Bhairava

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #109

Bhuvarloka yang Menenangkan

"Kontrol, aku harus bisa mengontrol semua kekuatanku, kalau tidak, aku takkan bisa memaksimalkan potensiku, takkan sanggup melindungi kawan-kawanku, takkan bisa membuat jera lawan-lawanku," pikir Yusuf sembari kembali mengkonsentrasikan energinya kedalam tubuhnya sebelum akhirnya merapikan bentuk zirahnya lalu menyerang Sandi dengan tinjunya yang Sandi imbangi dengan tinjunya sendiri, hal ini disertai dengan Sandi yang mulai kehilangan kesabarannya dan mulai menyerang Yusuf dengan membabibuta, "hraaaaaaahhh, dasar anak yang menyebalkan, akan kuhabisi dirimu, Surajyestaaa!!!!," teriak Sandi yang otot-otot ditubuhnya mulai membesar disertai dengan luapan energi tantra yang menggetarkan arena, melihat ini Yusuf hanya tersenyum sambil mundur perlahan serta menembaki Sandi dengan vidhata, merespon hal ini Sandi merangsek maju kearah Yusuf sambil menembus serangan demi serangan Yusuf namun begitu Sandi mendekat, Yusuf segera memberikan tinju keras kedada Sandi diikuti dengan tendangan memutar kemuka Sandi lalu dengan cepat Yusuf mencengkram tangan Sandi dan membantingnya dengan memanfaatkan tenaga Sandi dan mengubah arah serangannya dan membuat Sandi terperosok ketanah, "anak bermuka dan bertangan empat sialan, dasar anjing," ucap Sandi sembari membuat tekanan energi yang begitu mengerikan sementara Yusuf menguburnya dengan tanah sebelum akhirnya dia melesat keatas memenuhi medan tempur dengan energinya yang merah seperti darah namun hal itu tak membuat Yusuf gentar, dia segera merapalkan mantra untuk memanggil brahmashirastra yang kemudian dilemparkannya dengan tombak sehingga medan tempur semakin kacau, namun Sandi berhasil menghindarinya dan melesat kearah Yusuf untuk meninjunya, tapi Yusuf dengan tenang bisa menahannya, hal ini dilanjutkan Sandi dengan mengayunkan pedang nandaka miliknya yang ditahan oleh Yusuf menggunakan tongkatnya, namun tak berhenti sampai disitu Sandi menggunakan busur vijaya untuk melepaskan ratusan varunastra yang membuat banjir kolosal dimana untuk menahan hal ini Yusuf menggunakan gelembung termalnya untuk memanaskan atmosfer sekaligus melindungi dirinya dari air bah sambil melesat ke udara dan menyemburkan banyak sekali tembakan elemen termal yang merusak kemudian memodifikasi tubuhnya menjadi seukuran pegunungan untuk nantinya dia menginjakkan kakinya, "wahai orang-orang pintar yang bersaing disini, ketahuilah bahwa kita bisa maju bersama, asalkan ada kerjasama dari para ilmuwan untuk menuju Dunia yang lebih baik, akan kujadikan para brahmana itu menjadi tonggak kemajuan umat manusia dengan cara terbaik yang bisa kupikirkan saat ini, aku sampaikan ini pada kalian agar jika aku kalah nanti aku tetap bisa berkontribusi," ucap Yusuf sembari tersenyum bahagia dan melepaskan aliran energinya yang semakin luar biasa dan membuat banyak sekali benda-benda di angkasa dan dirinya kontrol hingga menjadi gugusan galaksi, "bagaimana caranya memiliki kendali energi sebagus ini, bagaimana!!?," gumam Qin saat menyaksikan banyak sekali struktur kompleks multi planet yang dibentuk Yusuf tanpa kesulitan, hal ini dilanjutkan Yusuf dengan membuat banyak sekali persenjataan untuk menghujani tempat perseteruan mereka, tentu saja hal ini dibalas oleh lawan-lawannya dengan serangan pribadi mereka untuk menangkal berbagai serangan dari Yusuf yang mulai meningkatkan produksinya, sementara itu disisi lain Sandi mulai meningkatkan produksi energinya dan mulai menggila kemudian menyerang Yusuf yang dengan mudahnya mengecil kembali untuk menghindari serangan Sandi sambil membentuk struktur jeruji besi untuk menikam Sandi dan mengikatnya, kemudian memerangkap Sandi kedalam struktur bintang yang kemudian diledakkan oleh Sandi dari dalam, "ternyata dirimu tidak sekuat kedua kakakku, dengan tipe kekuatan gilamu yang sekarang, kau hanyalah samsak tinju bagi kami yang bisa menyelaraskan tubuh dan pikiran kami untuk memanfaatkan energi kami semaksimal mungkin," ucap Yusuf sembari menendang Sandi kemudian membuat tiga atmasena