Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #106

Kebingungan di Vitalaloka

Struktur bangunan Yusuf terlihat semakin bagus saat beberapa bangunan dia angkat keatas dengan mesin-mesin vimana yang dia bentuk dari dalam tanah, bersamaan dengan itu Yusuf merapalkan mantra untuk memanggil brahmastra yang segera dia tembakkan menggunakan peluru di zirahnya sehingga menimbulkan ledakan yang begitu keras memenuhi angkasa dengan hujan partikel radioaktif, hal ini dibalas dengan varunastra dari busur vijaya Sandi yang membanjiri medan tempur yang saat itu terus dimodifikasi oleh Yusuf sampai membentuk pemukiman terbang, lengkap dengan gedung-gedung dan pesawat di mana-mana yang kemudian membombardir musuh dengan amunisi balistik yang membuat air ditempat itu menguap dengan cepat, hal ini dimanfaatkan Yusuf untuk mengeluarkan atmasena yang bermanuver cepat membawa vidhata listrik yang mengalirkan listrik bertegangan tinggi didalamnya sambil membuat zirah besar untuk melindungi dirinya dan Sekar sekaligus membuat banyak sekali zirah yang sama dari setiap atmasena yang dikirimnya ke berbagai penjuru untuk membuat musuh semakin bingung, merasakan kebingungan yang sama pasukan musuh mulai menyerang secara acak dan tentu saja ini dimanfaatkan oleh Yusuf untuk merancang semakin banyak senjata, "tujuanku sebenarnya adalah membangkitkan satyanetra disini, aku harus fokus, pertama aku harus berusaha menyingkirkan ancaman yang serius tapi bisa dengan mudah disingkirkan, mas Iqbal, mas Bowo, Khaled, Fattah dan mungkin juga mbak Zahra, mbak Rasha dan nona Salsa, mereka juga sangat mungkin untuk mengganggu," pikir Yusuf sambil meningkatkan intensitas energinya lalu membombardir musuh dengan cepat sebelum menghantarkan ribuan pukulan ketanah sebelum akhirnya dibalas oleh Sandi dengan pukulan keras kearah salah satu robotnya sampai hancur lebur yang membuat beberapa monster mekanik itu mengikat tangan Sandi yang memberontak dengan mudah meski harus terus menghadapi banyak sekali pasukan Yusuf yang tak berhenti menyerang, semakin lama pertarungan berlangsung semakin banyak bangunan dan struktur kompleks yang disusun oleh Yusuf, "manusia macam apa sih anak ini, bagaimana caranya menyusun banyak sekali struktur yang rumit itu, berapa tahun dia menjadi mekanik sehingga semua struktur itu bisa dia hafalkan dan produksi ulang sampai sedetail itu, ini tidak masuk akal, iya kalau dia melakukannya dalam keadaan tenang, saat ini dia sedang dalam keadaan tertekan, dia seharusnya sedang tidak fokus saat ini, tapi dia melakukannya dengan sangat baik, entah kemajuan macam apa yang bisa dia lakukan jika dia sedang dalam keadaan kondusif, kau memang luar biasa Surajyesta, kau akan menjadi aset yang luar biasa untuk membantu tugas Brahma nantinya, tugas yang akan kuemban nanti," pikir Sandi sambil meningkatkan tekanan energinya berkali-kali lipat untuk menghempaskan serangan Yusuf yang saat itu mulai untuk membangun lebih banyak kubah pertahanan agar bisa terus merangsek maju untuk menyerang Sandi, namun belum sempat Yusuf mencapai Sandi sebuah tembakan elemen debu menyerang Yusuf diikuti dengan laser darah yang memotong atmasena Yusuf dan robot raksasanya, "grrrh, aku lupa kalau ini bukan pertarungan satu lawan satu tapi kompetisi membangun peradaban oleh sembilan tim sekaligus, hanya karena Sandi merupakan ancaman terbesar disini bukan berarti orang lain tidak berarti disini, mereka tetap kekuatan besar yang bisa menumbangkanku jika aku lengah," gumam Yusuf yang semakin serius menghadapi mereka sambil menyusun metropolis yang semakin rumit dan mulai merambah sistem antar planet, di situasi yang sangat pelik itu Yusuf semakin kehilangan fokus pada kendali energinya dan mulai lepas perlahan-lahan dan membuat sengatan energi disekitar tubuhnya, "aku tidak pernah melihatmu seperti ini Yusuf, semua tekanan ini pasti membuat dirimu