeliminasi Kevin sambil melindungi Sekar semampunya kemudian dengan mengangkat jarinya Yusuf membuat metropolis kecil dalam sekejap, "bagaimana caranya membuat metropolis secepat ini, kontrol energi yang sangat detail, skill macam apa ini, oiya dulu dia juga melakukan hal ini, hanya saja skalanya tidak sebesar planet, ini sudah jauh lebih menakjubkan daripada dulu, anak ini sangat luar biasa," pikir Sandi sembari berusaha menyerang Yusuf yang dengan cepat membuat kendaraan untuk melesat pergi bersama Sekar didalam kegelapan, saat itu juga Steve dan Lintang kembali beradu serangan dan menimbulkan tanah retak dan mulai saling melempar batuan dan gedung-gedung yang saling mengenai satu sama lain serta orang-orang disekitarnya, hal ini diikuti dengan benturan energi yang sangat keras dari Peter dan Adam yang saling beradu karena Yusuf sudah menjauh, namun tiba-tiba Yusuf terbang membawa beberapa bola energi vidhata yang dia tembakkan ke gedung-gedung sehingga menimbulkan debu yang sangat banyak, lalu dari reruntuhan itu Yusuf membuat banyak sekali asteroid yang dia hujankan lagi ke medan tempur bersama dengan badai petir yang menyilaukan, hal ini segera dimanfaatkan Roni untuk menyelinap berusaha menyerang Sekar namun sekali lagi Yusuf mendorongnya dengan hentakan angin miliknya, "kenapa kau tidak eliminasi saja ayahku, jangan kau siksa dia Yusuf," ucap Sekar, "aku tidak bermaksud menyiksa ayahmu Sekar, aku sudah berusaha selembut mungkin menyingkirkannya, tapi tugas untuk mengeliminasi ayahmu itu ada pada dirimu sendiri Sekar, kau harus melakukannya sendiri agar tak ada sakit dihatimu karena dendam, tolong dengarkan aku kali ini, aku tidak tega mengeliminasi ayahmu, tapi aku tau dia pasti akan bangga jika putrinya cukup kuat untuk melindungi dirinya sendiri," ucap Yusuf diikuti anggukan pelan dari Sekar, "meskipun kau benar Yusuf, tapi aku tetap saja tidak tega melayangkan pukulan kepada ayahku sendiri, apalagi mengeliminasi dirinya," pikir Sekar sambil memandangi Yusuf yang saat itu menangkis serbuan serangan dari musuh dengan sengit sambil terus membangun platform pertempuran dengan teknologi yang jauh lebih rumit dan menghasilkan energi dengan cepat untuk diekstrak dan dibentuk oleh Yusuf menjadi struktur baru untuk menghasilkan energi lebih banyak lagi, "akan kugunakan semua kemampuan yang kumiliki, aku tetap harus membangun tempat ini, membangun Dunia," pikir Yusuf sembari terus menyusun struktur metropolis miliknya.

Lihat selengkapnya