untuk menyerang Sandi dari empat arah menggunakan vidhata, tak berhenti sampai disitu Yusuf menyusun zirah untuk mengurung Sandi sambil kemudian mengangkat dan meledakkannya, "tidak mungkiiiin, akulah yang terkuat disini, tak mungkin aku kalah," teriak Sandi sambil memenuhi medan tempur dengan kekuatannya, "hanya karena dirimu sangat destruktif bukan berarti dirimu yang terkuat," ucap Yusuf sambil membombardir Sandi dengan pukulan kemudian menyeretnya ditanah, "dengan sifat liarmu yang seperti ini kau takkan pantas jadi pemimpin, bagaimana bisa seseorang yang tak bisa memimpin dirinya sendiri memimpin aliansi sebesar aliansi Brahmanda, kau hanya akan mengantarkan kita semua pada kebinasaan," ucap Yusuf sambil menghantam Sandi dengan serangan vidhata petir, diikuti vidhata dari ketiga atmasenanya yang masing-masing diimbuhi elemen api, angin dan tanah, melihat hal itu membuat Qin segera melesat menyerang Yusuf yang saat itu dengan tenang mengeluarkan satu atmasenanya untuk menahan Qin, "kekuatan adalah kekuasaan, kau hanya anak kecil yang terlalu idealis, praktikmu takkan cocok dengan apa yang Dunia kehendaki saat ini, ketahuilah bahwa Dunia ini sedang berada diujung tanduk, sebentar lagi mungkin pertempuran habis-habisan akan terjadi, saat itu hanya kekuatan yang ada artinya, tidakkah engkau lihat dahulu ada orang sekuat Narendra yang menghajar tiga Ishvara sekaligus, bahkan dia belum serius, belum lagi dia bukanlah pemimpin di organisasinya, kau terlalu naif berpikir bahwa kekuatan bukanlah segalanya," teriak Sandi sambil menembaki Yusuf dengan bola energi yang juga dibalas Yusuf dengan bola energi yang memiliki intensitas sama, "kenyataannya dirimu bukanlah yang terkuat disini, aku tau bahwa dharmayudha kemungkinan besar akan terjadi dan kekuatan kita adalah solusi untuk itu, tapi bukan hasil saja yang kita butuhkan tapi jalan untuk mencapai hasil itu, aksesmu terhadap navagraha takkan mudah untuk diakses semua orang tapi teknologi yang dikembangkan bersama akan menjadi tonggak perubahan yang pasti, teknologi adalah kunci dari kemajuan, bukan tenaga mistis yang hanya menguntungkan sebagian kecil orang," ucap Yusuf dengan serius sambil melepaskan banyak sekali lingga yoni untuk meningkatkan kekuatan zirahnya lalu mulai membombardir Sandi dengan vidhatanya, "dengarkan aku tuan Sandi, bukan hanya energi yang bisa dihubungkan, tapi juga kekuatan dan pikiran, aku akui kekuatanmu sangat luar biasa, tapi apakah kekuatanmu, teknikmu, semua keunggulan yang kau miliki bisa diakses semua orang, belum tentu, tapi ada cara agar lebih banyak orang bisa mengakses kekuatan dan keunggulan yang jauh lebih baik dari saat ini, hal itu hanya mungkin jika kita bisa saling berbagi ilmu pengetahuan yang terverifikasi, maka Dunia akan mulai berlari menuju arah kemajuan yang tak pernah bisa kita bayangkan, akses terhadap kekuatan dan pengetahuan yang sangat mendalam akan membuat kita ditakuti dan membuat kita sangat kuat," ucap Yusuf sambil membuat vidhata raksasa yang dia berusaha campur dengan elemen petir, angin dan api dengan ketiga atmasena yang sudah dia bentuk tadi, "serangan apa itu, bagaimana ukurannya bisa sebesar itu, elemen tingkat tiga, elemen luruh, apa dia memang sekuat itu, hmmph, mungkin saat ini aku harus mengakuinya," pikir Sandi sambil tersenyum tenang dan membuat tombak raksasa dari elemen nuklir untuk dia tembakkan pada Yusuf, "kuakui kemampuanmu wahai Surajyesta, tapi tetap saja kau harus mengalahkanku untuk menjadi Brahma, kalau dirimu menang, tolong pimpin kami dengan baik," ucap Sandi sembari melepaskan seluruh kekuatannya pada tombak itu, "siap bro," ucap Yusuf sambil kemudian melepaskan serangannya bersamaan dengan Sandi yang kemudian berbenturan dan menimbulkan gelombang kejut yang begitu kuat sampai dimensi mulai retak dan hancur sampai akhir serangan Yusuf mengenai Sandi dan melahapnya, mengeliminasi Sandi seketika, "pertarungan yang luar biasa, terimakasih untuk pertarungan sengit kita tuan Sandi," ucap Yusuf sambil tersenyum dengan tenang memandangi arena yang sudah mulai hancur lebur.

Lihat selengkapnya