sangat stress sampai energimu menjadi ganas seperti itu," pikir Sekar sembari berusaha membantu sebisanya, "Yusuf, apa inti zirah kita bisa digabungkan menjadi satu," tanya Sekar yang seketika mengagetkan Yusuf, "apa maksudmu Sekar!?, jika inti zirah kita disatukan kau akan melemah, lagipula itu belum tentu berhasil," ucap Yusuf, "tapi bisa kan!?," tanya Sekar sekali lagi, "bisa sih, tapi bagaimana caramu melindungi dirimu," tanya Yusuf, "aku hanya akan dieliminasi Yusuf, lagipula sebelum itu terjadi, engkaulah yang akan membelaku sekuat tenagamu, bahkan jika diriku tidaklah terlalu berguna untukmu," ucap Sekar, "itulah yang selalu membuatku jatuh hati padamu, kau selalu berusaha membantuku, sekecil apapun yang bisa kau lakukan untukku," pikir Yusuf sambil tersenyum tipis, "kalau begitu maumu, akan kulindungi dirimu Sekar, terimakasih atas pengorbanan yang kau lakukan demi kemenangan kita," ucap Yusuf dengan senyum getirnya yang dibalas senyuman manis dari Sekar yang mulai menyerahkan inti zirahnya pada Yusuf yang kemudian mulai mereka ulang inti zirah Sekar dan mulai mengasimilasikannya dengan inti zirahnya yang membuat Yusuf semakin kuat dengan membuat rute energi untuk penghubung antar inti di zirahnya, "dasar Yusuf, opsi penyusunan kekuatannya memang tak pernah habis, kreativitas yang dia miliki tak mengenal batas, disaat semua orang kebingungan mencari jalan untuk maju, dia serta Ihsan dan Alim malah menyusun jalan mereka sendiri untuk maju, sebuah pemikiran yang sangat langka," pikir Steve saat menyaksikan energi Yusuf semakin naik dan kemudian membuat bangunan metropolis buatannya menjadi kapal tempur yang menghujani medan tempur dengan robot-robot kecil yang bergerak memenuhi medan tempur dan mengacaukannya dengan sangat cepat dan mulai membuat bingung lawan-lawannya saat tiba-tiba Yusuf keluar dari robot kolosalnya sambil menggendong Sekar dan mulai memancing serangan dari segala arah, termasuk Roni yang langsung melemparkan tombak racunnya yang ditangkap dan segera dihancurkan oleh Yusuf yang kemudian mengisi ulang kekuatan Sekar sambil melemparkan Sekar kearah ayahnya itu untuk mulai bertarung dengan sengit, saat itulah Yusuf mulai menggerakkan lempeng tektonik di bawahnya untuk bergerak untuk menyerang musuh, lengkap dengan semua persenjataannya saat kekuatan Yusuf mulai menyala dengan sangat kuat dan tentu saja hal ini membuat para kontestan lain mulai menyerangnya dan bisa dia atasi dengan seksama, "terimakasih Sekar, aku hargai pengorbanan yang kau lakukan, dengan ini mungkin saja aku bisa melampaui mereka semua," gumam Yusuf sambil melihat Sekar yang saat itu sibuk beradu jotos dengan ayahandanya sendiri dan membuatnya tersenyum tipis kemudian menghela napas dalam-dalam untuk mulai menstabilkan kontrolnya atas energinya sambil menyerang musuh dengan membabibuta, hal ini juga Yusuf lakukan untuk menyembunyikan keberadaannya, namun seperti yang dia khawatirkan sebelumnya, Adam, Peter dan Salman malah memanfaatkannya untuk menyerang Yusuf berbekal kekuatan netra yang mereka miliki, hal ini membuat Yusuf semakin bingung dengan keadaan dan malah membuatnya menerima beberapa serangan telak diseluruh tubuhnya sehingga timbul banyak luka dan mulai memutahkan darah serta mulai memudar kesadarannya, "aku tidak bisa menyerah sekarang, aku belum kalah, aku harus berusaha semaksimal mungkin, bahkan jika perjuangan itu tidak membuahkan hasil, aku akan berjuang karena memang seperti itulah seharusnya manusia hidup," pikir Yusuf sambil mengumpulkan kesadarannya dan mulai melepaskan gelombang energi yang begitu kuat untuk menghempaskan musuh dan mengembalikan semangatnya, namun hal ini justru membuat semua musuh sadar akan keberadaannya, "tak ada alasan bagiku untuk menyerah, aku harus berjuang," ucap Yusuf dengan lantang sambil dengan serius memandangi mata lawan-lawannya.

Lihat selengkapnya